Isnin, 17 Jun 2019

Bersalin

CONTRACTION PAIN!!

Waktu saya pregnant dulu.
Benda yang paling saya takut adalah Episiotomy.
Sebab dari sekolah duk dengar cerita pasal kene gunting apa semua. Then kena jahit.
Huii seram oi!

9bulan pregnant, itu yang paling saya gerun.
Sampaikan tiba hari nak bersalin, rupanya.. episiotomy tu tak rasa apa pun! Yang teruk saya rasa adalah contraction pain. 😹👻.

Mak saya sampai sekarang gelakkan saya sebab saya punya response to contraction pain tu sangat dramatic.
Lepas bersalin saya rasa macam nak marah sebab takde siapa tekankan pada saya tentang sakitnya dan seksanya contraction pain tu.

Sebabkan pengalaman pertama tu mengajar saya. (Have to say i learnt the hard way).
Sampai waktu nak melahirkan anak kedua. Saya dah lebih bersedia untuk hadapi contraction pain tu.
Saya dah tahu apa perlu buat untuk kawal diri dan kawal sakit.
Dan sekarang, saya bertugas di department OnG. Hampir semua patients saya, saya maklumkan siap-siap tentang sakit contraction tu. Supaya diaorang tak terkejut macam saya dulu.

Saya inform siap-siap apa yang mereka perlu anticipate dan apa yang mereka boleh buat untuk bantu kurangkan sikit rasa sakit tu.
So, pregnant mommies out there,
1) bersiaplah untuk proses bersalin tu. siapkan fizikal dan siapkan mental. Contraction pain SANGAT SAKIT!
2) waktu sakit, jangan panic. Cari tangan orang yang paling hampir. Pegang tangan dia dan tarik nafas dalam-dalam dan hembuskan perlahan-lahan sambil tutup mulut.
InsyaAllaah.
Boleh tu.

Suami/Ahli keluarga perlu jadi sangat membantu time isteri nak bersalin.
Urut belakang dia, urut kaki dia.
Coach breathing technique pada dia. Sebab time sakit tu kita panic kadang sampai tak boleh fikir macamana nak tarik nafas. Suami kena tolong coach.

Pegang tangan dia. Bagi isteri genggam tangan tu. Dia perlu tahu yang dia tak sorang-sorang dalam battle tu. :)
Bagi dia assurance yang sakit tu sekejap je lagi. Remind dia "Baby dah nak turun dah. Sikit je lagi, Sayang."
Dia perlukan semangat macamtu. Dia perlu tahu yang sakit tu dah nak berakhir.
InsyaAllah, jasa jasa orang waktu kita nak bersalin tu takkan dilupakan.

Hatta orang tu tolong setakat urut jari kelingking pun dia akan ingat. Sebab time sakit tu kita memang rasa helpless dan in need of support sangat.
Semoga bermanfaat apa yang dikongsikan ni.
Sampai sini dulu coretan Nisa Ali.
Next boleh cerita pasal cara nak elak luka besar pulak. Ehehe. InsyaAllah.

Credit : Anisah Ali

Follow PAGE :
❤ Mahu Hamil Bersama Furmon ❤

Ibu

*SUAMIKU MILIK WANITA LAIN.*
(Merinding bacanya)

Berpuluh kali membaca postingan ini, tidak akan bosan.

Pagi-pagi sekali, Sarah mengetuk pintu rumah ibunya. Ia menggendong anaknya dan membawa satu tas besar di tangan kanannya.

Dari matanya yang sembab dan merah, ibunya sudah tahu kalau Sarah pasti habis bertengkar lagi dengan  suaminya.

Meski heran, karena biasanya Sarah hanya sebatas menelpon sambil menangis jika bertengkar dengan suaminya.

Ayah Sarah yang juga keheranan, segera menghampiri Sarah dan menanyakan masalahnya.

Sarah mulai menceritakan awal pertengkarannya dengan suaminya tadi malam.

Sarah kecewa karena suaminya telah membohongi Sarah selama ini.

Sarah menemukan buku rekening suaminya terjatuh di dalam mobil.

Sarah baru tahu, kalau suaminya selalu menarik sejumlah uang setiap bulan, di tanggal yang sama.

Sementara Sarah tahu, uang yang Sarah terima pun sejumlah uang yang sama.

Berarti sudah 1 tahun lebih, suaminya membagi uangnya, setengah untuk Sarah, setengah untuk yang lain.

Jangan-jangan ada wanita lain??

Ayah Sarah hanya menghela nafas, wajah bijaksananya tidak menampakkan rasa kaget atau pun marah.

*"Sarah...,*

*» Yang pertama, langkahmu datang ke rumah ayah sudah melawan Firman Allah*
*karena meninggalkan rumah tanpa seizin suamimu"*

Kalimat ayah sontak membuat Sarah
kebingungan.
Sarah mengira ia akan mendapat dukungan dari ayahnya.

*» "Yang kedua,* *mengenai uang suamimu, kamu tidak berhak mengetahuinya.*
*Hakmu hanyalah uang yang diberikan suamimu ke tanganmu.*
*Itu pun untuk kebutuhan rumah tangga.*

Jika kamu membelanjakan uang itu tanpa izin suamimu, meskipun itu untuk sedekah, itu tak boleh".
Lanjut ayahnya.

"Sarah.., suamimu menelpon ayah dan mengatakan bahwa sebenarnya uang itu memang diberikan setiap bulan untuk seorang wanita.

Suamimu tidak menceritakannya padamu, karena kamu tidak suka wanita itu sejak lama.

Kamu sudah mengenalnya dan kamu merasa setelah menikah dengan suamimu, maka hanya kamulah wanita yang memilikinya".

"Suamimu meminta maaf kepada ayah karena ia hanya berusaha menghindari pertengkaran denganmu.

Ayah mengerti karena ayah pun sudah mengenal watakmu" mata ayah mulai berkaca-kaca.

*"Sarah...,*
*kamu harus tahu, setelah kamu menikah maka yang wajib kamu taati adalah suamimu.*

*Jika suamimu berkenan padamu,*
*maka Allah pun berkenan.*

*Sedangkan suamimu, ia wajib taat kepada ibunya.*

Begitulah Allah mengatur laki-laki untuk taat kepada ibunya.

Jangan sampai kamu menjadi penghalang bakti suamimu kepada ibundanya".

*"Suamimu.. dan harta suamimu adalah milik ibunya".*

Ayah mengatakan itu dengan tangis. Air matanya semakin banyak membasahi pipinya.
Seorang ibu melahirkan anaknya dengan susah payah dan kesakitan.

• Kemudian ia membesarkannya hingga dewasa hingga anak laki-lakinya menikah, ia melepasnya begitu saja.

• Kemudian anak laki-laki itu akan sibuk dengan kehidupan barunya.

• Bekerja untuk keluarga barunya.

• Mengerahkan seluruh hidupnya untuk istri dan anak-anaknya.

• Anak laki-laki itu hanya menyisakan sedikit waktu untuk sesekali berjumpa dengan ibunya. sebulan sekali, atau bahkan hanya 1 tahun sekali.

"Kamu yang sejak awal menikah tidak suka dengan ibu mertuamu..
Kenapa ??

Karena rumahnya kecil dan sempit?? Sehingga kamu merajuk kepada
suamimu bahwa kamu tidak bisa tidur disana.

Anak-anakmu pun tidak akan betah disana.

Sarah.., mendengar ini ayah sakit sekali".

"Lalu, jika kamu saja merasa tidak nyaman tidur di sana..

Bagaimana dengan ibu mertuamu yang dibiarkan saja untuk tinggal di sana?"

*"Uang itu diberikan untuk ibunya.* Suamimu ingin ayahnya berhenti berkeliling menjual gorengan.

Dari uang itu ibu suamimu hanya memakainya secukupnya saja, selebihnya secara rutin dibagikan ke anak-anak yatim dan orang-orang tidak mampu di kampungnya.

Sarah membatin dalam hatinya, uang yang diberikan suaminya sering dikeluhkannya kurang.

Karena Sarah banyak membeli pakaian untuk mengantar jemput anak sekolah.

Sarah juga sangat menjaga penampilannya untuk merawat wajah dan tubuhnya di spa.

Berjalan-jalan setiap minggu di mall. Juga berkumpul sesekali dengan teman-temannya di restoran.

Sarah menyesali sikapnya yang tak ingin dekat-dekat dengan mertuanya yang hanya seorang tukang gorengan.
Tukang gorengan yang berhasil :

• Menjadikan suaminya seorang sarjana,.

• mendapatkan pekerjaan yang di idam-idamkan banyak orang..

• Berhasil mandiri, hingga Sarah bisa menempati rumah yang nyaman dan mobil yang bisa ia gunakan setiap hari.

"Ayaaah, maafkan Sarah", tangis sarah meledak.

Ibunda Sarah yang sejak tadi duduk di samping Sarah segera memeluk Sarah.

*"Sarah...*
*• kembalilah ke rumah suamimu.*
*Ia orang baik nak...*
*• Bantulah suamimu berbakti kepada orang tuanya.*

*• Bantu suamimu menggapai surganya,* *dan dengan sendirinya, ketaatanmu kepada suamimu bisa menghantarkanmu ke surga*

Ibunda Sarah membisikkan kalimat itu ke telinga Sarah.

Sarah hanya menjawabnya dengan anggukan, ia menahan tangisnya.
Bathinnya sakit, menyesali sikapnya.

Sarah pun pulang menghadap suaminya dan sambil menangis memohon maaf kepada suaminya atas prasangka yang salah selama ini.

Dilain hari, Sarah pun mengikuti suaminya bersilaturahmi kepada ibu kandung suaminya alias mertuanya.

Suaminya meneteskan air mata menatap istrinya yg ditangan istrinya tertenteng 5 liter minyak goreng untuk mertuanya.

Tetesan air mata suami bukan masalah jumlah liternya tapi karena perubahan istrinya yg senang dan nampak ikhlas hendak datang kepada orang tuanya alias mertua istrinya.

Seterusnya Sarah berjanji dalam hatinya, untuk menjadi istri yang taat pada suaminya.
Sesekali waktu, Sarah bukan mengajak suaminya ke Mall tapi meminta anjangsana ke rumah mertuanya dan juga orang tuanya...

Kirimkan Kisah ini ke semua sahabat Anda, siapa tahu ada orang yang mau mencoba dan mengambil manfaat dari kisah ini,.. sehingga anda pun akan mendapatkan pahala.. 🙏😭😭😭

@sahabat syurga@
💗💗💗💗💗

Jumaat, 14 Jun 2019

Poligami

Ustazah Pengsan

Dalam sebuah ceramah seorg Ustazah sdg mengajar ilmunya.

Ustazah berbicara di hadapan ramai wanita dlm majlis ta'lim tsbt dgn katanya:
"Daripada membiarkan suami puan2 terjerumus ke dalam dosa, lebih baik izinkan mereka untuk menikah lagi.. Mungkin ini berat, tetapi pahala yang akan Puan2 dapatkan atas kerelaan ini sangatlah besar.."

Salah seorg wanita yg hadir mengangkat tangannya ingin bertanya.

"Silakan puan" : kata ustazah.

"Terima kasih, Ustazah", wanita itu memulai bicara :

"Begini ustazah dari dulu saya bingung  bagaimana caranya utk memberitahu Ustazah.."

"Syukurlah kalau memang apa yg saya sampaikan sgt bermanfaat buat Puan.." : sahut Ustazah.

"Tapi setelah mendengar ceramah ustazah barulah saya beranikan untuk memberitahu Ustazah.... Bahawaa.. eemmm… sebelum itu saya mohon maaf kalau sampai sekarang saya belum memberitahu hal ini kpd Ustazah.."

"Beritahu saya aja.....kerana kebahagiaan Puan, Insya Allah jadi kebahagiaan saya juga.." sahut Ustazah.

"Baiklah ustazah, bahwa sebenarnya dalam 2 tahun ini, saya sudah menjadi isteri kedua suami Ustazah.."

Mendengar cerita wanita itu, Ustazah terus rebah (pengsan).

Ternyata ustazah sendiri blm sedia menerima kenyataan kalau hal itu yg menimpa dirinya.

Tidak lama kemudian Ustazah sedar, terus diberi minum oleh madunya sambil diajak istighfar...
Setelah istighfar dan tenang, akhirnya Ustazah berkata kepada madunya :
"Maafkan saya adinda.., ternyata hati ini tidak sekuat batu.. tapi sekarang saya sudah faham dan harus ikhlas menerima nya.."

Sambil berpelukan, ustazah berkata :
"Kita harus menjadi isteri-isteri yang solehah.."
Kemudian ustazah berdiri di sebelah madunya dan meneruskan ceramahnya dengan mengatakan ini salah satu contoh isteri-isteri yg sabar lillahi ta'ala...

Semua para jama’ah terharu, salah seorang ibu muda yang cantik menangis teresak2 kemudian berdiri mengangkat tangannya.
"Ya silakan puan,  apa yg mau ditanya?" : tanya ustazah.

Wanita ini dengan air mata bercucuran berkata : "ya ustazah, saya tidak tahu apakah saya ini menangis sedih atau bahagia melihat ustazah dan madu ustazah td.. Saya tidak tahu apakah hati saya kuat kerana ternyata saya adalah isteri ketiganya suami ustazah..."

Tiba-tiba gedebuk ustazah jatuh pengsan lagi diikuti madunya yg juga turut pengsan.

Tidak lama kemudian Ustazah dan madunya sedar terus diberi minum sambil diajak istighfar. Setelah istighfar dan tenang, akhirnya Ustazah berkata : "Maafkan saya adinda-adinda, ternyata hati ini tidak sekuat batu.., tapi sekarang saya sudah faham dan harus ikhlas menerima nya.."

Setelah merasa tenang dan kuat, kemudian ustazah berdiri memegang tangan madu-madunya dan melanjutkan ceramahnya dengan mengatakan ini salah satu contoh isteri-isteri yg sabar lillahi ta'ala..

Semua para jama’ah terharu,  salah seorang wanita muda yang paling cantik kemudian berdiri mengangkat  tangannya.

Tiba-tiba.. gedebuk ustazah pengsan lagi..!
(padahal wanita muda itu blm lg bertanya).

Majlis tetap diteruskan juga, salah seorang urusetia majlis bertanya:
"Ya silakan puan, apa yg mau ditanya, barangkali saya boleh menjawab.."

Wanita itu sambil menahan sesuatu berkata :
"Maaf puan, toiletnya sebelah mana ya, saya mau buang air kecil sgt dh ni.."

😄😄😄😄😂..

Selasa, 11 Jun 2019

Pelajar 2007

Assalamualaikum cg shehdi.

Terima kasih kerana sudi add saya.😊. Sy isteri cg taufik.

Saya belajar kimia dgn cg di matrikulasi perak 2007. Seingat saya, cg pernah jemput kelas saya makan2 di rumah cg dulu.

Sekarang saya sedang melanjutkan pengajian diperingkat PhD di UTM KL.  Mintak doa cg supaya dipermudahkan urusan pengajian saya.😊

Tagline cg sy x pernah lupa.
"Kimia itu Mudah. InsyaAllah 'A'"☺

Luahan

Assalamualaikum Cikgu Shehdi... Saya bekas pelajar di Matrikulasi Perak tahun 2007

Mungkin cikgu tak kenal saya, tapi saya sentiasa ingat Cikgu Shehdi walaupun saya tak belajar kimia dgn cikgu..

Sebabnya, saya pernah jumpa Cikgu bersama kawan minta nasihat untuk menyambung pengajian di IPTA, jurusan apa yang sesuai..

Awalnya, saya ingin menyambung pengajian dalam bidang kejuruteraan tetapi Cikgu Shehdi memberi nasihat supaya mengambil bidang pendidikan...

Saya terus apply bidang pendidikan, dan alhamdulillah saya dapat sambung di UPSI dalam bidang Fizik dan Kimia...

Alhamdulillah, sekarang saya cikgu di SMK Puchong Perdana ..

Semoga Cikgu Shehdi berada dalam rahmat Allah sentiasa...

Terima kasih Cikgu ..

Taufik