Jumaat, 1 November 2013

kawen 2


Lajang : Kang, dari tadi ngobrolnya sama lajangwati terus, saya juga mau tanya kang?

Kang : mangga wae akhi

Lajang : gini Kang, saya teh jatuh cinta sama seorang akhwat, saya sudah istikhoroh, dan saya cenderung sama diam..

Kang : alhamdulillah atuh, tinggal dilamar terus akad nikah dan walimahan ...

Lajang : gak sesederhana itu ternyata. Kang...

Kang : kenapa? Apakah ortu antum atau ortunya gak setuju?

Lajang : bukan Kang..

Kang : atau karena si akhwatnya gak mau sama antum?

Lajang : bukan juga Kang

Kang : so, why gitu loh?

Lajang : eh si akang gaul juga hehe, masalahnya dia mengakui sesuatu sama saya

Kang : Mengaku apa akh?

Lajang : bahwa dia tidak perawan lagi

Kang : astaghfirullaah...

Lajang : nah itu yang bikin saya ragu, dia bilang sih karena dia dulu pernah kecelakaan jatuh dari sepedanya lalu keluar bercak darah gitu Kang...

Kang : oh gitu, ya sudah... Nikahi aja, kan hasil istikhorohnya juga begitu

Lajang : tapi kan dia gak perawan lagi kang?

Kang : Loh memangnya kenapa? Bahkan kamu nikah sama janda yang gak perawan aja boleh kok...

Lajang : ya iya atuh Kang... Maksud saya hmm... Duh susah jelasinnya Kang...

Kang : begini aja, kamu tuh nikahin seseorang karena اَللّه atau karena dia masih perawan?

Lajang : ya tentunya karena اَللّه atuh kang.. Tapi...

Kang : tapi apa? Takut rasanya beda?

Lajang : hehe gak jadi deh Kang... Bingung saya kalau ngomongin rasa yang itu, gak pengalaman kayak si akang...

Kang : whaaaat? Maksud antum?

Lajang : ya udah deh, baiklah klo begitu, اِنْ شَآءَ اللّهُ pekan depan saya lamar aja dia ya Kang... Lagian sudah emang diarahin sama اَللّه ke dia... Bismillaah..

Kang : Alhamdulillah, barokallaahufiik..

Lajang : Allaahuyubaarik...Kang, saya masih kurang setuju dengan pernyataan akang bahwa Nikah Sirri itu ilegal. Kan bisa jadi solusi...

Kang : maksudnya solusi gimana?

Lajang : Lha iya Kang, daripada zina, mendingan nikah sirri. Lagipula menikah lagi itu kan tidak wajib dapet izin dari istri pertama

Kang : oke begini. Nikah sirri dikatakan ilegal karena tidak tercatat di KUA. Kalau nikahnya tidak resmi berarti tidak ada kartu keluarga, dan nanti kalau punya anak, maka anaknya tidak jelas status kewarganegaraannya, kecuali sogok sana dan sini untuk dibuat jelas.  Coba ente pikirin, harus banyak dusta-dusta lain yang tercipta diakibatkan nikah sirri

Lajang : iya juga ya Kang

Kang : terus, setahu ane ya, memang tidak harus ada izin dari istri pertama, tapi para istri Nabi itu saling mengenal satu sama lain. Lha, kalau nikah sirri berarti ada istri simpanan dong...

Lajang : gitu ya kang...

Kang : Selain itu, poligami itu tidak cocok buat cowok pengecut

Lajang : maksudnya?

Kang : lha, dia kan nikah sirri karena takut sama istri pertamanya, artinya dia penakut atau pengecut, ya kan?

Lajang : hehe, bener juga...

Kang : lagipula orang yang nikah sirri pasti susah berbuat adil dan akan sering bohong pada istri pertama dan keluarganya. Misal istrinya nanya : papah, dari mana ajah? Gak mungkin kan dijawab jujur : dari istri simpanan papah yang di Bogor mah...

Lajang : hehe ya iya lah..

Kang : maka firman اَللّه "jika kamu takut tidak bisa berbuat adil, maka satu saja..."

Lajang : jadi lelaki yang gara-gara nikah lagi terus jadi sering bohong berarti gak adil ya kang?

Kang : ya iyalah...

Lajang : kang, saya masih mau tanya tentang poligami lagi boleh kan?

Kang : monggo ....

Lajang : Begini Kang, saya punya temen, udah nikah, 10 tahun, tapi belum punya anak. Dia mau poligami, istrinya gak bolehin.

Kang : oh begitu ya

Lajang : sebenarnya sih istrinya bolehin, cuman ngomongnya gini : silakan kalau papah mau nikah lagi, tapi ceraikan aku.

Kang :  oh begitu. Ya wajar saja..

Lajang : Kok wajar kang?

Kang : begini, kalau dia poligami alasannya karena gak punya anak wajarlah istrinya sakit hati

Lajang : kok gitu kang...?

Kang : seolah-olah suaminya berkata : "karena kamu gak bisa kasih aku anak, aku mau nikah lagi" . Dan mungkin saja si istri menyimpulkan "saya ini memang tidak berguna, gak bisa kasih anak kepada suami, daripada nyusahin dan sakit hati melihat suami polligami, lebih baik saya diceraikan saja"

Lajang : oh gitu ya kang

Kang : kaleee, padahal kan yang kasih anak adalah اَللّه, bukan istrinya atau calon istri keduanya.

Lajang : jadi alasan poligami itu apa dong kang?

Kang : Begini, sederhanya ada dua macam poligator
1. Poligator yang pemberani
2. Poligator yang Plinplan

Lajang : Ciri poligator yang plinplan?

Kang : ada dua tipe :

1. ia menyalahkan kondisi atau kekurangan istrinya sebagai alasan berpoligami.

2. Dia poligami sirri, istri keduanya menjadi istri simpanan, tidak tercatat di KUA

Lajang : kalau Poligator yang pemberani apa cirinya?

Kang : ada 5 tipe :

1. Ia jujur bahwa dia gak bisa menahan hawa nafsunya untuk ingin berpoligami.

2. Ia justru sama sekali menikah bukan karena nafsunya, tapi betul-betul karena ingin menolong dan memulyakan para janda atau akhwat berusia kepala tiga, empat, lima, atau enam yang belum menikah. Lagi pula, wanita yang dinikahi Nabi menjadi mulya, berstatus "Istri Nabi", tapi sekarang, wanita yang jadi istri kedua atau ketiga malah biasanya statusnya menurun menjadi "penganggu keharmonisan rumah tangga orang lain", walaupun tidak selalu demikian...

3. Menikahi wanita untuk menjalin kekeluargaan lebih dekat dengan sahabatnya. Misal, Rosulullah yang menikahi anaknya Sahabat Abu bakar, atau Sahabat Umar yang menikahi anaknya Sahabat Ali

4. Menikah lagi karena ingin mendapatkan anak/keturunan dari wanita lain, seperti Nabi Ibrahim menikah Siti Hajar. Tapi, ya, itu Nabi lho, tujuannya punya anak untuk melanjutkan perjuangan kerosulannya bukan untuk berbangga-bangga karena bisa punya anak. Dan itu pun, Nabi Ibrahim diuji dengan dahsyat, disuruh menyembelih anaknya sendiri oleh Allah. Nah, jadi para lelaki yang menikah lagi dengan alasan ingin mendapatkan keturunan, ya siap-siap saja diuji oleh Allah berkenaan dengan anaknya kelak.

5. Menikah lagi karena perintah اَللّه langsung, nah ini hanya khusus untuk Nabi.

Lajang : subhaanallah...

Kang : bahkan saya dapat berita yang cukup tragis lagi. Seorang suami tega menggunakan ayat Al-Quran untuk menceraikan istri pertamanya, padahal si istri pertama sudah mengizinkan poligami

Lajang : Loh kok bisa?

Kang : pertama karena si calon istri keduanya mengatakan : "kalau kamu mau menikahiku, ceraikanlah istri pertamamu". Dan kedua si suami beralasan di hadapan istrinya : "aku takut gak bisa adil, maka aku ceraikan kamu." Ini dilakukannya berdasarkan firman اَللّه "kalau kamu takut tidak bisa berlaku adil maka satu saja".

Lajang : ah itu sih bukan takut gak bisa adil, tapi takut gak bisa nikahin calon istri barunya. Astaghfirullaah... Terus gimana Kang?

Kang : Akhirnya istrinya ya tetap satu yang baru itu, setelah ia menceraikan istri pertamanya yang padahal telah mempersilakan dirinya untuk berpoligami

Lajang : astaghfirullah, keterlaluan ya Kang?

Kang : iya, itu kan sama saja dengan meninggalkan istri yang sholihah untuk mendapatkan istri yang tidak sholihah...

Lajang : begitulah kalau nafsu sudah mendahului kasih sayang murni. Ya sudah kang, ganti topik yuuk, jangan poligami wae.

Kang : Kan ente yang pengen bahas poligami...

Lajang : hehe, habis penasaran Kang.

Kang : Yuk kita bahas yang lainnya, begini, apa yang harus antum lakukan kalau antum beli minuman botol ke warung?

Lajang : menentukan minuman apa yang harus ane beli

Kang : yap bener, terus gimana..

Lajang : ane melangkah ke warung, tanya ke penjual apakah stock minumannya ada atau tidak, kalau ada terus tanya harganya, dibayar, terus ane bawa ke rumah, cari tempat duduk, baca bismillah dan langsung diminum..

Kang : hampir tepat...

Lajang : kurangnya dimana Kang?

Kang : Apa bisa antum meminumnya tanpa membuka tutup botolnya?

Lajang : ya enggak lah Kang... Jadi apa hubungannya sama jodoh Kang?

Kang : perhatikan alurnya. Awalnya antum tetapkan kriteria akhwat yang antum inginkan, lalu antum berikhtiar, diawali dengan berani membayar harganya.

Lajang : maksudnya?

Kang : kalau antum pengen dapetin akhwat yang top maka antum harus terus upgrade diri antum. Berhentilah berpikiran "mencari akhwat ideal" tapi berpikiranlah "bagaimana saya menjadi ikhwan ideal agar banyak diminati oleh akhwat ideal"

Lajang : subhaanallah, terus tentang tutup botol itu bagaimana?

Kang : ya, walaupun antumnya ideal, akhwatnya juga ideal, tapi kalau jalurnya masih "ketutup" gak akan berjodoh...

Lajang : oh gitu ya Kang? Apa yang membuat jalur tertutup...

Kang : Jadi yang membuat "jalur jodoh" itu tertutup ada 2 :
1. Belum dibukakan oleh اَللّه
2. Sudah اَللّه bukakan jalurnya tapi kita sibuk mencari jalur yang lain

Lajang : Apa yang membuat belum اَللّه bukakan jalur jodoh itu ?

Kang : ada 3 hal yang membuat jalur jodoh belum dibukakan oleh اَللّه

1. Allaah hendak menguji kesabaran hamba-Nya, apakah si hamba layak mendapatkan jodoh yang diinginkannya

2. Si hamba masih sering bermaksiat sehingga اَللّه ingin bersihkan dosanya sampai ia berhenti bermaksiat

3. Ada karakter atau kebiasaan yang sedang اَللّه bentuk bagi sang hamba

Lajang : Maksud yang point 3 apa Kang?

Kang : Misalkan, si Fulan hendak اَللّه pasangkan dengan si Fulanah, dan ternyata si Fulan membutuhkan tipe istri yang tidak punya kebiasaan tidur lagi habis subuh, senang melakukan pekerjaan rumah tangga, tidak suka buang angin sembarangan dll . Nah jika si Fulanah masih suka tidur lagi habis subuh, malas nyuci piring, gak bisa masak, gak bisa bikinin kopi buat suaminya maka "jalur jodoh" bisa tertutup...

Lajang : Cara membukanya?

Kang : ada dua :
1. Si Fulanah memerbaiki kekurangannya
2. Atau si Fulan siap menerima kekurangan si Fulanah

Lajang : oh gitu ya kang?

Kang : kaleee, wallahu a'lam. Yang penting intinya kalau jodoh belum ketemu maka "teruslah memperbaiki diri" karena اَللّه dan serahkan dengan seyakin-yakinnya urusan jodoh kita kepada اَللّه.

Lajang : terus, apa yang dimaksud "Sudah dibukakan jalurnya tapi kita sibuk mencari jalur yang lain" ?

Kang : ini terkait dengan perbedaan antara "Keinginan" dan "Kebutuhan"

Lajang : oh, jadi maksudnya, jodoh yang kita butuhkan sudah ada eh kita nya malah sibuk cari jodoh yang kita inginkan?

Kang : ya begitulah.

Lajang : terus gimana baiknya?

Kang : ada 2 hal yang bisa dilakukan. 1. Menurunkan spek calon yang kita inginkan, dan menerima jodoh yang sudah memang disiapkan oleh اَللّه
2. Bersabar, bersabar, bersabar sambil terus mengupgrade diri menjadi mukmin sejati, sehingga suatu saat اَللّه hadirkan jodoh yang diinginkannya

Lajang : wah, sampai kapan bersabarnya?

Kang : ya, sampai ketemu jodohnya lah... Atau ya sampai dia mati... Begitu..

Lajang : whaaat? Mati kang? Mati sebelum sempat menikah Kang?

Kang : maka itu, jangan terlalu punya spek yang tinggi sama jodoh yang kamu inginkan. Sebab kamu pasti kecewa.

Lajang : memang kenapa Kang?

Kang : sebab, sebaik apapun spek atau kriteria jodoh yang kamu inginkan, tetaplah pilihan اَللّه yang terbaik

Lajang : subhaanallah, makasih ya Kang. Nah terus "Do'a Minta Jodoh"nya mana kang? Dialog ini judulnya kan "Do'a minta jodoh"?

Kang : cari di buku-buku pernikahan saja, atau search di mbah Google

Lajang : masya اَللّه

Wallahu a'lam
Kang Zain
Awareness Trigger
www.cahaya-semesta.com

Harga

Prof Madya Dato’ Dr Mohd Asri Zainul Abidin,

Kita baru sahaja mendengar pembentangan Bajet 2014. Pelbagai ulasan dibuat oleh pelbagai pihak. Ada yang pakar, ada yang tidak pakar. Ahli ekonomi apabila berkata-kata banyak istilah dan angka yang mereka lafazkan. Orang awam mungkin tidak semua yang faham. Jika pun mereka tahu maksud, mereka tidak tahu pula antara angka yang benar dan angka yang di‘silap mata’kan. Apabila hutang negara bertambah, beban rakyat meningkat, kehidupan menjadi sukar, jenayah dan ketakutan mula merayap ke segenap kehidupan rakyat dan sebagainya, maka bala dan derita itu dirasai oleh semua peringkat. Mereka yang faham dengan segala istilah dan angka, juga mereka yang kurang faham atau langsung tidak faham pun akan merasai derita dari segala bala tersebut.

Saya tidak mahu mengulas bajet secara detil. Biarlah hal itu dilakukan oleh pakar-pakarnya. Saya sekadar mahu berkongsi apa yang Nabi Shu‘aib nyatakan kepada kaumnya tentang punca kemusnahan ekonomi sesuatu umat.

Nabi Shu’aib merupakan seorang nabi yang yang diutuskan kepada Kaum Madyan. Beliau terpaksa menghadapi kerenah penyelewangan pengurusan ekonomi dan harta yang mereka lakukan. Kaum Madyan dicatatkan sebagai kaum yang awal mengenakan cukai kepada orang yang lalu-lalang dalam kawasan mereka. Al-Quran merakamkan ucapan-ucapan Shu’aib bagi mengingatkan sesiapa yang terlibat dengan harta orang lain tentang asas-asas penting dalam menguruskan harta. Bahasa Nabi Shu’aib a.s. bahasa asas yang dapat difahami oleh semua peringkat.

Penipuan Harga


Penipuan harga adalah antara ibu penipuan dalam urusan ekonomi. Meletak harga bohong pada sesuatu adalah kezaliman. Penipuan ini boleh berlaku samada dengan cara menipu ukuran ataupun timbangan. Dalam kerangka projek-projek kerajaan bererti meletakkan harga yang tidak sepadan dengan nilai yang sepatut. Sehingga projek-projek itu dibayar oleh kerajaan dengan harga yang tinggi melebihi ‘sukatan’ ataupun ‘timbangan’ yang sepadan. Wang awam menjadi mangsa dan negara menjadi korban. Ini semua kerana ada pihak yang mengambil kesempatan untuk memakan harta secara tidak sepatutnya. Inilah yang Nabi Shu‘aib tegaskan dalam seruannya. Firman Allah: (maksudnya)

“dan kepada penduduk Madyan Kami utuskan saudara mereka Syu’aib, dia berkata: “Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tiada tuhan bagi kamu selain dariNYA, dan janganlah kamu mengurangi sukatan dan timbangan. Sesungguhnya aku melihat kamu berada dalam kemewahan; dan sesungguhnya aku bimbang, kamu akan ditimpa azab hari yang meliputi.” (Surah Hud ayat 84).

Menipu timbangan ataupun sukatan bukan bererti tidak langsung menimbang ataupun menyukat, tetapi sukatan dan timbangan secara tipu. Inilah punca kemusnahan kehidupan penduduk Madyan kerana ada pihak yang menipu dalam berurusan dengan pihak yang lain. Justeru, negara yang baik hendak mempratikkan ‘good monetary policy’ yang dapat menyelamat harta awam dari ditipu ataupun dirompak secara ‘lulus di atas kertas’. Kebanyakan penipu silam dan moden memperlihatkan seakan mereka jujur pada mata yang tertipu, tetapi hakikatnya mereka penipu. Hal ini akan menyebabkan negara yang zahirnya kaya, tetapi rakyatnya susah sebab timbangan dan sukatan mereka sudah ditipu. Nampak banyak, hasilnya sedikit.

Mengurangi Hak

Ingatan Nabi Shu’aib yang lain ialah: (maksudnya)

“Jangan kamu kurangkan manusia apa yang menjadi hak-haknya.” (Surah Hud: 85).

Dalam konteks negara, jika kita membicarakan tentang hak, maka hak rakyat menikmati kekayaan bagi setiap negara tidak sama. Ia bergantung kepada latar kekayaan negara tersebut. Jangan samakan Malaysia dengan negara yang lebih miskin dari kita ataupun sebaliknya. Sebab itu al-Quran apabila menyebut tentang mut’ah yang suami patut berikan kepada isteri yang diceraikan, Allah memerintahkan agar kadarnya ditentukan oleh kemampuan masing-masing. Allah menyebut:

“..hendaklah kamu memberi “mut’ah” (pemberian saguhati) kepada mereka (yang diceraikan itu), iaitu suami yang senang (hendaklah memberi) menurut ukuran kemampuannya; dan suami yang susah pula menurut ukuran kemampuannya, sebagai pemberian saguhati menurut yang patut, lagi menjadi satu kewajipan atas orang-orang (yang mahu) berbuat kebaikan.” (Surah al-Baqarah, ayat 236).

Suami yang kaya tidak boleh memberikan saguhati ataupun mut’ah itu seperti kadar yang diberikan oleh suami yang miskin. Dia tidak boleh bandingkan hak isterinya dengan isteri orang tidak sekaya dirinya. Demikian hak-hak rakyat dalam setiap negara itu berbeza berdasarkan kekuatan kekayaan negara berkenaan. Tidak boleh mana-mana kerajaan yang kaya menyamakan hak rakyat di negaranya dengan rakyat di negara yang lebih miskin daripadanya. Lebih buruk lagi jika sebahagian ‘bangsawan’ dan ‘atasan’ menikmati kekayaan sesebuah negara secara berlebihan sementara sebahagian rakyat hanya menjilat lebihan kuah yang tumpah ke lantai sahaja.

Keberkatan

Intipati yang penting dalam penghayatan amalan ekonomi yang jujur ialah mencari keberkatan yang diperolehi melalui harta yang terhasil dari sumber yang halal. Shu’aib a.s: (maksudnya)

“Baki (yang halal) Allah kepada kamu lebih baik bagi kamu jika betul kamu orang-orang yang beriman, dan aku bukanlah orang yang mengawasi kamu.” (Surah Hud, ayat 86).

Inilah asas jiwa insan yang jujur dalam pengurusan ekonomi. Jiwa yang memadai dengan yang halal dengan tidak mengambil harta orang lain atau pun mengurangkan hak mereka. Memadai dengan apa yang tinggal dari pengurusan yang halal itu lebih baik dan diberkati Tuhan. Dilimpahkan kedamaian dan kebaikan dari pelbagai sudut dalam kehidupan. Kebahagiaan bukan hanya diukur dengan jumlah harta tetapi kurniaan keberkataan limpahan Tuhan kepada kehidupan ini. Keberkatan adalah elemen yang ditekankan dalam pengurusan ekonomi Islam yang tiada dalam sistem ekonomi yang lain. Keberkatan itu seperti kata Al-Asfahani (meninggal 425H) bermaksud

“kelangsungan kebaikan ilahi kepada sesuatu.” (Al-Asfahani, Mufradat Alfaz al-Quran m.s 119, Damsyik: Dar al-Qalam)


Lihatlah bila keberkatan hilang maka orang yang kaya-raya pun hidup tanpa bahagia. Pencuri-pencuri harta awam hendaklah faham hakikat ini. Pengurus harta awam juga hendaklah faham. Justeru itu kita kena sedar bahawa jumlah jenayah dan keadaan tekanan hidup yang sedang meningkat dalam negara kita adalah antara tanda hilangnya keberkatan kehidupan.

Good Governance

Good governance atau urus tadbir baik adalah istilah yang digunapakai pada hari ini bagi menggambarkan bagaimana institusi awam yang mengendalikan urusan dan harta awam ditadbir. Ia menggambarkan urustadbir yang bertanggungjawab lagi baik. Beberapa anasir diletakkan oleh pelbagai pihak seperti UN, IMF, World Bank dan lain-lain dalam menetapkan characteristics sesuatu urus tadbir yang baik. Sesiapa yang mengkaji tentang international development boleh memperincikannya.

Apapun, nasihat-nasihat Nabi Syu’aib adalah kunci kepada urustadbir harta yang baik. Para pemerintah hendaklah insafi diri masing-masing ketika menguruskan harta negara. Sekali lagi saya ulangi apa yang Syeikh al-Islam Ibn Taimiyyah r.h (meninggal 728H) dalam kitabnya As-Siyasah asy-Syar’iyyah fi Islah ar-Ra’i wa ar-Ra’iyyah sebut:

“Tidak boleh para pemerintah membahagikan harta negara mengikut nafsu mereka seperti mana seorang pemilik harta membahagikan harta miliknya. Sebaliknya, para pemerintah hanyalah pemegang amanah, wakil dan utusan. Mereka bukan pemilik harta. Ini seperti yang Nabi SAW sabda: “Aku –demi Allah- tidak boleh memberi (harta awam) ataupun menghalang seseorang. Aku hanya pembahagi yang meletakkannya di mana sahaja aku diperintahkan”. Ini diriwayatkan oleh al-Bukhari daripada Abu Hurairah r.a.”

“Inilah rasul Tuhan semesta alam yang memberitahu bahawa dia tidak mempunyai hak menghalang dan memberi dengan kehendak dan pilihannya seperti mana seorang pemilik harta yang boleh berbelanja dengan hartanya, dan seperti raja-raja yang memberikan kepada sesiapa yang mereka suka. Sebaliknya dia (Rasulullah SAW) hanya seorang hamba Allah, membahagikannya mengikut arahan Allah. Dia meletakannya di mana yang Allah perintahkan”.

Sambung Ibn Taimiyah lagi:

“Demikian apabila seseorang berkata kepada (Khalifah) ‘Umar bin al-Khattab: “Wahai Amir al-Mukminin! Andainya engkau tambah peruntukanmu dari harta Allah ta’ala (harta negara). Jawab ‘Umar: “Tahukah engkau apakah bandingan antara aku dan rakyat? Ia umpamanya satu kaum yang berada dalam satu perjalanan, lalu mereka menghimpunkan harta mereka kemudian mereka menyerahkannya kepada seseorang untuk membelanjakannya untuk mereka. Apakah halal untuk lelaki itu mengutamakan dirinya dengan menggunakan harta mereka?.” [m/s 51-52. Kuwait: Dar al-Arqam (1406H)]

Khamis, 31 Oktober 2013

Sunnah

SUNNAH NABI S.A.W PADA WAKTU MALAM

1) Sunnah baca Surah Al-Mulk dan As-Sajadah selepas maghrib selamat dari seksa kubur insya-allah.

2) Sunnah baca Surah Yasiin selepas isya tiap malam

3) Dibenarkan lambat solat jemaah isyak jika ada kepentingan agama (seperti ceramah agama atau mesyuarat agama)

4) Sunnah juga baca Surah Al-Waqiah tiap malam, tak kan fakir orang yang istiqamah membacanya.

5) Sunnah iktikaf di masjid lepas magrib sampai isyak, Allah akan bina mahligai di syurga.

6) Sunnah buat solat awwabin 6 rakaat lepas solat ba'diah magrib.

7) Sunnah baca surah Al-Kahfi pada hari jumaat (bermula lepas maghrib khamis)

 Sunnah solat sunat witir tiap2 malam

9) Sunnah berwudhu untuk tidur

10) Sunnah kibaskan tempat tidur dengan kain dari tempat letak kepala menuju ke kaki dengan 3 kibasan dan setiap kibasan dibaca Lahaulawalaquwwataillabillah.

11) Sunnah pakai celak sebelum tidur

12) Sunnah pakai minyak zaitun,sapu di kening,janggut dan rambut sebelum tidur.

13) Sunnah niat qiamulail untuk tahajud sebelum tidur.

14) Sunnah maafkan semua orang dan doakan semua orang sebelum tidur.

15) Sunnah baca 3 Qul dan tiupkan ke tapak tangan,lalu disapukan dari kepala,seluruh badan,sampai kaki,ulang 3 x.

16) Sunnah baca Ayat Kursi untuk perlindungan

17) Sunnah baca tasbih Fatimah sebelum tidur (33 Subhanallah, 33 Alhamdulillah, 34 AllahuAkbar)

18) Sunnah baca doa2 sebelum tidur

19) Kalau tak boleh tidur,sunnah baca doa tak boleh tidur.

20) kalau mimpi buruk, baca ta'awuz (A'uzubillahiminasyaitonirrojim), kalau mimpi baik, bangun dan solat hajat agar ia berlaku, jangan cerita mimpi buruk kat orang.

MAY ALLAH BLESS 

Rabu, 30 Oktober 2013

20 :)


























angry suami

1. Memperkecil suami di hadapan orang lain antara sedar dan tidak walaupun ianya benar.
Contohnya, “hubby i tu kan kan..siang ikan pun dia tak tau.. bla bla bla ”
2. Menggangu suami dengan menelefon dia terlampau selalu sangat dan selalu dimasa yang salah.  
Contohnya, “hello abang ada meeting ker tu, sorry la cuma nak cakap..malam nih kita masak sardin jer ..ok tak ”
3. Terlalu suka mengemas rumah / mengalihkan barang sampai suami tak jumpa barang-barang yang disimpan beliau.
Contohnya, “kita dah simpan screwdriver tu kat dalam stor, tapi entah la kat atas shelf mana satu..”
4. Mengambil muka surat atau bahagian tertentu dari surat khabar dan menyusun surat khabar dengan cara yang amat salah..sampai tidak di jumpa mana-mana seksyen yang hendak dibaca.
Contohnya, “bang, sport section tu ayang dah buat bungkus belacan..”
5. Memotong mana-mana bahagian majalah dan juga suratkhabar atau apa- apa bahagian dari mana-mana printed matter sampai berlubang sana sini dan si suami tak sempat baca/tengok.
Contohnya,  ”eh.. kita suka la news pasal new peti ais tu..kita dah potong simpan…”
6. Menyuruh suami agar membeli itu dan ini dalam perjalanan balik dari opis, sedangkan nak pergi pasar/supermarket cuma esok sahaja atau baru semalam telah ke pasar.  
Contohnya, “bang.. semalam kita lupa beli garam,gula beras dan susu budak ….boleh singgah tak mana mana ..please ”
7. Tidak memberi arahan/instruction yang jelas kepada suami bila menyuruh dia membeli sesuatu dan kemudian marahkan/menyalahkan suami.
Contohnya, “saya kata beli susu cair dan gula melaka, apasal awak beli susu pekat dan gula pasir …kan lain tu”
8. Membuat temujanji dan aktiviti sosial tanpa mendapat persetujuan suami terlebih dahulu.
Contohnya, “i dah confirm malam Jumaat nih nak dinner kat rumah cik minah,you tak ada program tahlil kat mana mana kan ?? ”
9. Mengubah barang, tempat buku atau tools atau apa-apa setting di PC tanpa memberitahu suami. Contohnya, “screensaver u tentang gambar 1500cc harley tu i dah tertukar jadi gambar bunga ros…”
10. Menjemput tetamu atau sesiapa sahaja datang kerumah tanpa izin suami.
Contohnya, “malam nih i jemput lina dan liza datang dinner rumah sebab hubby dia orang outstation, ok kan kan kan ”
11. Berpakaian kusut masai dengan t-shirt terkoyak dan kain batik lusuh dan rambut tak terurus serupa langsuyar dan muka tak bermekap serupa mayat di rumah… tapi cukup segak dan cun bila nak keluarrumah.
Contohnya, “oh baju-baju cantik tu cuma untuk ke kenduri kawin dan dinner jer, kat rumah pakai jeans koyak pun ok kan bang ..”
12. Mengambil masa yang cukup lama bila bersiap macam pengantin bila nak keluar kemana-mana dan membuatkan suami tertunggu dan terus tertidur. Contohnya,” sorry la i tak tau baju kurung mana nak pakai la so kena pilih betul betul ..”
13. Dengan sengaja atau tidak sengaja terlupa menyuruh maid atau diri sendiri membasuh atau mensterika baju atau seluar yang telah dipilih untuk dipakai dihari berkenaan.
Contohnya, ” eh baju tu masih berendam dalam besen lagi..nak pakai jugak ke baju basah tu..”
14. Dengan sengaja atau tidak sengaja menyebelahi anak anak bila suami sedang hot dengan budak budak tu.
Contohnya, “eh biarlah budak budak tu pergi slumber party, bukan nak tinggal rumah kawan dia tu seminggu..”
15. Tidak suka mandi dan bersiap awal pada hari cuti dan hanya bersiap bila nak dekat asar sahaja.
Contohnya, “nak mandi buat apa awal-awal bukan nak pergi jalan jalan mana pun..”
16. Suka melengah lengah kan masa bila nak bersolat berjemaah atau beribadat dengan melencong ke dapur, bilik budak budak atau buat benda benda lain.
Contohnya, “awak solatlah dulu, saya nak abiskan memasak nih..”
17. Mengganggu suami yang sedang tengah tengok tv.
Contohnya, “pasukan manchester tu sampai mati pun tak akan dapatkan kalahkan liverpool, baik tolong saya potong ayam nih..”
18. Asyik bercerita tentang diri sendiri tanpa memberi peluang pada suami untuk bercerita jugak.
Contohnya, ” u tau tak kat opis tadi, i rasa nak tembak client tu u tau tak.. then lagi, waktu balik tadi nasib baik tak langgar ..then lagi tak tak…then today.. then tadi..u tau tak…semalam u nak tau….bla bla bla bla.”
19. Membebel dan berleter tak henti-henti tentang hal-hal yang amat kecil dan di ulang tayang semula tiap tiap hari.
Contohnya, ” i dah kata jangan kasi budak budak tu handphone, kan sekarang dah …bill bla bla bla bergayut bla bla bla bla…ini semua salah you”
20. Memfitnah dan menuduh suami tanpa usul periksa.
Contohnya, ” eh cik abang, awak nih ada affair ke apsal sms beep beep beep tak henti hentinih…betina mana pulak awak nak nih…”
21. Menceritakan hal rumah tangga pada orang lain dan memburuk burukkan suami @ keturunan suami @ asal usul suami.
Contohnya, “..eee u tau tak hubby i tu makan makanan negeri die.. eeeii peliknyer!!”
22. Dengan sengaja atau tidak, gagal memasak masakan yang suami nak makan.
Contohnya,”..apasal u tak cakap tadi kata u nak makan gulai kari dan rojak pasembor…i dah masak gulai asam pedas dan rojak singapore ..”
23. Meminjamkan harta-benda suami pada orang lain tanpa kebenaran.
Contohnya,”..adik u datang tadi nak pinjam mouse, sebab dia punya dah rosak..”
24. Sengaja melengahkan untuk masuk tidur tanpa sebab-sebab yang munasabah.
Contohnya, “you tidurlah dulu, i nak habiskan tengok drama nih dulu then nak kacau tepung siap siap untuk breakfast dan nak masukkan pakaian dalam laundry then kemudian nak tanam padi belakang rumah then nak menuai sekali…..”
**Inilah antara sedikit sebanyak perkara yang boleh menaikkan kemarahan suami, walaupun bukan semua tapi mungkin ada sedikit yang boleh menyumbang kepada kemarahan suami.. Jadi isteri-isteri tu faham-faham la yer.. semoga bermanfaat :)