Isnin, 28 Januari 2013

Guatape

El Peñón de Guatapé atau pun dikenali juga sebagai "The Guatape Rock" merupakan sebuah monolitik batuan besar yang mempunyai ketinggian kira-kira 2, 135 meter dari paras laut. Batuan ini juga pernah menjadi bahan sembahan golongan Tahamies Indians. Pada tahun 1900-an, batuan monolitik yang mempunyai anggaran berat 10 tan ini pernah dilihat golongan petani sebagai satu gangguan untuk mereka bercucuk tanam.

Pada tahun 1954, sekumpulan pendaki yang kononnya didesak olek para paderi tempatan telah mendaki batuan berkenaan menggunakan sejenis papan yang diletakkan di celah rekahan batuan. Mereka ini dikatakan sebagai kumpulan manusia pertama yang pernah mendaki El Peñón de Guatapé. Proses mendaki batuan ini boleh mengambil masa selama 5 hari, namun dengan pemandangan yang indah berserta penemuan tumbuhan spesies baru, Pitcairma Heterophila, batuan ini mampu menjanjikan tarikan pelancong yang sederhana.



Batuan ini mempunyai satu garisan rekahan panjang yang digunakan oleh para pelancong untuk mendakinya ke atas. Di dalam celah rekahan tersebut, tangga sebanyak 649 anak tangga telah disediakan dan ia merupakan satu-satunya cara untuk ke puncak batuan tersebut. Pada 1970-an, kawasan sekitar batuan tersebut telah diempang dan kini ia mempunyai pemandangan siri dramatik tasik dan pulau-pulau.

Hari ini, anda boleh mendaki batuan ini yang telah disenaraikan sebagai khazanah negara Colombia dengan bayaran sebanyak USD2. Di sana, anda mampu melihat pelbagai khazanah peninggalan keagamaan di dalam sebuah menara setinggi 3 tingkat di puncak batuan tersebut.

















ori
















awan lubang

Fenomena ini dikenali sebagai Punch Hole Cloud atau Fallstreak. Ia berlaku apabila suhu air pada awan berada dibawah takat beku namun masih belum membeku kerana kekurangan ice nucleation particles. Apabila sedikit particle air mula membeku, ia akan menyebabkan efek domino yg menyebabkan wap air di sekelilingnya turut membeku dan jatuh turun ke bumi. Ini menyebabkan wujudnya lubang besar pada awan cirrocumulus atau altocumulus.








cendawan

Berikut merupakan beberapa gambar mushroom cloud yang dihasilkan semasa ujian nuklear di Perancis pada tahun 1970. Nuklear ini dikenali sebagai Licorne. 

#BOOM!






Cinta Rasul SAW



Lelaki - lelaki yang sweet terhadap orang yang di cintai.

1) Mu’adz bin Jabal yang menjerti dan menagis teresak-esak sehingga beliau pengsan oleh sebab dapat berita tentang kematian Rasulullah SAW.

2) Rasulullah telah patah gigi di dalam perang Uhud, berita itu sampai ke Awais dan Awais di rumahnya sanggup mematahkan giginya sendiri kerana hendak merasai apa yg Rasulullah telah rasai.

3) Ada seorang pedagang minyak wangi, di Madinah. Setiap kali pergi ke pasar, dia singgah dulu ke rumah Rasulullah Saw, dia tunggu sampai Rasulullah keluar. Setelah Rasulullah keluar, dia hanya mengucapkan salam lalu memandang Rasulullah saja, setelah puas dia pergi. Suatu hari setelah dia ketemu Rasululllah dan dia pergi, lalu tak lama kemudian balik dari pasar dan dia datang kepada Rasulullah Saw dan meminta izin, “Saya ingin melihat engkau ya Rasulullah, karena saya takut dan tidak sanggup tidak dapat melihat tuan
seperti ini lagi.”

4) Abu Ayyub Al-Anshari. Ketika Rasulullah hijrah ke Madinah, beliau beristirahat dahulu di pinggiran kota menginap di rumah Abu Ayyub Al-Anshari. Rumahnya itu dua tingkat, Abu Ayyub dan istrinya di tingkat atas dan Rasulullah Saw di bawah. Pada malam hari Abu Ayub dan istrinya tidak sanggup tidur karena mereka takut menggerakkan tubuhnya, semua terbujur seperti sebongkah kayu menahan dirinya untuk tidak bergerak. Mereka takut kalau bergerak, nanti debu-debu dari atas itu berjatuhan kepada Rasulullah. Setelah Rasulullah mengetahui hal itu, beliau sangat terharu lalu kepada Abu Ayub diajarkan sebuah doa sebagai penghargaan beliau atas cinta yang tulus dari Abu Ayub.

5) Dalam perang Uhud, ketika kaki Rasulullah terluka, ada seorang sahabat melihatnya lalu mengejar Rasulullah. Dia pegang kaki itu lalu dia bersihkan luka itu dengan jilatannya. Rasulullah terkejut lalu berkata, “Lepaskan! Lepaskan!” Sahabat itu berkata: “Tidak Ya Rasulullah, aku tidak akan melepaskannya sampai luka ini kering!”

6) Rasulullah sedang membariskan pasukannya karena Rasulullah selalu merapikan barisan pasukannya. Ternyata ada seorang sahabat, mungkin karena perutnya terlalu besar, selalu perutnya itu berada di luar barisan. Kemudian Rasulullah datang dan memukul perutnya itu agar dirapikan dengan barisan. Lalu sahabat itu memandang Rasulullah dan berkata: “Engkau diutus untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam, kenapa kau sakiti perutku?” Lalu Rasulullah turun dari kudanya, dan menyerahkan alat pemukul itu, lalu berseru: “Pukullah aku! Sebagai qishas atas kesalahanku.” Kemudian orang itu berkata: “Tapi engkau pukul langsung kepada kulit perutku.” Lalu Rasulullah segera membuka pakaiannya, tiba-tiba sahabat itu memeluk Rasulullah dan mencium perutnya. Rasulullah terkejut dan berkata: “Ada apa denganmu?” Sahabat itu menjawab: “Ya Rasulullah, genderang perang sudah ditabuh, mungkin ini adalah saat terakhir perjumpaanku
denganmu. Saya ingin sebelum meninggal dunia, sempat mencium perutmu yang mulia.”

7) Bilal yang selalu adzan semasa hidup Rasulullah tidak mau beradzan lagi setelah wafat Rasulullah karena Bilal tidak sanggup mengucapkan “Asyhadu anna Muhammad Rasululah” karena ada kata-kata Muhammad di situ. Tapi karena desakan Sayyidah Fatimah yang saat itu rindu mendengar suara adzan Bilal, dan mengingatkan beliau akan ayahnya. Bilal akhirnya dengan berat hati mau beradzan. Saat itu waktu Subuh, dan ketika Bilal sampai pada kalimat Asyhadu anna Muhammad Rasulullah, Bilal tidak sanggup meneruskannya, dia berhenti dan menangis terisak-isak. Dia turun dari mimbar dan minta izin pada Sayyidah Fatimah untuk tidak lagi membaca adzan karena tidak sanggup menyelesaikannya hingga akhir. Ketika Bilal
berhenti saat adzan itu, seluruh Madinah berguncang karena tangisan kerinduan akan Rasulullah Saw.

8) Seorang budak bernama Tsauban sangat menyayangi dan hatinya selalu merindukan Rasulullah Muhammad SAW. Sehari saja tidak bertemu Nabi, rasanya seperti setahun baginya. Kalau bisa dia ingin bersama Rasul setiap waktu. Karena jika tidak bertemu Rasulullah, dia amat sedih, murung dan seringkali menangis. Demikian juga yang dilakukan Rasulullah terhadap Tsauban begitu mengetahui betapa besarnya kasih sayang Tsauban terhadap dirinya. Suatu hari Tsauban berjumpa Rasulullah SAW dan berkata, “Ya
Rasulullah, saya sebenarnya tidak sakit, saya sangat sedih jika berpisah dan tidak bertemu denganmu walaupun sekejap. Jika sudah bertemu barulah hatiku menjadi tenang dan gembira sekali. Apabila memikirkan akhirat, hati ini bertambah cemas dan takut kalau-kalau tidak dapat bersama denganmu. Kedudukanmu sudah tentu di syurga yang tinggi. Sedangkan saya belum tentu, entah di syurga paling bawah atau yang paling mencemaskan, kemungkinan tidak dimasukkan ke syurga langsung. Jika demikian, tentu saya tidak akan bertemu denganmu lagi.” Rasulullah amat terharu mendengar perkataan Tsauban. Namun
beliau tidak dapat berbuat apa-apa karena balasan surga atau neraka bagi setiap hamba itu hak dan urusan Allah. Maka setelah peristiwa itu, turunlah wahyu kepada Rasulullah SAW yang berbunyi; “Barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: nabi-nabi, para shiddiqin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” (QS An Nisaa’:69).Mendengar jaminan itu Tsauban pun tersenyum. Hatinya menjadi tenang dan gembira kembali.