♻ *Mengapa unta Nabi SAW memilih berhenti di depan pintu rumah Sahabat Abu Ayub al-Anshori RA saat hijrah ke Madinah?*
Suatu waktu Nabi Sulaiman As dan sahabat beliau Tuan Tubbah Harrari pergi mengunjungi Yathrib (Madinah).
Baginda Nabi Sulaiman memerintahkan tandunya untuk turun disuatu tempat yang dinamakan Yathrib. dan memberitahu sahabatnya Tuan Tubbha Harrari, bahwa disinilah Nabi Muhammad SAW. Nabi dari para Nabi akan datang.
Nabi Sulaiman As berkata : "Apabila Beliau SAW. ada disini, aku akan membantu beliau mengikatkan tali sepatunya!."
Tuan Tubbha Harrari begitu kaget dan menjawab: "Nabi ini apakah derajatnya akan lebih tinggi dari Anda..?."
"Ya derajat Nabi Muhammad SAW. lebih tinggi dari derajat seluruh Nabi", jawab Nabi Sulaiman
Tuan Tubbha Harrari lalu memohon kepada Nabiyulloh Sulaiman As, apakah beliau boleh tinggal disitu untuk menunggu Raja dari seluruh Nabi, imam dari para Rasul..?
Nabiyulloh Sulaiman As. menjawab : "Ya, engkau boleh menunggu disini jika kamu menginginkannya!"
Kemudian sahabat dari Nabi Sulaiman As. mulai membangun rumah-rumah dan meminta penduduk disekitar gua, bukit dan gubug, untuk datang dan tinggal disana.
Ketika orang-orang itu datang, mereka terkagum-kagum melihat cantiknya rumah-rumah yang telah dibangun. Mereka lihat bahwa Rumah-rumah yang dibangun, semuanya satu lantai, kecuali satu rumah dengan 2 lantai:
Maka penduduk disitu bertanya, "Wahai Tuan Tubbah Harrari mengapa yang satu ini dibangun dengan 2 lantai..?."
Tuan Tubah menjawab: "Rumah ini disediakan untuk seseorang yang derajatnya sangat tinggi, oleh karena itu dibuat dua lantai, rumah ini saya bangun khusus untuk Rasul SAW."
"Rumah-rumah ini merupakan permukiman pertama di Yathrib, dan Tuan Tubbah Harrari dengan sabar menunggu kedatangan Nabi Suci Nabi Muhammad Rasulullah SAW. Namun Dengan berjalannya waktu Tuan Tubbha Harrari menjadi makin tua dan makin lemah dan datanglah saatnya untuk mengucapkan selamat tinggal pada dunia."
Pada hari kematiannya beliau menulis surat yang isinya :
"Ya Rasul Allah Sallahu Alayhi Wa-Sallam, saya mendengar dari Nabi Sulaiman, Nabi saya, bahwa Anda akan tiba ditempat ini, saat-saat terakhirku sudah tiba dan saya harus meninggalkan dunia ini, saya sudah membangun rumah ini untuk Anda, jadi mohon diterima rumah ini."
Tuan Tubbah Harrari menyerahkan surat itu kepada putranya dengan permintaan untuk diserahkan kepada Baginda Nabi dari para Nabi, ketika kelak beliau tiba.
Demikianlah waktu berjalan terus, abad demi abad berlalu dan diteruskan dari generasi-generasi keturunan Tuan Tubbah Harrari, dan akhirnya sampai ketangan Sahabat Ayub Anshori Ra."
Ketika Rasulullah SAW tiba di Yathrib (Madinah), Beliau diundang oleh setiap penduduk Madinah untuk tinggal dirumah mereka, namun Rasulullah SAW menjawab : "Aku akan tinggal dimana ontaku ini berhenti untuk istirahat."
"Dan onta itu memutuskan untuk beristirahat didepan pintu rumah Sahabat Abu Ayub al-Anshori Ra."
Baginda Nabi Muhammad SAW kemudian bertanya kepada Sahabat Abu Ayub Anshori Ra, "Dapatkah kamu berikan kepadaku, Amanatku..?
Sahabat Ayub Anshori, begitu kaget, karena Rasul SAW yang baru datang ini tahu apa yang telah terjadi oleh leluhur-leluhurnya selama ratusan tahun... mendengar itu beliau Sahabat Ayu menjawab: "Ya Rasulullah, hanya ayah saya dan saya yang mengetahui adanya surat ini!"
Baginda Nabi SAW menjawab, "Sesungguhnya Aku melihat kakek buyutmu ketika dia menulis surat wasiat ini".
Kisah ini dituturkan oleh Maulana Syeikh Muhammad Nazim Al-Haqqani
اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم تسليما كثيرا