Apapun masalahnya, solusi utamanya adalah SABAR Khusyu dan SHOLAT Khusyu tanpa mencampurkan kebenaran dan kebatilan. Sila cek Q.S. Albaqarah ayat 42-46
---
Berdasarkan ayat tersebut, bukan hanya sholat yang harus dilakukan dengan khusyu, tapi sabar pun harus dilakukan dengan khusyu.
Dan berdasarkan ayat tersebut, Khusyu terjadi bila kita yakin sedang bertemu (diperhatikan) oleh Allah dan kita yakin sedang kembali kepada-Nya. Dan Khusyu pun akan terjadi mana kala kita tidak mencampurkan yang hak dan yang batil.
---
Itu sebabnya, sabar dan sholat kita akan sulit khusyu jika kita masih menggunakan terapi jiwa yang lain sebagai penolong kita. Padahal sabar dan sholat adalah terapi jiwa yang sudah dilegalkan-Nya.
---
Sabar yang khusyu adalah bilamana kita tertimpa musibah, maka hati kita tetap terikat dan berusaha terikat hanya kepada Allah.
Sabar itu tidak menyalahkan siapapun atas masalah kita, sebab menyalahkan hanya menjauhkan kita dari Allah dan solusi-Nya. Temukan "solusi", bukan cari "kesalahan". Temukanlah Allah bukan mencari makhluk.
Sahabatku... sabar itu tidak mengeluhkan masalahmu kepada semesta, karena mengeluh itu hanya memperbesar permasalahanmu.
---
Sabar itu menerima dahulu kehadiran tamu yang bernama masalah itu sebelum engkau melepaskannya. Sebab engkau takkan mudah melepaskan sesuatu yang belum kau terima. Masalah akan mudah berpamitan bila sudah engkau jamu dengan istighfar.
---
Sabar itu menghargai nasehat yang hadir, sabar itu bersedekah karena Allah, sabar itu membantu sesama tanpa pamrih.
Kalau engkau sabar, maka akuilah bahwa masalah-masalah itu adalah akibat dosa-dosamu yang disadari atau dilupai. Jangan merasa "saya ini korban, saya ini terzalimi".
Kalau engkau sabar, maka maafkanlah masalahmu itu, maafkan orang-orang yang kau anggap biang keladinya, dan maafkanlah dirimu yang sempat kesal karena masalah-masalahmu.
Kalau engkau sabar, maka minta ampunlah atas dosa-dosamu, ayo jangan sombong, jangan merasa "saya benar, dia yang salah", beristighfarlah selembut hati terlembutmu.
Sabar itu bukan diam penuh khawatir atau bergerak dengan gelisah. Sabar itu diam tenang menunggu lanjutan hidayah-Nya (Inspirasi Solusi), sambil bergerak cerdas bersama hidayah-Nya. Sabar itu aktif. Diamnya orang sabar jauh lebih berkualitas dibandingkan bergeraknya orang yang ceroboh.
---
Apapun masalahnya, biasanya tujuan utamanya hanya dua :1. membuatmu semakin kuat, dewasa, dan cerdas2. membersihkan dosa-dosamu,sehingga hidupmu lebih tenang.So, bersabarlah atas masalahmu.
---
Apapun masalahnya, yang penting adalah apakah dengan hadirnya masalah itu membuatmu semakin jauh dari Allah, atau justru semakin mendekatkanmu kepada-Nya. Sebab, masalah utama (primer) kita adalah ketika kita jauh dari اَللّه. Selain itu hanyalah masalah pelengkap (sekunder dan tersier). Jangan sibuk mengurusi yang sekunder dan tersier, lalu lupa terhadap yang primer.
So, apapun masalahnya, lakukan 3 hal berikut :
1. Sabar Khusyu
2. Sholat Khusyu
3. Tidak mencampurkan yang hak dan yang batil. Tidak mencampurkan terapi jiwa "Sabar dan Sholat" dengan terapi jiwa buatan manusia.
---
Nah, sahabatku...
Setelah hati sabar dengan ciri hadirnya rasa tenang dan optimis pada Allah maka sholat khusyu akan lebih mudah digapai.
Khusyu itu bukan perkara sekresi hormonal, state of mind, permainan otak, atau permainan pikiran. Itu sih hypnosis. Khusyu itu adalah keyakinan sedang diperhatikan oleh Allah sehingga hati kita tunduk, pasrah, tenang, nyaman, dan bahagia tak terkira.
Jika hati masih protes atas berbagai ketetapan Allah, hati belum yakin "apa benar Allah sedang memerhatikan saya dalam liputan kemahakasihsayang-Nya?" maka sholat khusyu akan jauh dari kenyataan, walaupun si hamba sudah punya gelar "certified" yang banyak.
Anda bayangkan, seorang hamba yang datang kepada tuannya dengan sikap protes, kecewa, dan marah. Lalu bandingkan dengan sikap seorang hamba yang menghadap tuannya dengan penuh kerendahan, pasrah, takluk, dan siap diperintah apapun oleh tuannya. Nah, hamba yang mana yang akan lebih dicintai dan diperhatikan oleh tuannya?
Maka itu, sabar dan sholat adalah paket yang tak bisa dipisahkan. Sabar tanpa sholat adalah kesombongan karena merasa "hidupku sudah tenang walau tanpa menyembah Allah dengan cara-Nya", sedangkan Sholat tanpa Sabar adalah kesombongan karena merasa "Allah ini kok gak paham keperluanku ya, padahal aku selalu menyembah Allah dengan cara-Nya".
Dan Aktifitas Sabar dan Sholat ini akan menjadi kesombongan yang semakin dahsyat jika Anda campurkan dengan aktivitas persihiran/perdukunan klasik atau modern yang mengandalkan jin atau pikiran, kecuali dukun beranak hehe.
Jangan sampai perasaan Anda berbisik "wah, sabar dan sholat saja belum cukup nih, perlu ada terapi jiwa yang lain agar jiwaku lebih tenang, optimis, dan semakin bahagia". Na'uudzubillaahi min dzaalik
Nah, bila Anda muslim dan mukmin sejati, dan yakin bawah "resep pertolongan" dari Allah itu pasti benar, maka sebelum Anda bergerak ke terapi buatan manusia, maka optimalkan/Khusyukan Sabar dan Sholat tanpa mencampurkan yang hak dan yang batil.
Btw, coba renungkan dengan hati tersadar kita, adakah terapi jiwa yang lebih baik dari Sabar Khusyu dan sholat Khusyu? hmmm... kalau yang lebih mahal sih banyak ...
Tiada ulasan:
Catat Ulasan