Selasa, 8 Jun 2021

Cabaran

 *PERUBAHAN*

Oleh : Prof. Renald Kasali


Mungkin Anda sempat menerima video tentang Google Pixel Buds. Wireless headphone seharga 159 dollar AS yang akan beredar bulan depan ini, dipercaya berpotensi menghapuskan pekerjaan para penerjemah.


Headphone ini mempunyai akses pada Google Assistant yang bisa memberikan terjemahan real time hingga 40 bahasa atas ucapan orang asing yang berada di depan Anda.


Teknologi seperti ini mengingatkan saya pada laporan PBB yang dikeluarkan oleh salah satu komisi yang dibentuk PBB – On Financing Global Opportunity – The Learning Generation (Oktober 2016).


Dikatakan, dengan pencepatan teknologi seperti saat ini, hingga tahun 2030, sekitar 2 miliar pegawai di seluruh dunia akan kehilangan pekerjaan. Tak mengherankan bila mulai banyak anak-anak yang bertanya polos pada orang tua, “mama, bila aku besar, nanti aku bekerja di mana?”


*Otot Diganti Robot*


Perlahan-lahan teknologi menggantikan tenaga manusia. Tak apa kalau itu membuat kita menjadi lebih manusiawi. Semisal kuli angkut pelabuhan yang kini diganti crane dan forklift.


Tak hanya di pelabuhan, di supermarket pun anak-anak muda beralih dari tukang panggul menjadi penjaga di control room. Itu sebabnya negara perlu melatih ulang SDMnya secara besar-besaran dan menyediakan pekerjaan alternatif seperti pertanian atau jasa-jasa lain yang masih sangat dibutuhkan.


Tetapi teknologi tak hanya mengganti otot. Manusia juga menggunakan teknologi untuk menggantikan pekerjaan-pekerjaan yang berbahaya.


Di sini kita sudah melihat robot dipakai untuk memasuki rumah yang dikuasai teroris dan memadamkan api.


Sekarang kita mendengar tenaga-tenaga kerja yang bertugas di pintu tol akan diganti dengan mesin. Pekerjaan di pintu-pintu tol semakin hari memang semakin berbahaya, baik bagi kesehatan (asap karbon kendaraan), keamanan maupun kenyamanan (tak dilengkapi toilet).


Sehingga, memindahkan mereka ke control room atau pekerjaan lain tentu lebih manusiawi.


Tetapi, teknologi juga menggantikan jarak sehingga pusat-pusat belanja yang ramai dan macet tiba-tiba sepi karena konsumen memilih belanja dari genggaman tangannya dan barangnya datang sendiri.


Maka sejak itu kita menyaksikan pekerjaan-pekerjaan yang eksis 20 tahun lalu pun perlahan-lahan akan pudar. Setelah petugas pengantar pos, diramalkan penerjemah dan pustakawan akan menyusul.


Bahkan diramalkan profesi dosen pun akan hilang karena kampus akan berubah menjadi semacam EO yang mengorganisir kuliah dari ilmuwan-ilmuwan kelas dunia. Kasir di supermarket, sopir taksi, loper koran, agen-agen asuransi, dan sejumlah besar akuntan juga diramalkan akan berkurang.


Kita tentu perlu memikir ulang pekerjaan-pekerjaan yang kita tekuni hari ini.


*Pekerjaan-pekerjaan Baru*


Sebulan yang lalu, di Cambridge – UK, saya menerima kunjungan dari mentee-mentee saya yang sedang melanjutkan study S2. Salah satunya, Icha yang sedang duduk di program S2 bidang perfilman.


Saya pun menggali apa saja yang ia pelajari dan rencana-rencana ke depan yang bisa dijembatani yayasan yang saya pimpin.


Icha bercerita tentang ilmu yang didapatnya.


“Kami disiapkan untuk hidup mandiri,” ujarnya.


“Masa depan industri perfilman bukan lagi seperti yang kita kenal. Semua orang kini bisa membuat film tanpa produser dan middleman seperti yang kita kenal. Kami diajarkan menjadi produser indies, tanpa aktor terkenal dengan kamera sederhana, dan pasarkan sendiri via Netflix.


Ucapan Icha sejalan dengan Adam, putera saya yang sedang mengambil studi fotografi di School of Visual Arts, New York. Ia tentu tidak sedang mempersiapkan diri menjadi juru potret seperti yang kita kenal selama ini, melainkan mempersiapkan keahlian baru di era digital yang serba kamera.


Adam bercerita tentang arahan dosennya yang mirip dengan Icha di UK. “Sepuluh tahun pertama, jangan berpikir mendapatkan gaji seperti para pegawai. Hidup mandiri, membangun keahlian dan persiapkan diri untuk 20 tahun ke depan. Tak mau susah, tak ada masa depan,” ucapnya menirukan advis para dosen yang rata-rata karyanya banyak bisa kita lihat di berbagai galeri internasional.


Adam dilatih hidup mandiri, berjuang sedari dini dari satu galeri ke galeri besar lainnya. Dari satu karya ke karya besar lainnya.


Memang, pekerjaan-pekerjaan lama akan banyak memudar walau tidak hilang sama sekali. Seperti yang saya ceritakan dalam buku baru saya, Disruption, pada pergantian abad 19 ke abad 20, saat mobil menggantikan kereta-kereta kuda. Ribuan peternak dan pekerja yang menunggu pesanan di bengkel-bengkel kereta kuda pun menganggur. Namun pekerjaan-pekerjaan baru seperti montir, pegawai konstruksi jalanan, pengatur lalu lintas, petugas asuransi, dan sebagainya pun tumbuh.


Kereta-kereta kuda tentu masih bisa kita lihat hingga hari ini, mulai dari jalan Malioboro di Yogyakarta sampai di kota New York, Paris, atau London melayani turis. Tetap ada, namun tak sebanyak pada eranya.


Namun pada saat ini kitapun menyaksikan munculnya pekerjaan-pekerjaan baru yang tak pernah kita kenal 10-20 tahun lalu: Barista, blogger, web developer, apps creator/developer, smart chief listener, smart ketle manager, big data analyst, cyber troops, cyber psichologyst, cyber patrol, forensic cyber crime specialist, smart animator, game developer, smart control room operator, medical sonographer, prosthodontist, crowd funding specialist, social entrepreneur, fashionista and ambassador, BIM Developer, Cloud computing services, cloud service specialist, Dog Whisperer, Drone operator dan sebagainya.


Kita membaca postingan dari para bankir yang mulai beredar, sehubungan dengan tawaran-tawaran untuk pensiun dini bagi sebagian besar karyawannya mulai dari teller, sampai officer kredit.


Kelak, bila Blockchain Revolusion seperti yang ditulis ayah-anak Don-Alex Tapscott menjadi kenyataan, maka bukan hanya mesin ATM yang menjadi besi tua, melainkan juga mesin-mesin EDC. Ini tentu akan merambah panjang daftar pekerjaan-pekerjaan lama yang akan hilang.


*Jangan Tangisi Masa Lalu*


Di beberapa situs kita pasti membaca kelompok yang menangisi hilangnya ribuan atau bahkan jutaan pekerjaan-pekerjaan lama. Ada juga yang menyalahkan pemimpinnya sebagai masalah ekonomi. Tentu juga muncul kelompok-kelompok penekan yang seakan-akan sanggup menjadi “juru selamat” PHK.


Namun perlu disadari gerakan-gerakan itu akan berujung pada kesia-siaan. Kita misalnya menyaksikan sikap yang dibentuk oleh tekanan-tekanan publik seperti itu dari para gubernur yang sangat anti bisnis-bisnis online.


Mungkin mereka lupa, dunia online telah menjadi penyedia kesempatan kerja baru yang begitu luas. Larangan ojek online misalnya, bisa mematikan industri kuliner dan olahan rumah tangga yang menggunakan armada go-food dan go-send.


Berapa banyak tukang martabak yang kini tumbuh seperti jamur di musim hujan, rumah makan ayam penyet dan pembuat sabun herbal yang juga diantar melalui gojek.


Sama halnya dengan menghambat pembayaran noncash di pintu-pintu tol, kita mungkin kehilangan kesempatan untuk memberikan pelayanan-pelayanan baru yang lebih manusiawi dan lebih aman.


Satu hal yang pasti, kita harus mulai melatih anak-anak kita menjadi pekerja mandiri menjelajahi profesi-profesi baru. Ketika mesin dibuat menjadi lebih pandai dari manusia, maka pintar saja tidak cukup.


Anak- anak kita perlu dilatih hidup mandiri dengan mental self-driving, self-power, kreativitas dan inovasi, serta perilaku baik dalam melayani dan menjaga tutur katanya di dunia maya (yang sekalipun memberi ruang kebebasan dan kepalsuan).


*Rhenald Kasali*

*Founder Rumah Perubahan*

Ahad, 6 Jun 2021

Kobit ivermectin

 Mohd Farhan Sharafuddin Alhamdulillah doktor pakar yg dijangkiti C-19 ambil keputusan untuk merawat diri sendiri dengan ifermektin dan vit C.


Dengan izin Allah pulih demam dlm masa  3 jam, selepas 12 hari demam tak kebah.


*dislaimer: please seek your doctors advice first. Do not self treat if you are ill.*


-----------


PENGALAMAN DISERANG COVID 19.


30.4.2021 PCR test aku positive utntuk C-19. Aku terus self kuarantine dirumah. Symptom yang aku alami adalah DEMAM PANAS yang kuat, SAKIT KEPALA, SAKIT-SAKIT BADAN serta TIADA SELERA MAKAN langsung. 


Satu perkara yang unik tentang C-19 ini adalah demam panas dan sakit kepala tidak berkurang dengan pengambilan Panadol, malah panas badan adalah berterusan sampai rasa mahu pengsan atau pecah kepala.


Aku tiada batuk, sakit tekak atau selsema dan pernafasan lancar seperti biasa.


Hari kelima aku dapat arahan untuk lapor diri di CAC Stadium Shah Alam. Beribu orang beratur dan aku turut sama sama dari jam 9 pagi sampai jam 4 petang baru selesai. Disebabkan umur aku diatas 60 tahun maka adalah WAJIB untuk aku menyambung kuarantin untuk tempoh 6 hari lagi di MAEPS Serdang. Alhamdulillah setelah perbincangan aku dibenarkan untuk menyambung kuarantin di Private Hospital Avisena di Shah Alam.


Aku gembira dan berpuas hati dan bersyukur untuk meneruskan 6 hari kuarantine di Private Hospital. Keadaan aku di Avisena Hospital adalah 1000 kali lebih baik dan selesa daripada di MAEPS Serdang.


Di hospital juga tiada sebarang rawatan yang mampu ditawarkan kecuali ubat Panadol setiap 4 ke 6 jam, itu sahaja. Aku terus demam dan demam serta langsung tak boleh makan selama di hospital.


Akhirnya pada 12.5.2021( sehari sebelum hari raya), aku minta AOR Discharge( keluar hospital dengan risiko sendiri). Bil hospital aku untuk 8 hari dengan ubat panadol sahaja mencecah sehingga RM12, 000.00 lebih


Sesampai dirumah aku mengambil keputusan untuk merawat sendiri dengan: 

1. Ifermektin 2 tab 12.5mg daily untuk 5 hari

2. IV Vit C 10gm daily untuk 3 hari

3. Liposomal Vit C 3 ke 5 gm sehari.


Terima kasih kepada Dr Pramjit Kaur dan kawan- kawan di MAAFIM atas perkongsian rawatan C-19.


Alhamdulillah Demam panas aku yang berterusan sejak 12 hari(4 hari quarantin dirumah dan 8 hari di Avisena  Hospital)  hilang setelah 3 jam selesai iv Vit C dan dose pertama Ifermektin.


Aku terasa seperti hidup kembali setelah 12 hari menderita teruk dan terasa terlalu lemah dan seperti tidak mampu lagi untuk menghadapinya.


Alhamdulillah sekali lagi, sejak itu, aku langsung tiada demam panas, tiada sakit kepala dan sakit- sakit badan lagi. Pada 16.5.2021 aku pergi ke CAC Sham Alam untuk mendapatkan pengesahan bebas C-19 dan memotong gelang pink.


Sekarang ini sudah hari ke 22 hari kena C-19 dan masih recuperating dirumah. Masalah yang aku alami sekarang mungkin sesuai dengan istilah yang disebut 'Long Covid'. Aku masih  terasa terlalu lemah dan lesu( fatique), cepat terasa letih, dan masih tiada selera untuk makan.


Aku berdoa semoga symptoms Long Covid ini akan selesai secepatnya. Amin


DATO DR ZULKAFPERI HANAPI

UMUR 62 TAHUN

Sabtu, 5 Jun 2021

S3jahtera

 *MYSEJAHTERA DIBANGUNKAN OLEH SYARIKAT ALI BABA KAT MALAYSIA YANG DIKUASAI OLEH KUASA ASING*


Baru-baru ini terbongkar bahawa aplikasi MySejahtera merupakan syarikat asing. Kerajaan Malaysia pula menafikan perkara ini dengan alasan bahawa syarikat ini syarikat Malaysia yang dimiliki warganegara Malaysia sejak tahun 2010.

1. KPISoft Sdn Bhd adalah syarikat Malaysia sejak 2010. Benar apa yang dikatakan Kerajaan Malaysia. Tetapi apa yang tidak diberitahu oleh Kerajaan Malaysia adalah KPISoft Sdn Bhd merupakan ANAK SYARIKAT THE REAL KPISOFT YANG BERPENGKALAN DI AMERIKA SYARIKAT.

2. The real KPISoft diasaskan pada tahun 2008 oleh seorang warganegara Singapura yang bernama Dr. Finian Tan.

3. Dr. Finian Tan adalah warganegara Singapura yang pernah menjawat jawatan sebagai Timbalan Setiausaha Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura sebelum memulakan kerjaya dalam bidang big data dan ICT.

4. Pada tahun 2008, Dr. Finian telah membangunkan KPISoft sebelum membawa KPISoft ke peringkat antarabangsa. Ibu pejabat KPISoft kini terletak di Houston Texas, Amerika Syarikat.

5. Selepas berjaya di peringkat antarabangsa barulah KPISoft cuba tembus pasaran Malaysia dengan mendaftarkan KPISoft Sdn Bhd di Malaysia.

6. Melalui dua Ali Baba warganegara Malaysia, the real KPISoft yang berpengkalan di Amerika Syarikat telah mendaftarkan KPISoft Sdn Bhd pada tahun 2010.

7. Ini seperti lah mana-mana syarikat asing yang ingin menembus pasaran Malaysia, ibu syarikat asal itu akan mendaftarkan sebuah syarikat tempatan di Malaysia. Macam Honda asalnya Jepun, tetapi Honda Malaysia didaftarkan di Malaysia apabila Honda nak masuk Malaysia. Macam TESCO asalnya United Kingdom sejak tahun 1919, tetapi TESCO Malaysia didaftarkan di Malaysia apabila TESCO nak masuk Malaysia. Honda atau TESCO tidak menjadi milik anak Malaysia semata-mata kerana mereka ada Ali Baba di Malaysia. 

8. Meskipun saham majoriti KPISoft Sdn Bhd dimiliki dua warganegara Malaysia, ini tidak menjaminkan data yang diambil, direkod dan sebagainya tidak dikongsi bersama ibu syarikat KPISoft yang berpengkalan di Amerika Syarikat. Ini bermakna, ianya bukan mustahil data dan butiran berpuluh juta rakyat Malaysia boleh diakses oleh the real KPISoft yang berpengkalan di Amerika Syarikat kerana mereka masih syarikat yang sama.

9. Begitulah fakta asal usul KPISoft yang membangunkan MySejahtera. Kononnyalah KPISoft Sdn Bhd adalah syarikat Malaysia. Hakikatnya KPISoft Sdn Bhd adalah Ali Baba kepada the real KPISoft yang berpengkalan di Amerika Syarikat yang diasaskan oleh warganegara Singapura.

Rujukan sila baca di sini:

1. Biodata pengasas KPISoft: Dr. Finian Tan

https://www.vickersventure.com/dr-finian-tan/

2. Ibupejabat KPISoft: Texas, Amerika Syarikat

https://www.kpisoft.com/about/about-us/

3. Tahun the real KPISoft diasaskan: Tahun 2008

https://www.crunchbase.com/organization/kpisoft-inc

Memberi

 MUHASABAH PKP (SIRI 5)

KENAPA NAK TOLONG ORANG?


Manusia ini adalah sejenis makhluk yg cukup halus hati budinya.sangat unik dan aneh.terkadang boleh dibaca,terkadang tak dapat dijangka.Makhluk ini hidupnya saling perlu memerlukan di antara satu sama lain kerana fitrahnya yg rapuh,lemah,jahil dan zalim namun mulia kerana fungsinya yg luar biasa di bumi.


Ada juga suara-suara sumbang yg melaungkan slogan “ nak jadi manusia yg sempurna” .itu tak mungkin terjadi kerana manusia itu sendiri tidak sempurna penciptaannya.inilah namanya seni, sebab Allah sudah ada contoh makhluk yg sempurna iaitu malaikat.memang sengaja Allah cipakan manusia itu tidak sempurna kejadiannya kerana itu “SENI PENCIPTAANNYA.”


“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya dan berkelengkapan sesuai dengan keadaannya” (At-Tiin :4)


Kekurangan yg ada pada manusia inilah yg menyebabkan mereka saling memerlukan bagi memenuhi kekurangan yg ada utk ditampung oleh manusia lain.inilah konsep yg dfahamkan sebagai “social animal” yg hidup mesti bermasyarakat dan tak leh hidup sorang-sorang macam kera sumbang.Pernah dengar ungkapan “ yang tak memerlukan,tidak diperlukan”.


Justeru itu manusia sangat memerlukan orang lain untuk menyempurnakan hidupnya apatah tah lagi apa yg dinamakan petunjuk yg di bawa oleh seorang Rasul utusan Allah.Hidup bantu membantu,tolong menolong ,perlu memerlukan dan beri memberi satu kewajaran dan kemestian.


Menolong manusia lain hakikatnya menolong diri sendiri,apatah lagi ketika Wabak Covid 19 ini.Hadis Rasulullah SAW yg diriwayatkan drp Anas B Malik RA, menyebut 

“ Amal-amal kebajikan dapat mencegah kejahatan yang akan menimpa, wabak penyakit dan kebinasaan. Dan ahli-ahli kebajikan di dunia merekalah juga ahli kebajikan di akhirat.(Riwayat al-Hakim)


Membantu orang adalah salah satu keadaan menghindari bala dan menolong diri sendiri.Sebab itu bersikap selfish & mementingkan diri sendiri itu sebenarnya mencelakakan diri sendiri.


Antara sifat yg cukup halus,murni dan mulia kurniaan Allah ialah memberi insan-insan yg kurang di sekelilingnya.

Memberi ialah satu seni yg dicemburui oleh orang-orang yg beriman.bahkan sangat dikagumi oleh penduduk langit sehingga menjadi salah satu tiket  pintu ke syurga.


Mari kita intai-intai golongan yg memberi di bawah :

1.Ada yg memberi kerana wajib itu dipanggil zakat.Selalunya digandingkan Allah bila sebut solat mesti ada zakat.Ini membuktikan pentingnya ibadah harta.Sikap manusia sangat kikir dengan hartanya sehingga Allah dahulukan harta dahulu sebelum nyawa dalam pengorbanan walaupun nyawa tiada galang ganti.Zakat juga sebagai latihan wajib kepada orang yg beriman sebelum rasa manis bersedekah yg sunat.Ini sifat pemberian hamba namanya.Sebenarnya rasa keterpaksaan bila memberi itu menunjukkan sifat hamba yg miskin yg belum mampu memberi orang lain sebab rasa tak cukup untuk diri sendiri.


“ Dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat..” (Al-Baqarah : 43)


2.Ada orang memberi kerana rasa bersyukur.Dia merasakan kelebihan harta yg Allah berikan satu perkara yg perlu disyukuri.Tidak ada seorang yg dilahirkan minta untuk menjadi miskin dan papa melainkan orang gila saja.Tiba-tiba hidupnya mewah dan lebih drp insan lain.Lalu dia memberikan sedekah di atas lebihan itu tanda terima kasihnya.


“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, nescaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu..”

(Surah Ibrahim : 7)


3.Ada orang memberi kerana rasa dia ada lebih.Setengah orang kaya merasakan dengan memberi dapat mengiyakan akan kekayaannya.Sehingga terasa aib kalau tidak memberi walaupun pemberiannya tanpa ilmu,iman dan kemanisan.Pemberian ini selalunya minta manusia mengangkat dirinya disanjung-sanjung bahawa “aku orang kaya”


Juga bagi orang-orang yang berkeadaan riak bangga diri dalam ibadat dan bawaannya .”

(Surah al-Ma’un : 6)


4.Ada orang memberi kerana rasa ada keuntungan kepada dirinya.Dia melihat janji Allah gandaan ganjaran dengan habuan akhirat yg luar biasa.gandaan dalam pulangan menjadi motivasi dan dorongan pemberian.peniaga yg baik akan sentiasa melihat keuntungan pulangan.apatah lagi pulangan yg besar itu jaminan drp Allah.


“ Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.”

(Surah At-Taubah : 111)


5.Ada orang memberi sebab hatinya terlalu kasih kepada akhirat sehingga segala harta dunia menjadi beban dan kepahitan kepadanya.Dia dibentang dunia kepadanya namun diambil yg cukup untuk dirinya dan yg lain disalurkan kepada jalan kebaikan.Inilah jiwa orang yg zahid.Dunia ini dipijak-pijaknya untuk ke kehidupan akhirat yg lebih lumayan dan canggih.


“ Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal (Surah Al-A’la : 17)


6.Ada orang memberi kerana dia merasa puas dapat berkorban untuk orang lain sedangkan diri sendiri yg susah bahkan lebih susah drp yg diberikan pertolongan.Inilah buah-buah iman drp jiwa yg ada ukhuwah.Memberi bukan kerana lebih tetapi kerana sayang.Inilah yg digelar “ ISAAR” .Sahabat Rasululllah SAW kalau diberikan makanan kepada “A”,maka makanan tersebut akan beredar di kalangan mereka kerana saling memanjangkan makanan kepada orang lain sehingga kembali kepada yg empunya makanan yg awal-awal memberi tadi.Ajaib bukan?


Dalam satu peperangan ada sahabat yg cedera parah nak air,bila di bawakan air terdengar sahabat ke dua berteriak nak air lalu yg pertama menyungguh agar di dahulukan sahabat yg ke dua begitu juga bila terdengar yg ke tiga nak air,yg kedua juga menyungguh agar diberikan yg ketiga.Kesudahannya semua gugur syahid mati dalam kehausan kerana “ ISAAR ” yg ada dalam diri mereka itu terlalu lazat.Benarlah firman Allah yg bermaksud :


“Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman  (orang Anshor) sebelum kedatangan Muhajirin ,mereka 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka.Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada Muhajirin dan mereka mengutamakan Muhajirin atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan.(Surah Al-Hasyr : 9)


KESIMPULAN

Sahabat-sahabat yg dikasihi Allah.Hakikatnya wabak ini telah menjadikan kita manusia yg rendah diri dan sedar diri.Semua yg kita miliki hakikatnya pinjaman Allah yg sementara.Yang berbeza hanyalah bagaimana kita menggunakan  untuk melengkapkan ketidaksempurnaan diri kita di akhirat.

Dalam kepongan PKP ini cuba renung-renungkan diri kita sendiri.Bila melihat kesusahan orang lain yg serba kekurangan,kesusahan,kemiskinan dan kelaparan.Ada tak dalam ruang hati kita rasa nak membantu kerana sayang dan kasih?Kalau ada,benarlah “PERIBADI” mukmin yg penuh ukhwah itu sudah mula mendasar dalam jiwa yg bersih.Bersyukurlah kerana makhluk halus nakal yg bernama “Cik Corona” telah berjaya menyedarkan anda akan KEBESARAN ALLAH SWT.


Ikhlas ,

*U.Kamalulhysham@Farhan*

Harussani

 Patut Lea DAULAT teman bnyk dh hilang....


*KISAH MUFTI YANG MENGHAPUSKAN AMALAN ‘TABAL JIN’ & MENCABAR JIN DI ISTANA PERAK*


Alfatihah diucapkan buat Allahyarham Harussani Zakaria, Mufti Perak ke-8 yang baru saja menghembuskan nafas terakhir.


Nama Harussani tidak perlu diperkenalkan lagi kerana insan ini adalah orang yang paling lama menjawat jawatan Mufti (sejak 1985) dan cukup lantang dalam menyuarakan pandangan. Malah, tak kurang juga yang menggelarkannya sebagai salah seorang mufti kontroversi di Malaysia.


Artikal ini akan membawakan kisah tentang usaha beliau menghapuskan amalan khurafat dan syirik di Istana Perak ketika di awal tempoh pelantikannya sebagai Mufti. Usaha tu termasuklah seperti…


Menghentikan amalan memasang ‘sangkar-sangkar’ di sekeliling istana. 


Pada suatu hari beliau masuk ke Istana Perak dan melihat alat yang dikenali sebagai ‘sangkar-sangkar’ di sekeliling istana.


Bila ditanya kepada petugas istana, mereka menjawab yang itu semua adalah adat. Bila mendengar jawapan tu, Harussani bertanya lagi – sama ada yang tinggal di istana ini manusia atau jin? Mereka jawab manusia iaitu Sultan dan Harussani pun berkata:


“Kalau sultan yang tinggal di istana itu, kenapa kita pasang sangkar-sangkar untuk jin ini? Sultan bukan jin. Sultan adalah manusia. Apakah orang Perak bersultankan jin? 


Selepas itu, Harussani mengarahkan supaya semua sangkar itu dibuang, walaupun dapat bantahan daripada Orang Besar Istana. 


Selain itu, ada juga amalan menyembelih kerbau, dan kepala kerbau itu tadi ditanam di bawah tempat mandi. Amalan itu turut dibantah dan dihapuskan oleh Harussani kerana mengandungi unsur syirik.


MEMANSUHKAN UPACARA 'TABAL JIN'

DAN PEMAKAIAN ULAR EMAS


Antara amalan yang menjadi masalah besar menurut Harussani di Istana Perak pada masa itu adalah amalan ‘Tabal Jin’ iaitu adat menabal jin pada sebelah malam dan siangnya pula Istiadat Pertabalan Sultan Perak. Ini kerana, dipercayai bahawa seseorang sultan itu didampingi oleh jin-jin.

 

Berdasarkan cerita beliau, amalan ini bermula apabila semua orang yang berpakaian hitam masuk ke dalam dewan, menutup lampu dan hanya menyalakan lilin. Selepas itu, Pawang Diraja akan menyempurnakan upacara berkenaan.


Maklum tentang amalan itu, Harussani kemudiannya segera menghadap Sultan Perak, Sultan Azlan Muhibbuddin Shah (almarhum) dan bertanya tentang rasionalnya amalan tu diteruskan. Harussani juga membacakan ayat 6 dari Surah Jin yang bermaksud:


“Dan bahawa sesungguhnya adalah (amat salah perbuatan) beberapa orang dari manusia, menjaga dan melindungi dirinya dengan meminta pertolongan kepada ketua-ketua golongan jin, kerana dengan permintaan itu mereka menjadikan golongan jin bertambah sombong dan jahat.” – Surah Jin, ayat 6.


Tambah Harussani, disebabkan kesombongan jin itulah mereka berani minta kita memberikan sajian seperti sembelihan lembu, kambing, ayam dan sebagainya. Amalan-amalan itu tidak lain dan tak bukan hanya menjerumuskan kita semua ke dalam lembah syirik semata-mata.


Mendengar nasihat dan penerangan itu, Sultan Azlan bersetuju dengan Harussani dan memperkenankan supaya amalan Tabal Jin dimansuhkan dari istiadat Istana Perak. Amalan itu kemudiannya diganti dengan Istiadat Tabal Pusaka yang hanya sekadar diiringi paluan nobat sebagai alat kebesaran dan dijirus air mawar, selain tak ada mentera yang digunakan.


Dalam pada itu, beliau juga ada mengarahkan supaya adat pemakaian perhiasan emas berbentuk ular dimansuhkan selepas mendapat perkenan daripada Sultan Perak.


“Saya beritahu kepada Sultan, pada zaman Firaun menjadi raja dahulu, dia memakai perhiasan sedemikian kerana ular itu lambang tuhan mereka, sebab ular membunuh orang.”


Walaupun begitu, usaha beliau ini pun datang dengan risiko sebab ia berkait rapat dengan alam mistik. Peha Harussani bengkak menggelembung, selepas mencabar jin dan menghapuskan khurafat.


Dalam usahanya menghapuskan amalan khurafat di istana, pada suatu malam Harussani meminta petugas-petugas istana menunjukkan kepadanya di mana tempat yang dikatakan ada jin di istana berkenaan. Para petugas pun menunjukkan sebuah kerusi yang didakwa menjadi tempat duduk jin di istana.


Disebabkan mahu menghapuskan khurafat, beliau pun memberanikan diri mencabar jin itu menunjukkan diri dan duduk di atas kerusi berkenaan. Tapi pada masa itu, tidak ada apa-apa yang terjadi sampailah Harussani sedar yang pehanya bengkak menggelembung secara tiba-tiba bila sampai di rumah.


Jadinya, selepas solat subuh – Harussani pun tanya kepada jemaah di masjid kalau-kalau mereka kenal sesiapa yang pandai tentang ilmu berkait gangguan jin. Jemaah pun bagitau tentang seorang tua penggunting rambut di Sungai Rokam. Harussani pun berjumpa dengan lelaki tua itu, dan sambil gunting rambut, beliau pun tanya sekali pasal pehanya yang bengkak secara tiba-tiba itu.


“Tukang gunting itu meminta saya bawakan sirih-pinang. Saya sememangnya sudah bersedia dengan bahan itu sebab telah tahu serba sedikit tentang permasalahan dengan jin"


Esoknya, Harussani sekali lagi berjumpa dengan tukang gunting itu untuk berubat. Tukang gunting itu ada bertanya kenapa beliau berani sangat cabar jin? Kemudiannya, orang tu pun tiup ke dalam telinga Harussani dan dengan sendirinya bengkak itu pun hilang.


Bagaimanapun, ada juga adat-adat tertentu yang masih dikekalkan sehingga sekarang.


Salah satu amalan yang menurut Harussani masih belum berjaya dihentikan olehnya adalah ‘perasap keris’ iaitu amalan yang dilakukan apabila alat-alat di istana (keris, tombak, perkakas diraja, alat-alat kebesaran diraja dan semua jenis senjata) berpindah tangan daripada sultan yang telah mangkat kepada sultan yang baru ditabalkan.


Bagaimanapun, masih ada beberapa amalan yang masih dibenarkan dan dikekalkan sehingga ke hari ni seperti ‘Istiadat Mencecah Kaki di Beting Beras Basah’ dan ‘Istiadat Mengambil Air Bersiram Tujuh Kuala Sungai Perak’.


Ini kerana, bagi Harussani – Beting Beras Basah hanya perbuatan simbol Sultan Perak pertama yang bercemar duli turun di beting berkenaan. Manakala, air tujuh kuala sungai pula, menunjukkan lambang tujuh kuasa daerah di Perak yang pada masa dulu menjadi sempadan negeri.


Jadinya, apa yang dilakukan oleh Harussani ini memang sesuatu yang berani kerana ada di antara amalan yang dimansuhkan itu dah pun diamalkan sejak sekian lama. Ia juga membuktikan yang Harussani seorang Mufti yang tegas, terutamanya berkaitan isu kesucian Islam. Sumbangan beliau akan terus dikenang sampai bila-bila.


*Artikel ini banyak merujuk buku: ‘Memoir Harussani Zakaria: Dia Akan Jadi Mufti’ terbitan  UUM Press.


Kredit : SOSCILI.MY