Khamis, 8 September 2011

Subhanallah... kecilnya kite manusia ya Allah


PERJALANAN FANTASTIK DARI MIKRO KE MAKRO “KOSMOS” (ALAM SEMESTA)
-
Mari kita mengadakan perjalanan dengan kecepatan tinggi, bergerak ke jarak kelipatan 10 ke arah makro “kosmos” (“alam semestabesar). Kita akan mulai dari jarak 1 meter, lalu meningkat ke jarak10 meter (10 x 1), 100 meter (10 x 10), 1.000 meter (10 x 10 x 10),10.000 meter (10 x 10 x 10 x 10), dan seterusnya, sampai kita mencapai batas pengetahuan manusia saat ini. -
-
Kemudian kita bergerak kembali lagi ke jarak semula 1 meter, lalu meneruskan perjalanan yang berlawanan arah yaitu mengurangi jarak dengan kelipatan 10 menuju mikro “kosmos” (“alam semestakecil). Kita akhirnya akan menemukan (menyaksikanketetapanhukum alam semesta.
-
Start pertama. Jarak 1 meter dari serumpun daun di suatu hutan(Perhatikan gambar dalam tanda kotak dan juga untuk selanjutnya!).
-
-
Perjalanan dimulai dengan bergerak naik ke atas berjarak 10 meter. Kita bisa melihat banyak daun-daunan.
-
-
Jarak 100 meter. Kita bisa melihat batas hutan.
-
-
Jarak 1 km (km = kilometer). Dari jarak meter ke kilometer. Dari jarak ini kita bisa terjun memakai parasut.
-
-
Jarak 10 km. Kita bisa melihat kota tetapi tak bisa melihat rumah-rumahnya.
-
-
Jarak 100 km. Dari jarak ketinggian ini, negara bagian Florida, AS, tampak samar-samar.
-
-
Jarak 1.000 km. Pemandangan negara bagian Florida dilihat darisatelit.
-
-
Jarak 10.000 km.  Belahan bumi bagian utara dan sebagian  dariAmerika Selatan.
-
-
Jarak 100.000 kmBumi mulai tampak kecil.
-
-
Jarak 1 juta kmBumi (dalam kotak) dan orbit bulan (lingkaran warna putih).
-
-
Jarak 10 juta km. Bagian dari orbit bumi (warna biru).
-
-
Jarak 100 juta km. Orbit planet Venus (hijau) dan orbit Bumi (biru).
-
-
Jarak 1 miliar kmDari lingkaran dalam ke lingkaran luar: orbit-orbit Mercury (putih), Venus (hijau), Bumi (biru), Mars (merah), danJupiter (kuning).
-
-
Jarak 10 miliar km. Dari jarak ini kita dapat menyaksikan sistim tatasurya dan orbit planet-planet.
-
-
Jarak 100 miliar km. Sistim tata surya mulai tampak kecil.
-
-
Jarak 1 triliun kmMatahari sekarang tampak sebagai bintang kecildi tengah-tengah ribuan bintang.
-
-
Jarak 1 tahun cahaya (1 tahun cahaya = 9,46 triliun km lebih).Matahari tampak semakin kecil.
-
-
Jarak 10 tahun cahayaDisini (dalam kotak) kita tak melihat apa-apa.
-
-
Jarak 100 tahun cahaya. Yang terlihat hanya bintang-bintang danNebula.
-
-
Jarak 1.000 tahun cahaya. Dalam jarak ini kita melihat galaksi Bima Sakti (Milky Way), galaksi kita.
-
-
Jarak 10.000 tahun cahaya. Kita lanjutkan perjalanan masuk ke Bima Sakti (Milky Way).
-
-
Jarak 100.000 tahun cahaya. Kita mulai mencapai pinggiran Bima Sakti.
-
-
Jarak 1 juta tahun cahaya. Dalam jarak yang jauhnya luar biasa ini, kita bisa melihat keseluruhan galaksi Bima Sakti dan galaksi yang lain.
-
-
Jarak 10 juta tahun cahaya. Dalam jarak ini seluruh galaksi kelihatankecil dengan ruang-ruang kosong di antara satu dan yang lainnya.Hukum yang sama berlaku juga untuk seluruh benda-benda yang ada di alam semesta. Mari sekarang kita balik pulang ke jarak semula(jarak 1 meter dari rumpunan daun).
-
-
Kita sekarang telah kembali ke start pertama. Dari jarak 1 meter ini, kita bisa menyentuh daun-daun.
-
-
Mendekat ke jarak 10 cm (cm = centimeter), kita bisa menggambarkan daun tersebut.
-
-
Jarak 1 cm. Pada jarak ini kita bisa melihat struktur daun.
-
-
Jarak 1 mm (mm = milimeter). Struktur sel daun mulai nampak.
-
-
Jarak 100 mikron (1 mikron = seperseribu milimeter). Sel daundapat dilukiskan dengan jelas. Kita dapat melihat perpaduan antara sel.
-
-
Jarak 10 mikron. Kita mulai perjalanan masuk ke dalam sel daun.
-
-
Jarak 1 mikronInti sel (nucleus) daun terlihat.
-
-
Jarak 100 nanometer (1 nanometer = seperjuta milimeter). Kita dapat melihat kromosom daun.
-
-
Jarak 10 nanometer. Dalam “alam semesta” yang  kecil ini, rantaiDNA dapat terlihat.
-
-
Jarak 1 nanometerBlok-blok kromosom dapat dilihat.
-
-
Jarak 1 angstrom (1 angstrom = sepersepuluh-juta milimeter). Tampak seperti awan elektron. Ini adalah atom-atom karbon yang membentuk dunia kita. Disini kita melihat kemiripan antara mikro kosmos (alam semesta kecil) dan makro kosmos (alam smesta besar).
-
-
Jarak 10 picometer (1 picometer = seperseratus juta milimeter). Dalam miniatur dunia ini, kita dapat melihat elektron mengorbit(mengelilingiatom.
-
-
Jarak 1 picometer. Terlihat ruang kosong antara inti sel (nucleus) dan orbit electron.
-
-
Jarak 100 femtometer (1 femtometer = sepertriliun milimeter). Dalam jarak yang luar biasa dekatnya ini, kita bisa melihat inti atom.
-
-
Jarak 10 femtometer. Sekarang kita bisa melihat inti dari atom karbon.
-
-
Jarak 1 femtometerSekarang kita masuk ke wilayah imaginasi ilmiah, berhadap-hadapan dengan proton.
-
-
Jarak 100 attometer (1 attometer = seperseribu triliun milimeter). Kita menyaksikan partikel yang paling kecil. Tidak ada ruang lagilebih lanjut kita tuju. Kita telah sampai pada batas ilmu pengetahuanilmiah yang ada saat ini.
-
Dan sekarang pertanyaannya :
-
- Apakah anda berada di tengah-tengah alam semesta ?
--Apakah anda mahluk hidup istimewa dari seluruh ciptaan yang ada?
- Apa yang ada di balik batas ? Apakah batas-batas itu ada?
-
Kita ulangi lagi, bahwa saat ini kita hanya mampu mengetahui batas terdekat sampai di jarak 100 attometer, dan jarak ke atas kita hanya mampu mengetahui batas terjauh hingga jarak 10 juta tahun cahaya. Namun kita bisa melanjutkan perjalanan pengetahuan kitamelampaui batas-batas tersebut sejauh (sebatas) imaginasi kita.
-
Siapa yang mengatakan bahwa kita sendirian di alam semesta ini ?
sumber: http://iwandahnial.wordpress.com

Askar US cedera parah


gambar2 ini cukup extream dan boleh buat siapa yang lemah semangat tu pening atau loya melihatnya. Di nasihatkan hanya 18 tahun ke atas sahaja yang melihatnya. Memang cukup ngeri dan bayangkan kesakian yang mereka alami:
http://ohvideotv.com 

Bernama Noramfaizul


Dean Johns, Malaysiakini   
Dengan mengandaikan berita kematian jurugambar BernamaTV Noramfaizul Mohd Nor di Somalia adalah benar – satu andaian besar perlu diberikan kepada rekod Bernama yang memalukan dalam membuat laporan kurang tepat – ini adalah satu ombak menyedihkan bagi Allahyarham, keluarga dan juga rakannya.
Namun, sekiranya ini adalah satu detik kebenaran yang jarang, ia juga adalah satu pemeriksaan realiti yang bermanfaat bagi mana-mana rakyat Malaysia yang masih naif atau cukup jahil untuk mempercayai longgokan pembohongan dan kepalsuan yang disebarkan secara rutin oleh mesin publisiti Umno / BN.
Apa-apa kebenaran terhadap kematian Faizul telah hancur berkecai disebabkan oleh jenis sampah (dihasilkan) oleh Bernama yang terkenal dalam peranannya sebagai agensi berita baik untuk regim Umno / BN.   Jenazah Faizul masih belum sejuk sepenuhnya sebelum majikannya memetik kata-kata Perdana Menteri Datuk Seri Najib Razak yang biasanya palsu dan bersifat menjaga diri sendiri dari Perth, Australia bahawa jurukamera tersebut adalah “hero Malaysia sejati yang merangkumi peranan kita untuk membantu di mana-mana jua bantuan diperlukan.”
Bahkan, seberani beliau pun, Faizul bukanlah hero Malaysia tapi hero 1Malaysia; yang mana “badan hancur lebur dan nyawa melayang” seperti yang Najib secara nakal nyatakan menyuruh Umno/BN mesti mempertahankan Putrajaya.   Dan ini juga bukan satu misi ikhlas rakyat Malaysia untuk membantu orang-orang derita di Somalia, tapi hanyalah mencari publisiti ‘Kelab Putera 1Malaysia’ yang direka untuk menabur imej tidak bertimbangrasa regim Umno/BN dengan imej kemanusiaan yang palsu.

Malah, lawatan Kelab Putera 1Malaysia ke Mogadishu juga agak mirip alasan “pisioterapi lutut” yang diberikan Najib ketika hilang dari negara pada hari kemerdekaan untuk bercuti di Perth.   Tidak dinafikan bahawa beliau sememangnya telah memendekkan percutian misteri beliau, supaya dapat membantu Bernama dalam usahanya untuk damage-control saat ketibaan jenazah jurukamera yang mati di Malaysia.
“Jangan kita main permainan salah-menyalah sekarang, saya rasa ini adalah perkara yang tidak sensitif untuk dilakukan,” kata beliau, sebelum mengeluarkan hujah-hujah yang bertujuan untuk melegakan rejim daripada apa-apa tanggungjawab untuk dalam kematian Faizul yang maut ditembak.

Selepas itu, Najib cuba untuk mencari alasan untuk kegagalan memberikan peralatan keselamatan kepada mangsa dan konvoy yang bersama beliau dengan komen seperti “sekuriti yang diberikan mencukupi”, “jika anda pakai jaket kalis peluru pun tapi tiada jaminan sepenuhnya” dan “banyak senjata di tangan orang tidak professional, dan ada bahaya.”
Najib meludah ke langit dengan kenyataan-kenyataan sedemikian kerana ia hanya mengingatkan ramai antara kita bahawa rakyat Malaysia turut berada dalam keadaan bahawa kerana banyak senjata ada di tangan polis Umno/BN yang tidak professional.   Dan kiasan beliau kepada soalan jaket kalis peluru juga menyebabkan ramai yang tertanya berapa banyakkah baju yang boleh dibeli dengan harga salah satu beg Birkin Hermes koleksi isterinya.
Tapi ayat yang mendedahkan penipuan Najib kepada kenyataan bertimbang rasanya untuk mengelakan permainan salah-menyalah dan tidak sensitif terhadap kematian Noramfaizul yang menyedihkan ialah apabila Bernama melaporkan “jenaka” beliau yang menyatakan “wartawan antarabangsa turut terbunuh. Jika anda tidak mahu jadi wartawan, tinggal sahaja di rumah.”   
Tuan yang angkuh, hamba yang bodoh
Ketidak-sensitifan kenyataan tersebut, bertambah dengan fakta bahawa Bernama terasa perlunya untuk memetik kata-kata tersebut menzahirkan lagi tentang hubungan “tuan yang angkuh, hamba yang bodoh” ini dalam hubungan antara Putra dan media Umno/BN dan gabungan mereka dalam menghina rakyat Malaysia.
Terdapat juga kekurangan yang jelas kepaduan dalam laporan Bernama dalam kes tembakan tersebut, di mana agensi 'berita' itu memetik Najib sebagai mendakwa bahawa "mereka (konvoi) terkena tembakan rambang yang tidak bertujuan ke arah konvoi mereka", tetapi pada masa yang sama juga memetik apa yang dikatakan saksi yang hanya dikenali sebagai "Halima" sebagai memberitahu New York Times bahawa "satu trak Kesatuan Afrika datang ke hala kereta konvoi tersebut dan memulakan menembak".
Bernama juga memberitahu kita bahawa meskipun sudah menyatakan “tembakan rambang”, Najib tetap berpendirian bahawa Presiden Somalia Sheikg Sharif Sheikh Ahmad telah berjanji untuk menyiasat insiden tersebut dan memberikannya satu laporan lengkap.
Kita hanya boleh berharap laporan penyiasatan Sheikh Ahmad akan mempunyai lebih kredibiliti daripada lagenda keputusan “mati tiba-tiba” atau “bukan dibunuh dan bukan bunuh diri” sebagai punca kematian mangsa-mangsa yang mati di tangan “penguatkuasa undang-undang” regim Umno/BN.
Sementara itu, Bernama juga bekerja lebih masa untuk menjauhkan tuannya Umno/BN daripada sebarang tanggungjawab dengan memetik kata Ketua Misi Somali, Dr Alwai Abdul Rahman yang menafikan bahawa jaket kalis peluru akan dapat menyelamatkan nama Noramfaizal Mohd Nor, kerana “peluru yang digunakan adalah bermutu tinggi.”   Gelarlah saya sebagai sinis, tetapi ini semua kelihatan amat seperti cara typical ala-Bernama apolegetik Umno / BN.
Diubah secara total dan ditambah benda-benda yang tidak pernah disebutkan
Seperti juga satu laporan mengenai Menteri Luar Negara Anifah Aman yang dipetik sebagai berkata bahawa Duta Malaysia ke Libya, Zulkifli Yaacob telah berkunjung ke Somalia untuk mengaturkan pelan sekuriti sebelum Kelab Putera 1Malaysia datang mengunjung.
Kalau-kalau anda membayangkan bahawa saya telah sewel dalam mendakwa mendakwa bahawa Bernama mampu merekacipta berita sebelum saya menghurai lanjut, mari kita sama-sama melihat aduan oleh pelajar bahawa beliau dan rakan-rakannya telah disalahpetik dalam satu feel good fantasi baru-baru ini yang bertajuk "Najib speech inspirational, say students in Perth.”
Pelajar tersebut, yang meminta supaya nama beliau dirahsiakan kerana beliau seorang penerima biasiswa kerajaan memberitahu Malaysiakini bahawa Bernama telah “mengubah segalanya dan menambah perkara yang tidak pernah dikatakan oleh kami. Dan semua ini dilakukan sebelum ucapan itu dilakukan bukan selepas.”
Pendeknya, seperti yang saya nyatakan bertahun lamanya, sekiranya anda mempercayai Bernama, anda akan percaya pada semua benda. Dan rasa kekesalan terhadap agensi berita ini walaupun pada saat ia sedang mengalami saat kebenaran yang jarang berlaku, seperti dalam kematian Noramfaizul Mohd Nor, ia terus mengabdikan dirinya kepada pembunuhan yang sistematik, sejuk berdarah terhadap kehidupan dan jiwa kewartawanan: iaitu kebenaran

puasa 6


http://ustazazhar.net/v01/   
Persoalan Sunat Sebelum Qadha & Qadha campur Sunat
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسوله الأمين، وعلى آله وصحبه أجمعين.
Ibadah puasa adalah suatu amalan mulia yang amat digalakkan oleh Islam. Selain puasa fardhu Ramadhan, umat Islam juga boleh melakukan ibadat puasa sunat di luar bulan Ramadhan.
Ada puasa sunat yang bersifat mingguan (seperti berpuasa pada hari isnin dan khamis), puasa bulanan (tiga hari dalam sebulan) dan puasa tahunan (hari Arafah, ’Asyura’ dan enam hari dalam bulan Syawal).
Puasa adalah satu ibadah yang besar keutamaannya. Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu meriwayatkan bahawa Rasulullah sallallahu’alaihiwasallam bersabda, Allah subhanahu wata’aala berfirman (dalam hadis Qudsi):
(( كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلا الصِّيَامَ؛ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ… وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ )) رواه مسلم.
Maksudnya: “Setiap amal manusia adalah untuk dirinya kecuali puasa, ia adalah untuk-Ku dan Aku memberi ganjaran dengan (amalan puasa itu).” (Rasulullah menjelaskan): “Demi Allah yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, nafas orang yang berpuasa adalah lebih harum di sisi Allah berbanding wangian kasturi.” [Sahih Muslim no: 1151]
Selain hadis di atas, terdapat banyak hadis lain yang menerangkan keutamaan puasa sunat.
Abu Said Al-Khudri ra berkata: Rasulullah saw bersabda:
(( مَنْ صَامَ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللهِ بَعَّدَ اللهُ وَجْهَهُ عَنْ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا )) رواه البخاري.
Maksudnya: “Sesiapa yang berpuasa satu hari pada jalan Allah, nescaya Allah swt menjauhkan mukanya dari api neraka selama 70 tahun”. [Sahih Al-Bukhari no: 2840]
Di antara puasa sunat ialah puasa enam hari pada bulan Syawal. Bersempena dengan bulan Syawal ini, artikel ini akan membincangkan tentang puasa sunat ini.
Dalil Puasa Sunat Enam Syawal
Abu Ayyub Al-Ansari ra berkata: Rasulullah saw bersabda:
(( مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ)) رواه مسلم.
Maksudnya: “Sesiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian dia mengiringinya dengan enam hari dari bulan Syawal maka seperti ia berpuasa sepanjang tahun.” [Sahih Muslim hadis no: 1164].
Di dalam hadis ini Rasulullah saw menyatakan bahawa puasa enam hari selepas bulan Ramadhan akan diganjari pahala seolah-olah berpuasa selama setahun.
Para ulama’ menghuraikan rahsia di sebalik ganjaran tersebut dengan mendatangkan dalil bahawa setiap amalan kebaikan manusia akan diganjari sebanyak 10 kali ganda. Puasa 30 hari di bulan Ramadhan diganjari sebanyak 300 hari, manakala puasa 6 hari di bulan Syawal pula diganjari dengan 60 hari. Jika dikira jumlahnya ialah 360 hari, ia hampir menyamai jumlah hari di dalam setahun sebanyak 360 hari. Sesungguhnya Allah swt maha berkuasa untuk memberikan ganjaran sebanyak mana yang dikehendaki-Nya.
Hikmah Puasa Sunat Enam Syawal
Sebenarnya puasa enam hari ini mempunyai beberapa hikmah yang tertentu dari sudut kesihatan manusia itu sendiri. Puasa selama sebulan penuh di bulan Ramadhan antaranya menyebabkan sistem percernaan di dalam badan berehat seketika di waktu siang selama sebulan. Kedatangan bulan Syawal pula menyebabkan seolah-olah ia mengalami kejutan dengan diberikan tugas mencerna pelbagai makanan pada hari raya dan hari-hari selepasnya. Oleh kerana itulah, puasa enam ini memberikan ruang kembali kepada sistem pencernaan badan untuk berehat dan bertugas secara beransur-ansur untuk kebaikan jasmani manusia itu sendiri.
Selain dari itu, sebagai manusia yang menjadi hamba kepada Allah swt, alangkah baiknya seandainya amalan puasa yang diwajibkan ke atas kita di bulan Ramadhan ini kita teruskan juga di bulan Syawal walaupun sekadar enam hari. Ini seolah-olah menunjukkan bahawa kita tidak melakukan ibadat puasa semata-mata kerana ia menjadi satu kewajipan tetapi kerana rasa diri kita sebagai seorang hamba yang benar-benar bersunguh-sungguh untuk taqarrub kepada tuhannya. Kerana itulah kata ulama’: “Betapa malangnya orang yang hanya mengenal Allah pada bulan Ramadhan, sedangakan pada bulan lain Allah swt dilupai”.
Hukum Puasa Sunat Enam Syawal.
Hukumnya adalah sunat. Berkata Imam An-Nawawi rh: “Hadis ini jelas menjadi dalil bagi mazhab Imam al-Syafi’e, Imam Ahmad, Daud dan ulama’ yang sependapat dengan mereka bahawa disunatkan berpuasa enam hari (pada bulan Syawal).
Imam Malik dan Imam Abu Hanifah pula menganggap hukumnya makruh. Sebabnya kerana bimbang orang ramai akan menyangka ia adalah sebahagian dari puasa Ramadhan (yang wajib hukumnya) padahal ia bukanlah dari puasa Ramadhan.” [Syarah Sahih Muslim 8/56]
Bilakah Dimulakan Puasa Sunat Enam Syawal?
Puasa sunat enam Syawal paling awal dimulakan pada 2 Syawal. Ini kerana tarikh 1 Syawal adalah hari Eidil Fitri dan kita dilarang dari berpuasa pada hari tersebut. Abu Hurairah ra berkata:
( أَنَّ رَسُولَ اللهِ r نَهَى عَنْ صِيَامِ يَوْمَيْنِ: يَوْمِ الأَضْحَى، وَيَوْمِ الْفِطْرِ ) رواه مسلم.
Maksudnya: “Nabi saw melarang puasa pada hari (Eidil) Fitri dan (Eidil) Adha.” [Sahih Al-Bukhari no: 1991].
Bagaimana Melaksanakan Puasa Sunat Enam Syawal?
Syarat dan adab bagi puasa sunat enam Syawal adalah sama seperti puasa wajib pada bulan Ramadhan.
Persoalan yang menjadi perbincangan di kalangan para ulama’ ialah:
1- Adakah ia dilaksanakan secara berturut-turut selama enam hari atau secara terputus?
Pandangan yang lebih tepat adalah ia boleh dilakukan secara terputus (tidak berturut-turut) asalkan jumlah enam hari dicukupkan sebelum berakhirnya bulan Syawal. Ini kerana apabila Rasulullah saw menganjurkan puasa sunat enam hari ini, baginda menyebut bulan Syawal secara umum tanpa memberi ketentuan hari-harinya. Maka puasa enam tersebut boleh dilaksanakan pada mana-mana hari dalam bulan Syawal asalkan bukan pada 1 Syawal dan bukan sesudah berakhir bulan Syawal.
Namun adalah lebih afdhal disegerakan pelaksanaan puasa enam Syawal berdasarkan umum firman Allah swt:
] وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ [ [آل عمران: 133]
Maksudnya: “Dan bersegeralah kamu kepada (mengerjakan amal-amal yang baik untuk mendapat) keampunan dari Tuhan kamu, dan (ke arah mendapatkan) Syurga yang bidangnya seluas segala langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa.” [Surah Aali Imran:133]
2- Melaksanakan Puasa Sunat Enam Syawal Sebelum Mengqadha Puasa Ramadhan
Wujud perbincangan di kalangan para ulama’, apakah dibolehkan berpuasa sunat enam Syawal jika seseorang itu memiliki hutang puasa Ramadhan yang belum diqadhanya? Perbincangan ini menghasilkan dua pendapat.
Pendapat Pertama: Boleh melakukannya, berdasarkan dalil bahawa Aisyah radhiallahu ‘anha pernah mengakhirkan hutang puasa Ramadhan yang perlu diqadhanya hingga ke bulan Sya’ban yang akan datang. Aisyah ra berkata:
( كَانَ يَكُونُ عَلَيَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ، فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِيَ إِلا فِي شَعْبَانَ. قَالَ يَحْيَى: الشُّغْلُ مِنْ النَّبِيِّ أَوْ بِالنَّبِيِّ r) رواه البخاري
Maksudnya: “Aku memiliki hutang puasa bulan Ramadhan. Aku tidak mampu mengqadhanya kecuali pada bulan Sya’ban.” Kerana sibuk (melayani) Rasulullah saw. [Sahih Muslim no: 1146. Sahih al-Bukhari, hadis no: 1950, penjelasan “kerana sibuk melayani Rasulullah saw” ialah penjelasan salah seorang perawi hadis yang bernama Yahya bin Sa‘id.]
Para ulama’ yang mengemukakan pendapat pertama berhujah, sudah tentu tidak mungkin isteri Rasulullah saw, yakni Aisyah ra, tidak melaksanakan puasa sunat enam Syawal. Pasti beliau melaksanakannya dan tindakan beliau yang mengqadha puasa Ramadhan pada bulan Sya’ban menunjukkan dibolehkan berpuasa sunat enam Syawal sekali pun seseorang itu memiliki hutang puasa Ramadhan.
Pendapat Kedua: Tidak boleh melakukannya, berdasarkan hadis yang menganjurkan puasa sunat enam Syawal itu sendiri yang telah dikemukakan di awal risalah ini. Hadis tersebut berbunyi: “Sesiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian dia mengiringinya dengan enam hari dari bulan Syawal maka seperti ia berpuasa sepanjang tahun.”
Rasulullah saw mensyaratkan “berpuasa Ramadhan” terlebih dahulu, kemudian barulah “mengiringinya dengan enam hari dari bulan Syawal”. Ini menunjukkan puasa sunat enam Syawal hanya dilaksanakan sesudah seseorang itu menggenapkan puasa Ramadhannya. Jika ada puasa Ramadhan ditinggalkan, ia perlu diqadha terlebih dahulu. Kemudian barulah diiringi dengan puasa sunat enam Syawal.
Kalau diperhatikan secara teliti, pendapat yang kedua lebih rajih (kuat); Kerana ianya lebih menepati dalil puasa sunat enam Syawal itu sendiri. Selain dari itu, membayar hutang yang wajib hendaklah didahulukan dari memberi sedekah yang sunat. Ini disokong dengan ayat 133 surah Aali Imran yang dikemukakan sebelum ini, yang menganjurkan kita untuk menyegerakan amal kebajikan. Sudah tentu amal yang wajib lebih perlu disegerakan daripada amal yang sunat.
Namun, sekiranya seorang itu tidak berkesempatan (disebabkan keuzuran) untuk melakukan qadha kemudian berpuasa enam dan dia berkeyakinan akan sempat mengqadhakannya sebelum Ramadhan tahun berikutnya, maka pendapat yang pertama boleh diterima, berdasarkan apa yang dilakukan oleh Aisyah ra.
Menurut Imam An-Nawawi rh, Mazhab Malik, Abu Hanifah, Asy-Syafie, Ahmad dan jumhur salaf dan khalaf mengatakan: “Qadha puasa Ramadhan bagi mereka yang berbuka kerana uzur seperti kedatangan haid dan musafir, maka kewajipan mengqadhanya adalah secara bertangguh (’ala at-tarakhi), tidak disyaratkan qadha terus apabila boleh melakukannya”. [Syarah Sahih Muslim 8/22].
قال النووي في شرح مسلم: “وَمَذْهَب مَالِك وَأَبِي حَنِيفَة وَالشَّافِعِيّ وَأَحْمَد وَجَمَاهِير السَّلَف وَالْخَلَف: أَنَّ قَضَاء رَمَضَان فِي حَقّ مَنْ أَفْطَرَ بِعُذْرٍ كَحَيْضٍ وَسَفَرٍ يَجِب عَلَى التَّرَاخِي، وَلا يُشْتَرَط الْمُبَادَرَةُ بِهِ فِي أَوَّل الإِمْكَان.”
Menurut Al-Khatib Asy-Syarbini: “Sesiapa yang tertinggal puasa Ramadhan, sunat dia mengqadhakannya secara berturut-turut dan makruh bagi orang yang ada qadha Ramadhan melakukan puasa sunat”. [Mughni Al-Muhtaj 2/181 cet, Darul Kutub Al-Ilmiah, Beirut].
3- Menggabungkan puasa qadha dan puasa enam
Di antara persoalan yang sering timbul sekitar puasa enam ialah adakah harus menggabungkan di antara dua puasa iaitu puasa qadha dan puasa enam hari di bulan Syawal. Adakah diganjari dengan kedua-dua pahala tersebut dengan puasa yang satu?
Persoalan ini berlaku khilaf di kalangan ulama’, sebahagiannya yang berpendapat tidak boleh mencampurkan niat puasa sunat dengan puasa fardhu yang lain atau dengan puasa sunat yang lain, sekiranya dilakukan maka puasanya itu tidak sah, tidak bagi yang fardhu dan tidak bagi yang sunat.
Ada dikalangan ulama’ Syafi’iyyah berpendapat bahawa ganjaran puasa enam tetap akan diperolehi apabila seseorang berpuasa qadha sekalipun ia tidak berniat menggabungkan kedua-duanya, namun pahala yang diperolehi kurang daripada seorang yang berpuasa kedua-duanya secara berasingan. [Lihat:  Hasyiah Asy-Syarqawi ‘Ala Tuhfah At-Tullab 1/428, cet, Darul Ma’rifah, Fatawa Al-Azhar 9/261 Al-Maktabah Asy-Syamilah]
Al-Khatib Asy-Syarbini berkata: “Jika seseorang berpuasa qadha atau puasa nazar atau puasa sunat yang lain di bulan Syawal, adakah dia mendapat pahala sunat (Syawal) atau tidak? Saya tidak mendapati pendapat ulama’ yang menyebut tentangnya, dan yang zahirnya adalah dapat pahala tersebut (pahala puasa yang diniatinya). Namun, dia tidak mendapat pahala sebagaimana yang disebut oleh hadis yang menerangkan tentang kelebihan puasa enam tadi, khasnya mereka yang tertinggal puasa Ramadhan kemudian berpuasa pada bulan Syawal. Ini kerana mereka tidak memenuhi maksud hadis tersebut (menyempurnakan puasa Ramadahan kemudian diikuti dengan puasa enam)”. [Mughni Al-Muhtaj 2/184 cet, Darul Kutub Al-Ilmiah, Beirut]
Setelah dikaji, pandangan ulama’ yang membolehkan puasa dua dalam satu ini, tidak bersandarkan mana-mana dalil al-Qur’an dan al-Sunnah. Mereka juga mengatakan amalan ini hanya mendapat pahala kerana kebetulan berpuasa qadha dalam bulan Syawal, sama seperti pahala sunat tahiyyatul masjid dengan solat fardhu (orang yang terus melakukan solat fardhu apabila masuk ke dalam masjid akan mendapat juga pahala sunat tahiyyatul masjid). Wallahu a’lam.
Oleh itu, lakukanlah dua ibadat puasa ini (fardhu dan sunat) secara berasingan, kerana sebagai seorang hamba yang tunduk kepada Allah SWT, memperbanyakkan amalan taqarrub dengan memisahkan di antara yang menjadi kewajipan dengan yang menjadi galakan (sunat) tentulah lebih menunjukkan kesungguhan diri sebagai seorang hamba yang mencari keredhaan Tuhannya. Ini juga lebih berhati-hati (ahwat) dalam ibadat, serta melakukan ibadat dengan yakin adalah lebih utama (aula), kerana ada pendapat ulama’ mengatakan tidak boleh mencampurkan niat puasa sunat dengan puasa fardhu yang lain atau dengan puasa sunat yang lain.
Sebagai kesimpulan, puasa sunat semata-mata kerana Allah (bukan kerana sakit atau ingin berdiet) mempunyai kelebihan yang besar di sisi Allah swt dan sangat digalakkan oleh Rasulullah saw.
Sebagaimana yang diketahui semua amalan sunat adalah sebagai penampal kepada mana-mana kekurangan dalam amalan fardhu. Puasa enam hari pada bulan Syawal ini pula thabit dari sunnah Rasulullah saw. Sepatutnyalah kita mengambil peluang ini untuk berpuasa enam hari pada bulan Syawal.
Sempurnakan dahulu qadha beberapa hari yang tertinggal, kerana kita tidak tahu apakah hayat dan kesihatan yang ada akan berterusan sehingga kita dapat menunaikannya di masa hadapan.
Bagi orang yang tidak sempat melakukan puasa sunat kerana sibuk dengan puasa wajib diharapkan Allah swt akan memberi ganjaran berdasarkan niat dan azamnya. Sebagaimana sabda Nabi saw:
(( إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا )) رواه البخاري.
Maksudnya: “Apabila seorang hamba Allah sakit atau musafir (beliau tidak dapat melakukan amalan yang biasa dilakukannya) maka dituliskan baginya pahala seperti amalan yang biasa dilakukannya sewaktu tidak bermusafir dan sewaktu sihat” [Sahih Al-Bukhari no. 2834]
Semoga kita semua diberi taufiq dan hidayah oleh Allah swt ke jalan yang di redhai-Nya serta dapat melaksanakan ibadah puasa enam hari di bulan Syawal ini dengan sempurna. Seterusnya kita dimasukkan ke dalam golongan orang yang mendapat kejayaan dunia dan akhirat. Aamin.
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم تسليما إلى يوم الدين.

Rabu, 7 September 2011

T-shirt 1Mesia?

Oleh ALHUSSEYN

Mustahil, mustahil! Mana mungkin 7 pasukan peninjau merekomenkan anggota misi bantuan kemanusiaan Putera 1 Malaysia supaya hanya pakai 't-shirt' 1Malaysia sahaja ditempat yang sedang bergolak dengan peperangan saudara dan bukan pakai jaket kalis peluru semasa menjalankan tugas misi di Somalia!!

Betulkah hanya dengan t-shirt 1Malaysia sudah mematuhi SOP? Begitulah yang cuba ditekankan oleh Kapten Putera 1Malaysia yang sedang dikecam hebat kerana cuai dalam mengambil langkah keselamatan yang sewajarnya. Kelakar betul kau Azeez...Lihatlah gambar atas tu, wartawan asing lengkap berpakaian jaket dan helmet kalis peluru.

"Mereka memberitahu kami apa yang kami perlu lakukan, apa yang kami perlu pakai dan apa yang kami tidak boleh pakai. Jadi kami mematuhi segala-galanya berdasarkan SOP (Prosedur Operasi Standard),” katanya kepada Bernama selepas menyertai program Helo Malaysia terbitan BernamaTV di sini malam tadi, sebagai penghormatan kepada jurukamera Allahyarham Noramfaizul Mohd Nor; kata Kapten Putera 1Malaysia , ikut laporan Bernama

Sebagaimana yang kita tahu, ramai penunggang motosikal terkorban dijalanraya walaupun mereka memakai 'crash helmet'. Tetapi itu bukan bermakna , para penunggang motosikal tidak perlu pakai helmet keselamatan. Pakai helmet keselamatan adalah SOP (Prosedur Operasi Standard) - piawaian keselamatan yang negara kita tetapkan bagi penunggang motosikal. Memakainya adalah sebagai langkah atau ikhtiar untuk keselamatan. Kalau sudah nak ajal juga, memang kita tidak boleh elakan.

 Antara pakaian kedua-duanya, yang mana satu lebih selamat dipakai di Somalia?

Tidak masuk akal sama sekali, pakai t-shirt 1 Malaysia merupakan pakaian SOP sebagaimana dakwaan Azeez tersebut. Akuilah kecuaian yang telah kau lakukan itu.

Lihat kenyataan CIJ yang mendesak pertubuhan-pertubuhan media Malaysia untuk memastikan bahawa orang-orang yang menerima tugasan ke kawasan konflik atau zon bahaya wartawan berpengalaman yang telah melalui persekitaran yang sesuai bermusuhan dan latihan kesedaran risiko dan mempunyai peralatan keselamatan yang perlu sebelum pergi pada tugasan ini