Syeikh Syahrain JAKIM :
Sekadar renungan buat mereka yang ada anak menduduki peperiksaan.
"Saya ada 4 orang anak. Semua berjaya kecuali sorang. Ada doktor, engineer dan lawyer. Tapi anak yang ke 3 tak menyerlah langsung. Dapat gred 2 SPM.
Sangat mengecewakan saya. Tuisyen beratus ringgit sebulan. Tapi hasil tak ada. Tak macam abang, kakak dan adik dia. Dapat straight A.
Dapatlah kerja kilang. Duduk dengan saya.
Tiap kali sebut pasal belajar mesti saya ungkit dia.
'Tengok macam adik beradik yang lain, semua keja elok-elok. Kau sorang kerja kilang. Buat malu keluarga aje.'
Ini ungkapan yang selalu saya lepaskan pada dia.
Masa berlalu pantas. Takdir Allah saya kena strok. Isteri saya pun sakit jugak. Tak mampu nak uruskan saya. Ingat ada anak yang jadi doktor mudah la sikit. Tak juga. Harap anak-anak lain semua sibuk dengan kerja masing-masing. Hanya datang lawat sesekali, lepas tu cepat-cepat nak balik.
Satu hari anak ke-3 balik dengan beg besar. Saya tanya kenapa? Dia jawab berhenti kerja nak jaga abah.
Kelu lidah saya. Menitis air mata saya pada hari itu. Inilah anak yang paling saya kecewa dulu. Tapi dialah yang menjaga saya hingga hari ini.
Saya mohon ampun kepada Allah atas kesilapan saya yang dahulu. Rupanya Allah jadikan dia kurang dalam pelajaran, tapi Allah sertakan dia dengan rasa tanggungjawab yang tinggi.
Demikianlah Allah takdirkan sesuatu kepada manusia ada hikmahnya. Mungkin kita tidak nampak sekarang, masa depan kita tidak tahu. Bersangka baiklah dengan Allah.
Bagi ibubapa yang dapat result anak tidak cemerlang. Jangan kecewa. Gagal dalam peperiksaan bukan berakhir kehidupan. Tapi gagal dalam agama Allah s.w.t...bala yang paling besar bagi manusia.
#BahagianDakwahJakim
بِســمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم اللهم اِنا نَجْعَلُك فى نُحُورِ أعداءِنَا و نَعُوذُ بِك مِن شُرُورِهِم, اللهم بَدِّدْ شَمْلَهُم و فَرِّقْ جَمْعَهم و شَتِّتْ كَلِمَتَهم و زَلْزِلْ أَقْدَامَهم و سَلِّطْ عليهم كَلْبًا مِن كِلَابِك يا قهَّار , يا جبَّار اِهزِم الكفارYa Allah, Kami guru kimi-A! SPM seMalaysia sesi 2023 mdoakan keCEMERLANGan anak didik kami dlm kimi-A! SPM skor A+ utk semua PELAJAR. امين. Salam kimi-A! itu M U D A H ان شآء الله A! ...Chem-is- TRY اهلا وسهلارمضان 1446
Isnin, 21 November 2016
Ahad, 20 November 2016
Seloka wasap
Pandai Org yg Cipta Seloka ni..😎
Memang ada Betui👍
*Seloka Grup Whatsapp*
Kumpulan whatsapp berbelas-belas,
Rakan sekerja dan rakan sekelas,
Bertalu-talu tak sempat balas,
Mula-mula seronok bertukar malas.
Walaupun tua kembali muda,
Yang sudah bercucu, duda dan janda,
Berkongsi cerita bergurau senda,
Tersilap langkah masalah melanda.
Kadang-kadang ahli tidak peduli,
Menghantar khabar bertali-tali,
Gambar dihantar berulang kali,
Orang terima pun naik lali.
Setiap minit khabar dihantar,
Tidak berhenti telefon bergetar,
Minta kawan buat komentar
Kalau tak balas hati gedebar.
Ada yang suka menunjuk hebat,
Setiap isu diajak berdebat,
Ada yang marah dijawab lambat,
Menyinggung rasa rakan sahabat.
Ada yang cerita tentang keluarga,
Tak habis-habis menunjuk bangga,
Yang tak ada anak berhati curiga,
Keluar kumpulan barulah lega.
Oleh itu kita hendaklah peka,
Mesej dihantar tak semua suka,
Zaman berubah dah tua bangka,
Elak curiga dan buruk sangka.
Ada kebaikan wujud kumpulan,
Tapi biarlah ada kawalan,
Jagalah hati dan peribadi taulan,
Agar hubungan erat berkekalan.
Org pencen ada duitan..
Org kerja duit pun simpan...
Masa hidup hendaklah berkawan..
Bila berkawan pandai2lah jaga ucapan...
Memang ada Betui👍
*Seloka Grup Whatsapp*
Kumpulan whatsapp berbelas-belas,
Rakan sekerja dan rakan sekelas,
Bertalu-talu tak sempat balas,
Mula-mula seronok bertukar malas.
Walaupun tua kembali muda,
Yang sudah bercucu, duda dan janda,
Berkongsi cerita bergurau senda,
Tersilap langkah masalah melanda.
Kadang-kadang ahli tidak peduli,
Menghantar khabar bertali-tali,
Gambar dihantar berulang kali,
Orang terima pun naik lali.
Setiap minit khabar dihantar,
Tidak berhenti telefon bergetar,
Minta kawan buat komentar
Kalau tak balas hati gedebar.
Ada yang suka menunjuk hebat,
Setiap isu diajak berdebat,
Ada yang marah dijawab lambat,
Menyinggung rasa rakan sahabat.
Ada yang cerita tentang keluarga,
Tak habis-habis menunjuk bangga,
Yang tak ada anak berhati curiga,
Keluar kumpulan barulah lega.
Oleh itu kita hendaklah peka,
Mesej dihantar tak semua suka,
Zaman berubah dah tua bangka,
Elak curiga dan buruk sangka.
Ada kebaikan wujud kumpulan,
Tapi biarlah ada kawalan,
Jagalah hati dan peribadi taulan,
Agar hubungan erat berkekalan.
Org pencen ada duitan..
Org kerja duit pun simpan...
Masa hidup hendaklah berkawan..
Bila berkawan pandai2lah jaga ucapan...
2 bayi
*Bayi Tertukar. Sungguh Al Quran Sudah Punya Jawaban*
Dua orang ibu di Amerika sama-sama melahirkan di waktu yang sama, yang satu melahirkan anak laki laki dan yang lain melahirkan anak perempuan.
Disebabkan kesalahan para perawat, mereka tidak tahu siapa yang melahirkan bayi laki laki, dan siapa yang melahirkan bayi perempuan.
Maka dilakukanlah cek darah untuk menentukan DNA, ternyata hasilnya begitu mirip (antara kedua ibu tadi). Hal ini membuat para dokter semakin bingung, sedang kedua ibu tadi terus ngotot masing-masing mengaku dialah yang melahirkan bayi laki laki, yang jelas para dokter memberi tahukan hal ini ke pihak yang bertanggung jawab di rumah sakit itu.
Sesampainya kabar itu pada pihak yang bertanggung jawab di RS itu, mereka langsung mengatakan: *"Tidak ada yang bisa memecahkan masalah ini kecuali hanya orang-orang Islam"*, akhirnya mereka menghubungi salah satu ikhwah (saudara muslim) di Saudi, maka terjadilah dialog seperti ini :
Orang Amerika : _"Bukankah Anda mengatakan bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya (di dalam Al Quran)?"_
Muslim : _"Benar"_
Maka dikisahlanlah kepada Muslim tersebut tentang apa yang terjadi. Kemudian Muslim tadi berkata, *"Jalan keluarnya sangat mudah...."*
📝 Ada yang tahu apa kira-kira solusi dari Al Quran untuk masalah seperti ini???
Muslim : *"Jalan keluarnya mudah, ambilah beberapa tetes air susu dari masing-masing ibu tersebut. Maka susu yang paling banyak mengandung nutrisi, itulah ibu yang melahirkan bayi laki-laki. Sedang susu yang mengandung lebih sedikit nutrisi, maka dialah ibu yg melahirkan bayi perempuan"*
Maka para dokter pun mengambil sampel susu dari kedua ibu tersebut, mereka pun melakukan pengecekan. Dan benarlah ternyata mereka dapatkan perbedaan, dan akhirnya tahulah mereka siapakah ibu yang melahirkan bayi laki-laki, dan yang melahirkan bayi perempuan.
Hal ini sesuai dengan firman Allah
ﷻ
للذكر مثل حظ الأنثيين
_*"..Bagi seorang anak laki-laki sama dengan bagian dua orang anak perempuan.."*_
(QS An Nisaa: 11) 😇😇😍
SubhanAllah
Peristiwa ini juga memastikan bahwa sejak dlm kandungan laki2 dan perempuan itu berbeda dlm substansi nutrisinya, karena jumlahnya di dalam air susu ibu saja jumlahnya 1 banding 2.
========
_*Inilah Bukti kebenaran Al Quran*_
Selama ini pengertian kita hanya soal warisan.. Ternyata lebih dr sekedar warisan..
Maha benar Allah dengan segala firman-Nya.....
Dua orang ibu di Amerika sama-sama melahirkan di waktu yang sama, yang satu melahirkan anak laki laki dan yang lain melahirkan anak perempuan.
Disebabkan kesalahan para perawat, mereka tidak tahu siapa yang melahirkan bayi laki laki, dan siapa yang melahirkan bayi perempuan.
Maka dilakukanlah cek darah untuk menentukan DNA, ternyata hasilnya begitu mirip (antara kedua ibu tadi). Hal ini membuat para dokter semakin bingung, sedang kedua ibu tadi terus ngotot masing-masing mengaku dialah yang melahirkan bayi laki laki, yang jelas para dokter memberi tahukan hal ini ke pihak yang bertanggung jawab di rumah sakit itu.
Sesampainya kabar itu pada pihak yang bertanggung jawab di RS itu, mereka langsung mengatakan: *"Tidak ada yang bisa memecahkan masalah ini kecuali hanya orang-orang Islam"*, akhirnya mereka menghubungi salah satu ikhwah (saudara muslim) di Saudi, maka terjadilah dialog seperti ini :
Orang Amerika : _"Bukankah Anda mengatakan bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya (di dalam Al Quran)?"_
Muslim : _"Benar"_
Maka dikisahlanlah kepada Muslim tersebut tentang apa yang terjadi. Kemudian Muslim tadi berkata, *"Jalan keluarnya sangat mudah...."*
📝 Ada yang tahu apa kira-kira solusi dari Al Quran untuk masalah seperti ini???
Muslim : *"Jalan keluarnya mudah, ambilah beberapa tetes air susu dari masing-masing ibu tersebut. Maka susu yang paling banyak mengandung nutrisi, itulah ibu yang melahirkan bayi laki-laki. Sedang susu yang mengandung lebih sedikit nutrisi, maka dialah ibu yg melahirkan bayi perempuan"*
Maka para dokter pun mengambil sampel susu dari kedua ibu tersebut, mereka pun melakukan pengecekan. Dan benarlah ternyata mereka dapatkan perbedaan, dan akhirnya tahulah mereka siapakah ibu yang melahirkan bayi laki-laki, dan yang melahirkan bayi perempuan.
Hal ini sesuai dengan firman Allah
ﷻ
للذكر مثل حظ الأنثيين
_*"..Bagi seorang anak laki-laki sama dengan bagian dua orang anak perempuan.."*_
(QS An Nisaa: 11) 😇😇😍
SubhanAllah
Peristiwa ini juga memastikan bahwa sejak dlm kandungan laki2 dan perempuan itu berbeda dlm substansi nutrisinya, karena jumlahnya di dalam air susu ibu saja jumlahnya 1 banding 2.
========
_*Inilah Bukti kebenaran Al Quran*_
Selama ini pengertian kita hanya soal warisan.. Ternyata lebih dr sekedar warisan..
Maha benar Allah dengan segala firman-Nya.....
Hari² tua
*"MENUJU MASA TUA"*🌹
*1. Sisa umur ini pendek,*
"selagi selera.....makanlah"
"selagi layak........pakailah"
"Selagi manfaat......belilah"
"Selagi bisa........berbagilah"
"Silaturahim......lakukanlah"
*Nikmati hidup apa adanya.*
*2.* Dulu kita berusaha, utk memiliki. Kini saatnya untuk melepas, harta, tahta, anak, isteri semua akan kembali kepada-NYA. *Bahagia terletak pada keikhlasan.*
*3.* Sehari berlalu, umur berkurang, berbuat baiklah karena *kita tidak tahu bila akan dipanggil.*
*4.* Hidup ini sangat singkat dalam sekejap kita mulai tua dan *pasti masuk pusara..*
*5.* Jangan tengok ke atas akan selalu kurang, tengok ke bawah bisa merasa cukup dan syukuri apa adanya pasti bahagia. *Bersyukurlah..*
*6.* Yang terbaik adalah berbuat baik, membantu orang lain, *Jangan menyakiti, latih diri dgn berbaik sangka , agar sihat lahir batin.*
*7.* Kasih orang tua tidak ada batas. Sedarlah, bila anak sakit, orang tua bagai terhiris, bila orang tua sakit anak cuma tengok dan bertanya.
Anak-anak memakai wang orang tua seperti keharusan, tetapi orang tua memakai wang anak pasti rikuh. *Cukupilah diri sendiri jangan berharap pemberian anak.*
*8.* Rumah orang tua adalah rumah anak, tetapi rumah anak bukanlah rumah orang tua. *Sedarilah.*
*9.* Orang tua selalu mendoakan anak, tapi anak jarang mendoakan orang tua. Maka *bekali lah kubur kita dgn amal yg banyak, jangan bergantung pada doa anak.*
*10.* Kebaikan dan keburukan sebagai ujian dan tidak akan berakhir sampai kita mati. *Hadapi dgn syukur dan sabar.*
SELAMAT MENIKMATI "HARI TUA"...🌹
*1. Sisa umur ini pendek,*
"selagi selera.....makanlah"
"selagi layak........pakailah"
"Selagi manfaat......belilah"
"Selagi bisa........berbagilah"
"Silaturahim......lakukanlah"
*Nikmati hidup apa adanya.*
*2.* Dulu kita berusaha, utk memiliki. Kini saatnya untuk melepas, harta, tahta, anak, isteri semua akan kembali kepada-NYA. *Bahagia terletak pada keikhlasan.*
*3.* Sehari berlalu, umur berkurang, berbuat baiklah karena *kita tidak tahu bila akan dipanggil.*
*4.* Hidup ini sangat singkat dalam sekejap kita mulai tua dan *pasti masuk pusara..*
*5.* Jangan tengok ke atas akan selalu kurang, tengok ke bawah bisa merasa cukup dan syukuri apa adanya pasti bahagia. *Bersyukurlah..*
*6.* Yang terbaik adalah berbuat baik, membantu orang lain, *Jangan menyakiti, latih diri dgn berbaik sangka , agar sihat lahir batin.*
*7.* Kasih orang tua tidak ada batas. Sedarlah, bila anak sakit, orang tua bagai terhiris, bila orang tua sakit anak cuma tengok dan bertanya.
Anak-anak memakai wang orang tua seperti keharusan, tetapi orang tua memakai wang anak pasti rikuh. *Cukupilah diri sendiri jangan berharap pemberian anak.*
*8.* Rumah orang tua adalah rumah anak, tetapi rumah anak bukanlah rumah orang tua. *Sedarilah.*
*9.* Orang tua selalu mendoakan anak, tapi anak jarang mendoakan orang tua. Maka *bekali lah kubur kita dgn amal yg banyak, jangan bergantung pada doa anak.*
*10.* Kebaikan dan keburukan sebagai ujian dan tidak akan berakhir sampai kita mati. *Hadapi dgn syukur dan sabar.*
SELAMAT MENIKMATI "HARI TUA"...🌹
Belajar gagal
THE STORY OF MY LIFE.
Semalam telah diumumkan keputusan bagi peperiksaan UPSR 2016. Seramai 4,896 orang calon (1.11% dari jumlah calon keseluruhan) telah mendapat semua A bagi subjek yang telah mereka duduki. Syabas dan tahniah saya ucapkan kepada golongan yang sangat cemerlang ini. Kepada yang lain, pasti ada yang berdukacita di atas keputusan yang diambil. Mungkin ada yang rasa down dan demotivated. Walaubagaimanapun, ini hanyalah permulaan bagi suatu perjalanan panjang yang terpaksa ditempuh pada hari-hari yang mendatang. Kegagalan hari ini, tidak bermakna tidak boleh menempa kejayaan cemerlang dimasa hadapan.
Saya terpanggil untuk berkongsi kisah pengalaman pembelajaran saya terdahulu. Ramai di kalangan pelajar saya sendiri menyangkakan bahawa saya adalah seorang yang cemerlang sejak di bangku sekolah lagi. Tetapi realitinya adalah tidak. Buat permulaan, keputusan UPSR saya adalah baik, di mana saya memperolehi 2A dan 3C. Selepas itu, prestasi akademik terus merundum, disebabkan oleh sifat malas belajar yang ada pada diri saya. Untuk keputusan PMR, saya hanya mendapat 2A sahaja dan C bagi subjek Matematik, sekaligus meranapkan impian saya untuk memasuki aliran Sains. Dengan berat hati, saya meneruskan pembelajaran di aliran Perakaunan. Tetapi nasib menyebelahi saya tidak lama selepas itu, di mana pihak sekolah membuka peluang kepada pelajar aliran lain yang ingin bertukar ke aliran Sains. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan lagi pelajar aliran Sains di sekolah saya. Setelah berjumpa dengan Guru Besar untuk menyatakan hasrat saya untuk bertukar aliran, beliau pada mulanya tidak bersetuju untuk saya mengikuti aliran Sains disebabkan oleh faktor keputusan PMR yang tidak memberangsangkan. Saya bersungguh-sungguh berjanji kepadanya untuk belajar sebaik mungkin dan akhirnya beliau bersetuju untuk membenarkan saya memasuki aliran Sains.
Sebaik mengikuti aliran Sains, saya telah merasakan bahawa saya telah membuat satu keputusan yang silap, di mana subjek-subjek Sains Tulen yang saya ambil adalah terlalu sukar untuk saya ikuti. Ditambah pula dengan subjek Metamatik Tambahan yang dianggap sebagai killer subject oleh semua pelajar aliran Sains. Setiap kali peperiksaan tahunan, saya akan mendapat antara keputusan yang tercorot di dalam kelas dan ini mengundang perasaan risau pada cikgu tingkatan saya (untuk subjek Matematik Tambahan, sekalipun tak pernah lulus). Akhirnya, apabila keputusan SPM sebenar telah diumumkan, keputusan yang diperolehi adalah sangat teruk. Cikgu tingkatan yang menyerahkan slip keputusan tersebut menyatakan bahawa saya memang tiada masa hadapan yang cerah dan di dalam hati saya mengakui akan pendapatnya.
Selepas itu, saya cuba untuk mohon menyambung pengajian di pelbagai institusi, malangnya semua telah ditolak. Maka bermulalah episod saya sebagai seorang operator pengeluaran di kilang Denso di Bangi. Selepas 6 bulan, saya telah bertukar kerja sebagai pembantu jualan pula di farmasi Guardian, Kajang. Tidak lama selepas itu, saya mendapat maklumat bahawa bagi sesiapa yang tidak cemerlang semasa SPM, boleh menyambung pengajian di peringkat Pra-Sains di UiTM. Kursus Pra-Sains ini akan menggilap kembali pengetahuan subjek-subjek Sains Tulen sebelum diterima masuk ke program Diploma UiTM. Jika berjaya memperolehi CGPA 3.00 dan ke atas bagi semester pertama kursus Pra-Sains, layak untuk mengikuti program-program Diploma di UiTM. Tetapi jika CGPA kurang dari 3.00, maka terpaksa mengikuti semester kedua kursus Pra-Sains. Alhamdullilah, saya telah diterima masuk ke program ini di UiTM Jengka, Pahang. Malangnya, CGPA bagi semester pertama saya adalah 1.92 dan saya telah mendapat keputusan Gagal dan Diberhentikan. Apabila membaca keputusan tersebut, terus rasa dunia saya gelap gelita. Maka, saya kembali membuat kerja part-time selepas itu. Parents pun berasa sangat kecewa dan berputus asa dengan saya. Tetapi selang seminggu selepas itu, ibu saya telah mendapat satu panggilan dari pihak UiTM Jengka yang memaklumkan bahawa mereka ingin membenarkan saya untuk mengikuti pengajian semetser kedua Kursus Pra-Sains, memandangkan CGPA saya adalah kurang sedikit sahaja di bawah 2.00 Mendengar berita ini, saya telah berjanji di hadapan parents saya untuk benar-benar berubah dan tidak akan mengulangi lagi kesilapan yang lepas. Oleh itu, saya telah mengikuti semester kedua tersebut dan Alhamdullilah saya telah memperolehi GPA 3.25 Banyak perubahan yang telah saya lakukan, seperti rajin berjumpa dengan pensyarah, banyak mengulangkaji, mencari maklumat di perpustakaan dan menyertai study group.
Semenjak itu, saya tidak lagi menoleh ke belakang dan mengekalkan momentum tersebut. Saya sambung pula pengajian di peringkat Diploma Kimia Perindustrian di UiTM Arau, Perlis. Selepas itu, saya menyambung pengajian di peringkat Ijazah Sarjana Muda Kejuruteraan (Kepujian) Kimia dan telah berjaya menjadi pelajar pertama yang memperolehi keputusan Kelas Pertama bagi fakulti tersebut (PTPTN tak perlu bayar balik). Kemudian membuat MSc. di dalam bidang Biochemical Engineering di School of Chemical Engineering, University of Birmingham, UK dan setelah menjadi antara 2 pelajar terbaik bagi program tersebut, terus ditawarkan tempat untuk membuat PhD di dalam bidang Chemical Engineering oleh universiti yang sama. Alhamdullilah, telah menamatkan pengajian PhD di dalam tempoh 4 tahun dan tesis telah dicalonkan untuk anugerah Tesis Terbaik.
Jadi, tidak mustahil jika kita tidak berjaya pada masa kini, tidak bermaksud kita akan gagal selama-lamanya. Yang paling penting adalah belajar dari kegagalan yang lalu dan jangan sekali-kali berputus asa. Insya-Allah kalau saya boleh berjaya, anda semua pun pasti boleh melakukannya. Saya berpegang teguh dengan maksud Al-Quran, Surah ar-R'ad (ayat 11) yang bermaksud, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib sesuatu kaum sehingga mereka sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka". Alhamdullilah, sesungguhnya aku bersyukur kepadaMu di atas segala nikmat yang telah Kau berikan kepadaku selama ini, Amin. Akhir kata, jangan pernah mempersiakan peluang yang telah diberikan kepada kita, mungkin kita tidak akan merasai peluang kedua.
Coretan jujur penulis yang suatu ketika dahulu pernah tidak diberikan apa-apa harapan oleh sesiapapun.
Terima kasih tak terhingga kepada UiTM kerana menjadikan saya sebagaimana hari ini dan Universiti Malaysia Perlis (UniMAP) kerana tempatku mencari rezeki, Syukur...
Semalam telah diumumkan keputusan bagi peperiksaan UPSR 2016. Seramai 4,896 orang calon (1.11% dari jumlah calon keseluruhan) telah mendapat semua A bagi subjek yang telah mereka duduki. Syabas dan tahniah saya ucapkan kepada golongan yang sangat cemerlang ini. Kepada yang lain, pasti ada yang berdukacita di atas keputusan yang diambil. Mungkin ada yang rasa down dan demotivated. Walaubagaimanapun, ini hanyalah permulaan bagi suatu perjalanan panjang yang terpaksa ditempuh pada hari-hari yang mendatang. Kegagalan hari ini, tidak bermakna tidak boleh menempa kejayaan cemerlang dimasa hadapan.
Saya terpanggil untuk berkongsi kisah pengalaman pembelajaran saya terdahulu. Ramai di kalangan pelajar saya sendiri menyangkakan bahawa saya adalah seorang yang cemerlang sejak di bangku sekolah lagi. Tetapi realitinya adalah tidak. Buat permulaan, keputusan UPSR saya adalah baik, di mana saya memperolehi 2A dan 3C. Selepas itu, prestasi akademik terus merundum, disebabkan oleh sifat malas belajar yang ada pada diri saya. Untuk keputusan PMR, saya hanya mendapat 2A sahaja dan C bagi subjek Matematik, sekaligus meranapkan impian saya untuk memasuki aliran Sains. Dengan berat hati, saya meneruskan pembelajaran di aliran Perakaunan. Tetapi nasib menyebelahi saya tidak lama selepas itu, di mana pihak sekolah membuka peluang kepada pelajar aliran lain yang ingin bertukar ke aliran Sains. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan lagi pelajar aliran Sains di sekolah saya. Setelah berjumpa dengan Guru Besar untuk menyatakan hasrat saya untuk bertukar aliran, beliau pada mulanya tidak bersetuju untuk saya mengikuti aliran Sains disebabkan oleh faktor keputusan PMR yang tidak memberangsangkan. Saya bersungguh-sungguh berjanji kepadanya untuk belajar sebaik mungkin dan akhirnya beliau bersetuju untuk membenarkan saya memasuki aliran Sains.
Sebaik mengikuti aliran Sains, saya telah merasakan bahawa saya telah membuat satu keputusan yang silap, di mana subjek-subjek Sains Tulen yang saya ambil adalah terlalu sukar untuk saya ikuti. Ditambah pula dengan subjek Metamatik Tambahan yang dianggap sebagai killer subject oleh semua pelajar aliran Sains. Setiap kali peperiksaan tahunan, saya akan mendapat antara keputusan yang tercorot di dalam kelas dan ini mengundang perasaan risau pada cikgu tingkatan saya (untuk subjek Matematik Tambahan, sekalipun tak pernah lulus). Akhirnya, apabila keputusan SPM sebenar telah diumumkan, keputusan yang diperolehi adalah sangat teruk. Cikgu tingkatan yang menyerahkan slip keputusan tersebut menyatakan bahawa saya memang tiada masa hadapan yang cerah dan di dalam hati saya mengakui akan pendapatnya.
Selepas itu, saya cuba untuk mohon menyambung pengajian di pelbagai institusi, malangnya semua telah ditolak. Maka bermulalah episod saya sebagai seorang operator pengeluaran di kilang Denso di Bangi. Selepas 6 bulan, saya telah bertukar kerja sebagai pembantu jualan pula di farmasi Guardian, Kajang. Tidak lama selepas itu, saya mendapat maklumat bahawa bagi sesiapa yang tidak cemerlang semasa SPM, boleh menyambung pengajian di peringkat Pra-Sains di UiTM. Kursus Pra-Sains ini akan menggilap kembali pengetahuan subjek-subjek Sains Tulen sebelum diterima masuk ke program Diploma UiTM. Jika berjaya memperolehi CGPA 3.00 dan ke atas bagi semester pertama kursus Pra-Sains, layak untuk mengikuti program-program Diploma di UiTM. Tetapi jika CGPA kurang dari 3.00, maka terpaksa mengikuti semester kedua kursus Pra-Sains. Alhamdullilah, saya telah diterima masuk ke program ini di UiTM Jengka, Pahang. Malangnya, CGPA bagi semester pertama saya adalah 1.92 dan saya telah mendapat keputusan Gagal dan Diberhentikan. Apabila membaca keputusan tersebut, terus rasa dunia saya gelap gelita. Maka, saya kembali membuat kerja part-time selepas itu. Parents pun berasa sangat kecewa dan berputus asa dengan saya. Tetapi selang seminggu selepas itu, ibu saya telah mendapat satu panggilan dari pihak UiTM Jengka yang memaklumkan bahawa mereka ingin membenarkan saya untuk mengikuti pengajian semetser kedua Kursus Pra-Sains, memandangkan CGPA saya adalah kurang sedikit sahaja di bawah 2.00 Mendengar berita ini, saya telah berjanji di hadapan parents saya untuk benar-benar berubah dan tidak akan mengulangi lagi kesilapan yang lepas. Oleh itu, saya telah mengikuti semester kedua tersebut dan Alhamdullilah saya telah memperolehi GPA 3.25 Banyak perubahan yang telah saya lakukan, seperti rajin berjumpa dengan pensyarah, banyak mengulangkaji, mencari maklumat di perpustakaan dan menyertai study group.
Semenjak itu, saya tidak lagi menoleh ke belakang dan mengekalkan momentum tersebut. Saya sambung pula pengajian di peringkat Diploma Kimia Perindustrian di UiTM Arau, Perlis. Selepas itu, saya menyambung pengajian di peringkat Ijazah Sarjana Muda Kejuruteraan (Kepujian) Kimia dan telah berjaya menjadi pelajar pertama yang memperolehi keputusan Kelas Pertama bagi fakulti tersebut (PTPTN tak perlu bayar balik). Kemudian membuat MSc. di dalam bidang Biochemical Engineering di School of Chemical Engineering, University of Birmingham, UK dan setelah menjadi antara 2 pelajar terbaik bagi program tersebut, terus ditawarkan tempat untuk membuat PhD di dalam bidang Chemical Engineering oleh universiti yang sama. Alhamdullilah, telah menamatkan pengajian PhD di dalam tempoh 4 tahun dan tesis telah dicalonkan untuk anugerah Tesis Terbaik.
Jadi, tidak mustahil jika kita tidak berjaya pada masa kini, tidak bermaksud kita akan gagal selama-lamanya. Yang paling penting adalah belajar dari kegagalan yang lalu dan jangan sekali-kali berputus asa. Insya-Allah kalau saya boleh berjaya, anda semua pun pasti boleh melakukannya. Saya berpegang teguh dengan maksud Al-Quran, Surah ar-R'ad (ayat 11) yang bermaksud, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib sesuatu kaum sehingga mereka sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka". Alhamdullilah, sesungguhnya aku bersyukur kepadaMu di atas segala nikmat yang telah Kau berikan kepadaku selama ini, Amin. Akhir kata, jangan pernah mempersiakan peluang yang telah diberikan kepada kita, mungkin kita tidak akan merasai peluang kedua.
Coretan jujur penulis yang suatu ketika dahulu pernah tidak diberikan apa-apa harapan oleh sesiapapun.
Terima kasih tak terhingga kepada UiTM kerana menjadikan saya sebagaimana hari ini dan Universiti Malaysia Perlis (UniMAP) kerana tempatku mencari rezeki, Syukur...
Langgan:
Catatan (Atom)