Rabu, 4 Mei 2011

Jangan mengharap pada manusia

Jangan Mengharap  "Terima Kasih" dari Seseorang

Allah menciptakan para setiap hamba agar selalu mengingat-Nya, dan Dia menganugerahkan  rezeki  kepada  setiap  makhluk  ciptaan-Nya  agar mereka  bersyukur  kepada-Nya.  Namun ,  mereka  justru  banyak  yang menyembah dan bersyukur kepada  selain  Dia.

Tabiat  untuk  mengingkari,  membangkang,  dan  meremehkan  suatu kenikmatan  adalah  penyakit  yang  umum  menimpa  jiwa  manusia.  Karena itu, Anda tak perlu heran dan resah bila mendapatkan mereka mengingkari kebaikan yang pernah Anda berikan,  mencampakkan budi baik yang telah Anda  tunjukkan.  Lupakan  saja  bakti  yang  telah  Anda  persembahkan. Bahkan, tak usah resah bila mereka sampai memusuhi Anda dengan sangat keji dan membenci Anda sampai mendarah daging, sebab semua itu mereka lakukan  adalah justru  karena  Anda  telah berbuat baik  kepada  mereka.

{Dan, mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya) kecuali karena Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka.}
(QS. At-Taubah: 74)

Coba Anda buka kembali catatan dunia tentang perjalanan hidup ini! Dalam salah satu babnya diceritakan: syahdan, seorang ayah telah memelihara anaknya  dengan  baik.   la  memberinya  makan,  pakaian  dan  minum, mendidikanya hingga menjadi orang pandai, rela tidak tidur demi anaknya, rela  untuk tidak makan asal  anaknya kenyang,  dan bahkan,  mau bersusah payah agar anaknya bahagia. Namun apa lacur, ketika sudah berkumis lebat dan  kuat  tulang-tulangnya,  anak  itu  bagaikan  anjing  galak  yang  selalu menggonggong kepada orang tuanya. la tak hanya berani menghina, tetapi juga  melecehkan,  acuh  tak  acuh,  congkak,  dan  durhaka  terhadap  orang tuanya.  Dan semua itu, ia tunjukkan dengan perkataan dan juga tindakan.

Karena  itu,  siapa  saja  yang  kebaikannya  diabaikan  dan  dilecehkan oleh orang-orang yang menyalahi fitrahnya,  sudah seyogyanya menghadapi semua  itu  dengan  kepala  dingin.   Dan,  ketenangan  seperti  itu  akan mendatangkan  balasan  pahala  dari  Dzat  Yang  perbendaharaan-Nya  tidak pernah habis dan sirna.
 
Ajakan ini bukan untuk menyuruh Anda meninggalkan kebaikan yang telah Anda  lakukan  selama  ini,  atau  agar Anda  sama  sekali  tidak berbuat baik  kepada  orang  lain.  Ajakan  ini hanya  ingin  agar Anda  tak  goyah  dan terpengaruh sedikitpun oleh kekejian dan pengingkaran mereka atas semua kebaikan yang  telah Anda  perbuat.  Dan janganlah Anda  pernah bersedih dengan  apa  saja yang mereka perbuat.

Berbuatlah  kebaikan  hanya  demi  Allah  semata,  maka  Anda  akan menguasai  keadaan,  tak  akan  pernah  terusik  oleh  kebencian  mereka,  dan tidak  pernah  merasa  terancam  oleh  perlakuan  keji  mereka.  Anda  harus bersyukur  kepada  Allah  karena  dapat  berbuat  baik  ketika  orang-orang  di sekitar Anda berbuat jahat.  Dan,  ketahuilah bahwa tangan di atas itu lebih baik dari tangan yang di bawah.

{Sesungguhnya    kami    memberi    makanan    kepadamu    hanyalah    untuk mengharapkan keridhaan Allah. Kami tidak mengharapkan balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.}
(QS. Al-Insan: 9)

Masih  banyak  orang  berakal  yang  sering  hilang  kendali  dan  menjadi kacau  pikiranya  saat  menghadapi  kritikan  atau  cercaan  pedas  dari  orang- orang  sekitarnya.  Terkesan,  mereka  seolah-olah belum  pernah  mendengar wahyu Ilahi yang menjelaskan dengan gamblang tentang perilaku golongan manusia yang selalu mengingkari Allah.  Dalam wahyu itu dikatakan:

{Tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui(jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk(menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.}
(QS. Yunus: 12)

Anda  tak  perlu  terkejut  manakala  menghadiahkan  sebatang  pena kepada  orang  bebal,  lalu  ia  memakai   pena  itu  untuk  menulis  cemoohan kepada Anda. Dan Anda tak usab kaget, bila orang yang Anda beri tongkat untuk menggiring domba gembalaannya justru memukulkan  tongkat itu ke kepala Anda. Itu semua adalah watak dasar manusia yang selalu mengingkari dan  tak  pernah  bersyukur  kepada  Penciptanya  sendiri Yang  Maha  Agung nan Mulia.  Begitulah,  kepada Tuhannya saja mereka berani membangkang dan mengingkari,  maka  apalagi kepada  saya dan Anda.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan