Jumaat, 1 November 2013

kawen 2


Lajang : Kang, dari tadi ngobrolnya sama lajangwati terus, saya juga mau tanya kang?

Kang : mangga wae akhi

Lajang : gini Kang, saya teh jatuh cinta sama seorang akhwat, saya sudah istikhoroh, dan saya cenderung sama diam..

Kang : alhamdulillah atuh, tinggal dilamar terus akad nikah dan walimahan ...

Lajang : gak sesederhana itu ternyata. Kang...

Kang : kenapa? Apakah ortu antum atau ortunya gak setuju?

Lajang : bukan Kang..

Kang : atau karena si akhwatnya gak mau sama antum?

Lajang : bukan juga Kang

Kang : so, why gitu loh?

Lajang : eh si akang gaul juga hehe, masalahnya dia mengakui sesuatu sama saya

Kang : Mengaku apa akh?

Lajang : bahwa dia tidak perawan lagi

Kang : astaghfirullaah...

Lajang : nah itu yang bikin saya ragu, dia bilang sih karena dia dulu pernah kecelakaan jatuh dari sepedanya lalu keluar bercak darah gitu Kang...

Kang : oh gitu, ya sudah... Nikahi aja, kan hasil istikhorohnya juga begitu

Lajang : tapi kan dia gak perawan lagi kang?

Kang : Loh memangnya kenapa? Bahkan kamu nikah sama janda yang gak perawan aja boleh kok...

Lajang : ya iya atuh Kang... Maksud saya hmm... Duh susah jelasinnya Kang...

Kang : begini aja, kamu tuh nikahin seseorang karena اَللّه atau karena dia masih perawan?

Lajang : ya tentunya karena اَللّه atuh kang.. Tapi...

Kang : tapi apa? Takut rasanya beda?

Lajang : hehe gak jadi deh Kang... Bingung saya kalau ngomongin rasa yang itu, gak pengalaman kayak si akang...

Kang : whaaaat? Maksud antum?

Lajang : ya udah deh, baiklah klo begitu, اِنْ شَآءَ اللّهُ pekan depan saya lamar aja dia ya Kang... Lagian sudah emang diarahin sama اَللّه ke dia... Bismillaah..

Kang : Alhamdulillah, barokallaahufiik..

Lajang : Allaahuyubaarik...Kang, saya masih kurang setuju dengan pernyataan akang bahwa Nikah Sirri itu ilegal. Kan bisa jadi solusi...

Kang : maksudnya solusi gimana?

Lajang : Lha iya Kang, daripada zina, mendingan nikah sirri. Lagipula menikah lagi itu kan tidak wajib dapet izin dari istri pertama

Kang : oke begini. Nikah sirri dikatakan ilegal karena tidak tercatat di KUA. Kalau nikahnya tidak resmi berarti tidak ada kartu keluarga, dan nanti kalau punya anak, maka anaknya tidak jelas status kewarganegaraannya, kecuali sogok sana dan sini untuk dibuat jelas.  Coba ente pikirin, harus banyak dusta-dusta lain yang tercipta diakibatkan nikah sirri

Lajang : iya juga ya Kang

Kang : terus, setahu ane ya, memang tidak harus ada izin dari istri pertama, tapi para istri Nabi itu saling mengenal satu sama lain. Lha, kalau nikah sirri berarti ada istri simpanan dong...

Lajang : gitu ya kang...

Kang : Selain itu, poligami itu tidak cocok buat cowok pengecut

Lajang : maksudnya?

Kang : lha, dia kan nikah sirri karena takut sama istri pertamanya, artinya dia penakut atau pengecut, ya kan?

Lajang : hehe, bener juga...

Kang : lagipula orang yang nikah sirri pasti susah berbuat adil dan akan sering bohong pada istri pertama dan keluarganya. Misal istrinya nanya : papah, dari mana ajah? Gak mungkin kan dijawab jujur : dari istri simpanan papah yang di Bogor mah...

Lajang : hehe ya iya lah..

Kang : maka firman اَللّه "jika kamu takut tidak bisa berbuat adil, maka satu saja..."

Lajang : jadi lelaki yang gara-gara nikah lagi terus jadi sering bohong berarti gak adil ya kang?

Kang : ya iyalah...

Lajang : kang, saya masih mau tanya tentang poligami lagi boleh kan?

Kang : monggo ....

Lajang : Begini Kang, saya punya temen, udah nikah, 10 tahun, tapi belum punya anak. Dia mau poligami, istrinya gak bolehin.

Kang : oh begitu ya

Lajang : sebenarnya sih istrinya bolehin, cuman ngomongnya gini : silakan kalau papah mau nikah lagi, tapi ceraikan aku.

Kang :  oh begitu. Ya wajar saja..

Lajang : Kok wajar kang?

Kang : begini, kalau dia poligami alasannya karena gak punya anak wajarlah istrinya sakit hati

Lajang : kok gitu kang...?

Kang : seolah-olah suaminya berkata : "karena kamu gak bisa kasih aku anak, aku mau nikah lagi" . Dan mungkin saja si istri menyimpulkan "saya ini memang tidak berguna, gak bisa kasih anak kepada suami, daripada nyusahin dan sakit hati melihat suami polligami, lebih baik saya diceraikan saja"

Lajang : oh gitu ya kang

Kang : kaleee, padahal kan yang kasih anak adalah اَللّه, bukan istrinya atau calon istri keduanya.

Lajang : jadi alasan poligami itu apa dong kang?

Kang : Begini, sederhanya ada dua macam poligator
1. Poligator yang pemberani
2. Poligator yang Plinplan

Lajang : Ciri poligator yang plinplan?

Kang : ada dua tipe :

1. ia menyalahkan kondisi atau kekurangan istrinya sebagai alasan berpoligami.

2. Dia poligami sirri, istri keduanya menjadi istri simpanan, tidak tercatat di KUA

Lajang : kalau Poligator yang pemberani apa cirinya?

Kang : ada 5 tipe :

1. Ia jujur bahwa dia gak bisa menahan hawa nafsunya untuk ingin berpoligami.

2. Ia justru sama sekali menikah bukan karena nafsunya, tapi betul-betul karena ingin menolong dan memulyakan para janda atau akhwat berusia kepala tiga, empat, lima, atau enam yang belum menikah. Lagi pula, wanita yang dinikahi Nabi menjadi mulya, berstatus "Istri Nabi", tapi sekarang, wanita yang jadi istri kedua atau ketiga malah biasanya statusnya menurun menjadi "penganggu keharmonisan rumah tangga orang lain", walaupun tidak selalu demikian...

3. Menikahi wanita untuk menjalin kekeluargaan lebih dekat dengan sahabatnya. Misal, Rosulullah yang menikahi anaknya Sahabat Abu bakar, atau Sahabat Umar yang menikahi anaknya Sahabat Ali

4. Menikah lagi karena ingin mendapatkan anak/keturunan dari wanita lain, seperti Nabi Ibrahim menikah Siti Hajar. Tapi, ya, itu Nabi lho, tujuannya punya anak untuk melanjutkan perjuangan kerosulannya bukan untuk berbangga-bangga karena bisa punya anak. Dan itu pun, Nabi Ibrahim diuji dengan dahsyat, disuruh menyembelih anaknya sendiri oleh Allah. Nah, jadi para lelaki yang menikah lagi dengan alasan ingin mendapatkan keturunan, ya siap-siap saja diuji oleh Allah berkenaan dengan anaknya kelak.

5. Menikah lagi karena perintah اَللّه langsung, nah ini hanya khusus untuk Nabi.

Lajang : subhaanallah...

Kang : bahkan saya dapat berita yang cukup tragis lagi. Seorang suami tega menggunakan ayat Al-Quran untuk menceraikan istri pertamanya, padahal si istri pertama sudah mengizinkan poligami

Lajang : Loh kok bisa?

Kang : pertama karena si calon istri keduanya mengatakan : "kalau kamu mau menikahiku, ceraikanlah istri pertamamu". Dan kedua si suami beralasan di hadapan istrinya : "aku takut gak bisa adil, maka aku ceraikan kamu." Ini dilakukannya berdasarkan firman اَللّه "kalau kamu takut tidak bisa berlaku adil maka satu saja".

Lajang : ah itu sih bukan takut gak bisa adil, tapi takut gak bisa nikahin calon istri barunya. Astaghfirullaah... Terus gimana Kang?

Kang : Akhirnya istrinya ya tetap satu yang baru itu, setelah ia menceraikan istri pertamanya yang padahal telah mempersilakan dirinya untuk berpoligami

Lajang : astaghfirullah, keterlaluan ya Kang?

Kang : iya, itu kan sama saja dengan meninggalkan istri yang sholihah untuk mendapatkan istri yang tidak sholihah...

Lajang : begitulah kalau nafsu sudah mendahului kasih sayang murni. Ya sudah kang, ganti topik yuuk, jangan poligami wae.

Kang : Kan ente yang pengen bahas poligami...

Lajang : hehe, habis penasaran Kang.

Kang : Yuk kita bahas yang lainnya, begini, apa yang harus antum lakukan kalau antum beli minuman botol ke warung?

Lajang : menentukan minuman apa yang harus ane beli

Kang : yap bener, terus gimana..

Lajang : ane melangkah ke warung, tanya ke penjual apakah stock minumannya ada atau tidak, kalau ada terus tanya harganya, dibayar, terus ane bawa ke rumah, cari tempat duduk, baca bismillah dan langsung diminum..

Kang : hampir tepat...

Lajang : kurangnya dimana Kang?

Kang : Apa bisa antum meminumnya tanpa membuka tutup botolnya?

Lajang : ya enggak lah Kang... Jadi apa hubungannya sama jodoh Kang?

Kang : perhatikan alurnya. Awalnya antum tetapkan kriteria akhwat yang antum inginkan, lalu antum berikhtiar, diawali dengan berani membayar harganya.

Lajang : maksudnya?

Kang : kalau antum pengen dapetin akhwat yang top maka antum harus terus upgrade diri antum. Berhentilah berpikiran "mencari akhwat ideal" tapi berpikiranlah "bagaimana saya menjadi ikhwan ideal agar banyak diminati oleh akhwat ideal"

Lajang : subhaanallah, terus tentang tutup botol itu bagaimana?

Kang : ya, walaupun antumnya ideal, akhwatnya juga ideal, tapi kalau jalurnya masih "ketutup" gak akan berjodoh...

Lajang : oh gitu ya Kang? Apa yang membuat jalur tertutup...

Kang : Jadi yang membuat "jalur jodoh" itu tertutup ada 2 :
1. Belum dibukakan oleh اَللّه
2. Sudah اَللّه bukakan jalurnya tapi kita sibuk mencari jalur yang lain

Lajang : Apa yang membuat belum اَللّه bukakan jalur jodoh itu ?

Kang : ada 3 hal yang membuat jalur jodoh belum dibukakan oleh اَللّه

1. Allaah hendak menguji kesabaran hamba-Nya, apakah si hamba layak mendapatkan jodoh yang diinginkannya

2. Si hamba masih sering bermaksiat sehingga اَللّه ingin bersihkan dosanya sampai ia berhenti bermaksiat

3. Ada karakter atau kebiasaan yang sedang اَللّه bentuk bagi sang hamba

Lajang : Maksud yang point 3 apa Kang?

Kang : Misalkan, si Fulan hendak اَللّه pasangkan dengan si Fulanah, dan ternyata si Fulan membutuhkan tipe istri yang tidak punya kebiasaan tidur lagi habis subuh, senang melakukan pekerjaan rumah tangga, tidak suka buang angin sembarangan dll . Nah jika si Fulanah masih suka tidur lagi habis subuh, malas nyuci piring, gak bisa masak, gak bisa bikinin kopi buat suaminya maka "jalur jodoh" bisa tertutup...

Lajang : Cara membukanya?

Kang : ada dua :
1. Si Fulanah memerbaiki kekurangannya
2. Atau si Fulan siap menerima kekurangan si Fulanah

Lajang : oh gitu ya kang?

Kang : kaleee, wallahu a'lam. Yang penting intinya kalau jodoh belum ketemu maka "teruslah memperbaiki diri" karena اَللّه dan serahkan dengan seyakin-yakinnya urusan jodoh kita kepada اَللّه.

Lajang : terus, apa yang dimaksud "Sudah dibukakan jalurnya tapi kita sibuk mencari jalur yang lain" ?

Kang : ini terkait dengan perbedaan antara "Keinginan" dan "Kebutuhan"

Lajang : oh, jadi maksudnya, jodoh yang kita butuhkan sudah ada eh kita nya malah sibuk cari jodoh yang kita inginkan?

Kang : ya begitulah.

Lajang : terus gimana baiknya?

Kang : ada 2 hal yang bisa dilakukan. 1. Menurunkan spek calon yang kita inginkan, dan menerima jodoh yang sudah memang disiapkan oleh اَللّه
2. Bersabar, bersabar, bersabar sambil terus mengupgrade diri menjadi mukmin sejati, sehingga suatu saat اَللّه hadirkan jodoh yang diinginkannya

Lajang : wah, sampai kapan bersabarnya?

Kang : ya, sampai ketemu jodohnya lah... Atau ya sampai dia mati... Begitu..

Lajang : whaaat? Mati kang? Mati sebelum sempat menikah Kang?

Kang : maka itu, jangan terlalu punya spek yang tinggi sama jodoh yang kamu inginkan. Sebab kamu pasti kecewa.

Lajang : memang kenapa Kang?

Kang : sebab, sebaik apapun spek atau kriteria jodoh yang kamu inginkan, tetaplah pilihan اَللّه yang terbaik

Lajang : subhaanallah, makasih ya Kang. Nah terus "Do'a Minta Jodoh"nya mana kang? Dialog ini judulnya kan "Do'a minta jodoh"?

Kang : cari di buku-buku pernikahan saja, atau search di mbah Google

Lajang : masya اَللّه

Wallahu a'lam
Kang Zain
Awareness Trigger
www.cahaya-semesta.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan