Sabtu, 30 Jun 2018

Luahan guru

Izinkan sy meluahkan rasa bt seketika. Kdg2 timbul rs bosan dan meluat dgn ayat2 suci aka perli seolah2 guru ialah malaikat. Bila ada guru2 yg mengeluh ttg beban tgs maka dgr lah walaupun kt tdk dpt bantu.. Bila ada guru2 yg ckp mereka stress, dgr lah walaupun kt x dpt bantu.. Guru2 ni mcm wanita fasa bersalin jg, kena fhm bhw mereka sekdr meluahkan apa yg terbuku dlm hati. Jgn pandang ringan dan remeh soal bebanan tgs guru sbb blh jd meroyan serta beri kesan yg serius. Tak slhpun kalau bg nsht yg baik2 dan bkn dgn berckp: sila berhenti sbb ramai lg yg tiada kerja. Bkn ckp tgs guru mulia jd cikgu jgn merungut, anggap kerja itu bkn beban. Kerja itu kan satu ibadah dan ldg pahala! Bkn apa, sbb ianya tak ubah seperti kata2 pemimpin yg angkuh yg kt prnh dgr satu ketika dahulu. Andai kata mknan mhl, sila mkn kangkung atau tomato.. Andai kata malaysia ssh nak hdp, sila ke luar negara... Lbh parah lg, sila meninggal dr hdp menyusahkan org lain..... Urmmm! Maaf ckp, majoriti yg angkuh berckp ni dtg dr mulut phk pentadbir seperti GB, pengetua dan org jbtn atau ppd sendiri. Dah terbiasa dgn cara kepimpinan lama agaknya. Jgn lah sampai org kata, inilah dia lantikan politik. Berubah lah utk beljr jd ketua yg memahami bkn yg dibenci krn pemimpin yg angkuh satu ms akan jth tesungkur!

Khamis, 28 Jun 2018

Rezeki

_*Guru Dan Murid Tertawa Karena Beda Pendapat" ttg REZEKI_*
.
Imam Malik ( guru Imam Safii ) dalam majlis menyampaikan :

*Sesungguhnya rezeki itu datang tanpa sebab, cukup dengan tawakkal yang benar kepada Allah niscaya Allah akan memberikan Rezeki. Lakukan yang menjadi bagianmu, selanjutnya biarkan Allah mengurus lainnya.*
.
Sementara Imam Syafii ( sang murid berpendapat lain) :

*Seandainya seekor burung tidak keluar dari sangkarnya, bagaimana mungkin ia akan mendapatkan rezeki.*

*_Guru dan murid bersikukuh pada pada pendapatnya._*
.
Suatu saat tengah meninggalkan pondok, Imam Syafii melihat serombongan orang tengah memanen anggur. Diapun membantu mereka. Setelah pekerjaan selesai, Imam Syafii memperoleh imbalan beberapa ikat anggur sebagai balas jasa.

*Imam Syafii girang, bukan karena mendapatkan anggur, tetapi pemberian itu telah menguatkan pendapatnya. Jika burung tak terbang dari sangkar, bagaimana ia akan mendapat rezeki. Seandainya dia tak membantu memanen, niscaya tidak akan mendapatkan anggur.*
.
Bergegas dia menjumpai Imam Malik sang guru. Sambil menaruh seluruh anggur yang didapatnya, dia bercerita. . Imam Syafii sedikit mengeraskan bagian kalimat  *“seandainya saya tidak keluar pondok dan melakukan sesuatu (membantu memanen), tentu saja anggur itu tidak akan pernah sampai di tangan saya.”*
.
Mendengar itu Imam Malik tersenyum, seraya mengambil anggur dan mencicipinya. Imam Malik berucap pelan.
*“Sehari ini aku memang tidak keluar pondok...hanya mengambil tugas sebagai guru, dan sedikit berpikir alangkah nikmatnya kalau dalam hari yang panas ini aku bisa menikmati anggur.* ......Tiba-tiba engkau datang sambil membawakan beberapa ikat anggur untukku. *Bukankah ini juga bagian dari rezeki yang datang tanpa sebab. Cukup dengan tawakkal yang benar kepada Allah niscaya Allah akan berikan Rezeki. Lakukan yang menjadi bagianmu, selanjutnya biarkan Allah yang mengurus lainnya.”*
.
Guru dan murid itu kemudian tertawa. Dua Imam madzab mengambil dua hukum yang berbeda dari hadits yang sama.
Begitulah cara seorang santri bila melihat perbedaan, bukan dengan cara menyalahkan orang lain dan hanya membenarkan pendapatnya saja.

Isnin, 25 Jun 2018

Duit raya

*DUIT RAYA ANAK*

Oleh: Ustaz Lutfi Bin Muharram (Madrsah Miftahul Ulum)

1 - Duit raya (yang) diberikan kepada anak kita, samaada secara terus kepada mereka (anak) atau melalui perantaraan ibu bapanya, adalah menjadi milik anak.

2 - Sahnya pemilikan (kepada anak) jika pemberian melalui perantaraan ibu bapa, tidak ada kemusykilan dalam fiqh Shafii.

3 - Adapun jika diberi terus kepada mereka (anak), maka ia termasuk dalam bab hibah (hadiah) kepada budak belum baligh . Berdasarkan kaedah mazhab Shafii, hukum hibah seperti itu adalah tidak sah (kerana si penerima adalah budak yang belum baligh) . Apabila tidak sah hibah, maka tidak sah permilikan.

4 - Namun berdasarkan ' ikhtiyar ' (pendapat pilihan) sebahagian ulama Shafii, dan nilai pemberian yang ' tafih ' (kecil), serta dibantu dengan ' uruf said ' (uruf tempatan), maka kita hukumkan hibah itu sah, dan apabila hibah itu sah maka sabit (sah juga) pemilikan anak terhadap duit tersebut.

5 - Kaedah syarak menyebut bahawa semua harta anak adalah dibawah wilayah penjagaan ayah sebagai amanah. Ayah hendaklah menggendalikan harta tersebut berdasarkan maslahat harta itu dan maslahat anak.

6 - Ayah hanya boleh menggunakan harta anak untuk kegunaan peribadi apabila ada darurat mendesak (sahaja) dan *ia perlu dibayar semula.*

7 - Harta anak boleh digunakan (oleh si ayah) untuk saraan pengajian dan persekolahan anak, dan *ia tidak perlu dibayar semula.*

Kredit :
Tok Kenali Kitab Arab

Attitude

❤️🌷لاتيفه @ سوزانا🌷❤️:
The difference between the poor and rich nations  is not the age of the Nation.

This can be demonstrated by countries like India and Egypt, which are more than
2000 years old and are still poor countries.

   On the other hand, Canada, Australia and New Zealand, which 150 years back were insignificant, today are developed and rich countries.

The difference between the poor and rich nation does not also depend on the available natural resources.

Japan has limited territory, 80%  mountainous, unsuitable for agriculture or farming, but is the second in worlds economy. The country is like an immense floating factory, importing raw material from the whole world and exporting manufactured products.

Second example is Switzerland, it does not grow cocoa but produces the best chocolates in the world. In her small territory she rears animals and cultivates the land only for four month in a year, nevertheless manufactures the best milk products. A small country which is an image of security which has made it the strongest world bank.

Executives from rich countries who interact with their counterparts from poor countries show no significant intellectual differences.

The racial or colour factors also do not evince importance: migrants heavy in laziness in their country of origin are  forcefully productive in rich European countries.

What then is the difference?

The difference is the attitude of the people, moulded for many years by education and culture.
Loading...
When we analyse the conduct of the people from the rich and developed countries, it is observed that a majority abide by the following principles of life:

1. Ethics, as basic principles.
2. Integrity.
3. Responsibility.
4. The respect for Laws and Regulations.
5. The respect from majority of citizens by right.
6. The love for work.
7. The effort to save and invest.
8. The will to be productive.
9. Punctuality.

In the poor countries a small minority follow these basic principles in their daily life.

We are not poor because we lack natural resources or because nature was cruel towards us.

We are poor because we lack attitude. We lack the will to follow and teach these principles  of working of rich and developed societies.

CnP

Sabtu, 23 Jun 2018

Mati

Pertandingan bola :    90 menit
Film serial               :    60 menit
Film action             :  130 menit
Shalat                      :       5 menit

Neraka Jahannam :
SEPANJANG HIDUP

Surga :
SEPANJANG HIDUP

Mari kita merenung
Whatsapp   : 300 kawan
Kontak        :    80 kawan
Kawan dikampung : 50 org
Kawan dimasa sulit : 1
Kawan di jenazahmu : keluargamu
Kawan di kubur : amalmu/kau sendirian

Jangan merasa aneh, inilah kehidupan
Hakikatnya :
TAK ADA YANG MEMBERIMU MANFAAT SELAIN SHOLATMU

Jika kau mendapati debu di mushafmu ( Kitab Alqur'an )
Maka Tangisilah dirimu sendiri !

Barangsiapa yang tidak membaca Al-Quran selama 3 hari tanpa ada udzur maka ia dinamakan Hajir / seorang yang meninggalkan Al-Quran

Ulasan :

Aku tidak memaksamu untuk menyebar luaskan tulisan ini
Akan tetapi sebagai kepatuhan pada Firman Allah Ta'ala :

"Peringatkan lah karena peringatan akan memberikan manfaat pada kaum mukminin"

Alam yang aneh,
Jenazah disusul dengan jenazah . . kematian disusul dengan kematian berikutnya.

Berita tentang kematian terus bermunculan ada yang mati karena kecelakaan ada karena sakit ada yang tiba2 mati tanpa diketahui sababnya semuanya tinggalkan dunia ini dan mereka semua kami kuburkan dan itu pasti.

Hariku dan harimu pasti akan tiba persiapkanlah bekal untuk perjalanan yang tak dapat kembali.

Wahai orang yang menunda Taubat dengan alasan karena masih muda

Maaf.....

Kuburan bukanlah tempat untuk orang dewasa saja
(kuburan tempat manusia
segala usia)

Sungguh Dunia itu hanya 3 hari :

Hari Kemarin :
Kita hidup disitu, dan tidak akan kembali lagi

Hari ini :
Kita jalani namun tak berlangsung lama

Besok :
Kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi dan tidak ada jaminan kita bisa hidup sampai besok.

Maka saling memaafkan dan sedekahlah

Karena :

Aku engkau dan mereka
AKAN PERGI meninggalkan gemerlapnya dunia selamanya ...

Ya Allah kami memohon pada Mu husnulkhatimah dan beruntung dengan mendapatkan surga dan selamat dari api neraka aamiin ya robbal alamiin

Saudara ku yang mulia :

*Barangsiapa yang hidup dalam suatu kebiasaan maka ia akan mati dengan kebiasaan itu....*

*Dan barangsiapa yang mati dalam suatu keadaan maka ia akan dibangkitkan dalam keadaan tersebut....*

Jika kau sudah membaca tulisan ini kau sudah mendapatkan pahala nya, namun bila kau menyebarkannya dan orang lain mendapakan manfaat juga maka akan dilipat gandakan pahala mu In syaa Allah.

(Ust. Bachtiar Nasir)