Rabu, 11 Mei 2011

kubur menanti kite

Dari buaian dunia yang terang benderang
kepada kegelapan liang lahat...

...Dari keceriaan bermain dengan keluarga dan anak-anak
kepada kekerasan tanah dan ulat-ulat ...

Dari kenikmatan makanan dan minuman
kepada timbunan debu dan tanah...

Dari kelembutan pergaulan di tengah-tengah keluarga
kepada bersendirian yang mengerikan...

Dari tilam yang empuk
kepada tempat pergulatan amal yang sangat menakutkan.

Di dalam kubur, liang yang sangat sempit itu, tak lagi berbeda antara pelayan dan sang majikan, yang kaya dan yang miskin, semuanya sama. Nikmat kemewahan dan kelazatan dunia pasti berakhir dengan kematian. Dan segenap umat manusia bersependapat bahawa kematian itu tidak mengenal umur tertentu, waktu tertentu atau sakit tertentu. Hal mana agar manusia selalu waspada dan terus bersiap-siapkerananya.

Kengerian kubur Dari Hani' Maula Utsman, ia berkata, 'Jika Utsman ra. berdiri di samping kuburan maka beliau menangis hingga basah
janggotnya'.Maka dikatakan kepada beliau, 'Jika engkau mengingat Syurga dan Neraka tidak menangis, mengapa engkau menangis kerana ini?

Maka beliau menjawab, 'Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda:
"Kuburan adalah awal kehidupan akhirat. Jika seseorang selamat daripadanya, maka setelahnya menjadi lebih mudah. Dan jika ia tidak selamat daripadanya, maka setelahnya lebih mengerikan."

Kemudian Utsman ra. berkata, 'Rasulullah saw. juga bersabda, 'Aku tidak melihat suatu pemandangan melainkan kuburan lebih mengerikan daripadanya."
HR. Ahmad dan At-Tirmidzi, dihasankan oleh Al-Albani

Umar bin Abdul Aziz rahimahullah suatu hari menasihati para sahabatnya, diantaranya beliau berkata:

Jika kalian melalui kuburan, panggillah mereka jika engkau boleh memanggil. Lihatlah, betapa berdempetnya ( sempit ) rumah-rumah mereka. Tanyakanlah kepada orang-orang kaya dari mereka, masih tersisakah kekayaan mereka?
Tanyakan pula kepada orang-orang miskin di antara mereka, masih tersisakah kemiskinan mereka? Tanyakanlah tentang lisan-lisan yang dengannya mereka berbicara, sepasang mata yang dengannya mereka melihat indahnya pemandangan?. Tanyakan pula tentang kulit-kulit lembut dan wajah-wajah yang cantik jelita, juga tubuh-tubuh yang halus mulus, apa yang diperbuat
oleh ulat-ulat di balik kafan-kafan mereka?

Lisan-lisan itu telah hancur, wajah-wajah yang cantik jelita itu telah dirobek-robek ulat, anggota badan mereka telah terpisah berserakan.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan