5 Pesanan Buat Mu Wahai DIRI.
1. Jika engkau bertemu dengan orang yang LEBIH PANDAI, itulah waktu untuk engkau MENIMBA ILMU.
2. Jika engkau bertemu dengan orang yang SAMA PANDAI, itulah waktu untuk engkau BERKONGSI ILMU.
3. Jika engkau bertemu dengan orang yang KURANG PANDAI, itulah waktu untuk engkau MENYAMPAIKAN ILMU.
4. Jika engkau bertemu dengan orang yang banyak BICARA PERKARA AKHIRAT, itulah waktu engkau TUMPANG SEKAKI.
5. Jika engkau bertemu dengan orang yang banyak BICARA PERKARA DUNIAWI, itulah waktu untuk engkau DIAM & BERLALU PERGI.
بِســمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم اللهم اِنا نَجْعَلُك فى نُحُورِ أعداءِنَا و نَعُوذُ بِك مِن شُرُورِهِم, اللهم بَدِّدْ شَمْلَهُم و فَرِّقْ جَمْعَهم و شَتِّتْ كَلِمَتَهم و زَلْزِلْ أَقْدَامَهم و سَلِّطْ عليهم كَلْبًا مِن كِلَابِك يا قهَّار , يا جبَّار اِهزِم الكفارYa Allah, Kami guru kimi-A! SPM seMalaysia sesi 2023 mdoakan keCEMERLANGan anak didik kami dlm kimi-A! SPM skor A+ utk semua PELAJAR. امين. Salam kimi-A! itu M U D A H ان شآء الله A! ...Chem-is- TRY اهلا وسهلارمضان 1446
Jumaat, 1 Jun 2012
7 kesedaran
Menurut hemat kami, dalam alam semesta ini ada 7 Dimensi Kesadaran. Pertama Kesadaran Dimensi RUH (KDR); kedua Kesadaran Dimensi Lauh Mahfuzh (KDLM); ketiga Kesadaran Dimensi Sunnatullah dan Takdir (KDST); keempat Kesadaran Dimensi Bawah Sadar (KDBS); kelima Kesadaran Dimensi Qolbu (KDQ); keenam Kesadaran Dimensi Sadar (KDS); dan ketujuh Kesadaran Dimensi Jasad (KDJ).
Ketujuh Dimensi Kesadaran ini berpotensi dimiliki oleh manusia dengan tingkat atau level kesadaran tertentu. Dan kami memberikan istilah SCD untuk 7 Dimensi Kesadaran ini, dimana SCD singkatan dari Seven Consciousness Dimension.
Kesadaran Dimensi Lauh Mahfuzh disebut juga sebagai Kesadaran DimensiSuprakosmos, lalu Kesadaran Dimensi Sunnatullah dan Takdir disebut juga sebagai Kesadaran Dimensi Makrokosmos, dan mulai dari Kesadaran Dimensi Bawah Sadarhingga Kesadaran Dimensi Jasad disebut sebagai Kesadaran DimensiMikrokosmos.
Manusia yang paling bertaqwa pilihan-Nya maka ia diberikan anugerah Kesadaran Dimensi Ruh oleh Allah Subhaanahuu wa ta’aalaa, sedangkan manusia yang paling kafir (ingkar) maka dominan sekali pada Kesadaran Dimensi Jasad, yakni sebuah Kesadaran Dimensi yang bisa jadi lebih buruk dari Dimensi yang dimiliki oleh binatang bila tidak diimbangi oleh Kesadaran Dimensi Lainnya. Nah Sahabat Cahaya Semesta, kira-kira dimanakah dominannya Kesadaran Dimensi jiwa Anda hari ini berada?
Pertama, apa yang dimaksud dengan KDR (Kesadaran Dimensi Ruh)? Secara sederhana, KDR ini adalah ketika seorang hamba tidak lagi sedikit pun menuntut sesuatu dari Tuhannya kecuali hanya Ridho dari-Nya atau sesuatu yang diridhoi-Nya. Dia sangat langka bermain di titik hasrat dan keinginan duniawi. Ia pun tidak banyak bermain di Kesadaran Dimensi Sadar (Shodr) ataupun di Kesadaran Dimensi Bawah Sadar (Fuad-Keyakinan). Ia sudah melampaui Kesadaran Dimensi Lauh Mahfuzh dan Kesadaran Dimensi Sunnatullah dan Takdir.
Artinya, ia tidak suka bergantung kepada teknik alam semesta (sunnatullah dan takdir) untuk berdekat-dekatan dengan Allah, atau untuk memenuhi berbagai hasratnya yang tersembunyi. Ia hanya membutuhkan Allah, fokusnya hanya kepada Allah.
KDR dibagi menjadi DUA MODEL, pertama KDR yang diberikan kepada Para Nabi dan Rosul, kita sebut saja sebagai KDR Khusus, cirinya adalah diberikan wahyu oleh Allah. Sedangkan yang kedua adalah KDR Umum, yang dapat diberikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki, tapi ia tidak menerima wahyu dari-Nya.
Pemilik KDR Khusus ini telah diangkat sebagai utusan-Nya, kemudian menerima wahyu dari-Nya, bahkan ada sebagian dari mereka yang mampu menatap wajah Allah dalam dimensi kesadaran yang dalam ketika masa hidupnya. Dan keberadaan KDR khusus ini telah dipraktekkan secara sempurna oleh Nabi Muhammad Shallallaahu ‘alaihi wa sallam ketika peristiwa Isro’ Mi’raj-nya. Walau tidak sesempurna MuhammadShallallaahu ‘alaihi wa sallam, para Nabi lainnya pun sudah masuk dalam derajat memiliki KDR yang khusus ini.
Sedangkan KDR yang Umum diberikan kepada manusia selain para Nabiullah dan Rasulullah. KDR Umum ini bisa diberikan kepada wali-wali-Nya atau diberikan kepada orang-orang yang beriman yang mencintai amalan-amalan yang sunnah karena AllahSubhaanahuu wa ta’aalaa.
“Dari Abu Hurairah radhiallaahu ‘anhu ia berkata: telah bersabda Rasulullah shalalahu ‘alaihi wa sallam: “Sesungguhnya Allah telah berfirman: Barangsiapa yang memusuhi Wali-Ku maka sesungguhnya Aku telah menyatakan perang kepadanya, dan tidaklah seorang hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu ibadah yang lebih Aku cintai dari apa yang telah Aku wajibkan kepadanya, dan senantiasa seorang hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah hingga Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya jadilah aku sebagai pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, dan sebagai penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, dan sebagai tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan sebagai kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Dan jika ia meminta (sesuatu) kepada-Ku pasti Aku akan memberinya, dan jika ia memohon perlindungan dari-Ku pasti Aku akan melindunginya.” (Hadits Qudsi Riwayat Imam Bukhori)
Sedangkan, Wali Allah menurut Al-Quran adalah “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (Q.S. 10 : 62).
Inilah sebuah Kesadaran yang langsung “ditiupkan” oleh Allah Subhaanahuu wa ta’aalaa kepada para hamba-hamba-Nya yang beriman mantap. Dan KDR ini tak mungkin didapat oleh orang yang sekedar ahli fikir, ahli metafisik, dan ahli quantum tanpa pernah mengikuti jejak Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam yang telah memberikan berbagai contoh amalan wajib dan sunnah. KDR ini tidak mungkin diberikan oleh Allah kepada orang yang ahli meditasi tapi tidak mencintai amalan-amalan wajib dan sunnah. Intinya, KDR ini diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang hobi melaksanakan amalan-amalan wajib dan sunnah sehingga ia mencintai amalan-amalan yang ia kerjakan tersebut karena Allah Subhaanahuu wa ta’aalaa.
Kedua, apa yang dimaksud dengan KDLM (Kesadaran Dimensi Lauh Mahfuzh)? Ini adalah sebuah Dimensi Kesadaran luar biasa yang diberikan kepada insan yang telah memahami bahwa SEGALA SESUATUNYA sudah dicatat dengan sempurna oleh Allah, sehingga tak ada lagi kekhawatiran yang berlebihan di dalam hidupnya.
Baginya, ruang dan waktu sudah berjalan sempurna. Seolah-olah ia hanya melakukan "siaran ulang" saja dalam kehidupannya ini. Sehingga, apapun yang terjadi sudah tidak lagi membuatnya bereaksi berlebihan. Ketenangannya yang luar biasa telah menjadikan dia sebagai manusia yang memiliki pengaruh kuat di muka bumi ini. KDLM ini juga disebut sebagai Dimensi Kesadaran Suprakosmos.
“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (Q.S. 57:22-23).
Lauh Mahfuzh adalah GUDANG INFORMASI mengenai alam semesta. Cikal bakal segala ilmu pengetahuan dan prakteknya yang ada di alam semesta ini berasal dari Lauh Mahfuzh. Tapi Lauh Mahfuzh bukanlah Tuhan, ia adalah makhluk terawal yang diciptakan oleh Allah. Nah, jika Anda bisa berkenalan dengan makhluk ini lalu bersinergi dengannya maka insya Allah hidup Anda akan semakin dekat kepada Allah Yang Maha Sempurna. Bagi Anda seolah-olah tidak ada lagi rahasia, namun Anda sendirilah yang malu kepada Allah untuk melihat semua “rahasia” yang ada di gudang Informasi Lauh Mahfuzh ini. Karena tujuan akhir Anda bukanlah Lauh Mahfuzh, itu sebabnya Anda tak boleh menghabiskan waktu terlalu lama di Dimensi Kesaran ini, dan teruslah melanjutkan perjalanan menuju KDR.
Ketiga, apa yang dimaksud dengan KDST (Kesadaran Dimensi Sunnatullah dan Takdir)? KDST ini berpijak pada konsep Sunnatullah dan Taqdir-Nya, dimana hukum-hukum alam yang universal berlaku untuk semua individu yang ada di alam semesta ini. Bagi siapa pun yang dapat memahami rahasia hukum alam ini, maka insya Allah hidupnya akan mencapai kesuksesan di dunia. Contoh penggunaan hukum alam adalah Hukum Tarik Menarik, Hukum Gravitasi, Hukum Koneksi, Hukum Dualitas Cahaya, Hukum Kekekalan Energi (HKE) yang menghasilkan istilah Epos (Energi Positif) dan Eneg (Energi Negatif). Untuk masalah hukum alam ini, Anda dapat membacanya lebih lanjut di berbagai buku terkait seperti “Kubik Leadership”, “Quantum Ikhlas”, “Spiritual Sinergi Semesta”, “The Secret” atau yang lainnya.
Biasanya, para sahabat yang memiliki KDST ini mempunyai bakat sebagai “Sang Penyembuh”, karena sebenarnya ia memiliki kemampuan yang harmoni untuk bersinergi dengan alam, sehingga bisa menyatu dengan alam, dan bisa menyalurkan energi positif alam semesta kepada orang yang sakit. Jadi seolah-olah ia adalah Sang Penyembuh, namun demikian tetaplah Allah yang menyembuhkan segala sesuatu. Dan KDST ini disebut juga sebagai Kesadaran Dimensi Makrokosmos.
“Sebagai suatu SUNNATULLAH yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan PERUBAHAN bagi SUNNATULLAH itu.” (Q.S. 48:23)
“Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah TAKDIR Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. 36:38)
Mengenai penjelasan KDST ini dapat dibaca pada artikel yang kami tulis dengan judul :“Antara Takdir, Sunnatullah, Syari’ah, Ikhtiar, dan Hasil Akhir”.
Keempat, apa yang dimaksud dengan Kesadaran Dimensi Fuad atau Kesadaran Dimensi Batin atau Kesadaran DimensiBawah Sadar (KDBS) ini? DKBS adalah Dimensi Kesadaran yang lahir melalui Dimensi Bawah Sadar. Dimensi Bawah Sadar adalah gudang informasi yang tersusun secara otomatis rapi sebagai karunia-Nya yang mana informasi ini berasal dari lingkungannya. Dimensi Bawah Sadar kita memiliki kekuatan yang luar biasa (padahal sih biasa-biasa saja di hadapan Allah), karena ia mampu menampung semua informasi, kenangan dan memori yang pernah diserapnya sejak lahir hingga hari ini.
Padahal sebetulnya Dimensi Sadar telah melupakan kenangan itu, tapi Dimensi Bawah Sadar masih mampu mengingatnya dan mengenangnya. Maka saya suka menyebut Dimensi Bawah Sadar ini sebagai “gudang kenangan”. Ketika Anda tidur dan Anda bermimpi, maka kemungkinan besar mimpi itu berasal dari gudang kenangan yang timbul kembali melalui Dimensi Bawah Sadar Anda. Kenangan ini bisa menjadi penolong tapi lebih sering menjadi perusak. Mengapa demikian? Karena kenangan yang dominan mudah muncul melalui Dimensi Bawah Sadar adalah kenangan yang berisi emosi yang tinggi, dan biasanya emosi yang tinggi identik dengan emosi negatif, sehingga orang yang menggunakan DKBS akan mudah terperangkap dengan berbagai emosi negatif lainnya. Sebetulnya, yang Anda butuhkan adalah kenangan yang beremosi stabil, atau kalau perlu kenangan yang beremosi netral, tidak menyakitkan dan tidak pula membanggakan, sehingga keputusan yang Anda ambil kelak akan lebih mudah berada dalam bimbingan-Nya.
Nah, di sinilah peran dahsyat dari SYUKUR dan SABAR. Dimana, dengan bersyukur Anda akan menurunkan tegangan kesenangan Anda sehingga Anda kembali tenang bahagia bersama Allah Subhaanahuu wa ta’aalaa, sedangkan dengan bersabar Anda akan menurunkan tegangan penderitaan Anda sehingga Anda kembali tenang bahagia bersama-Nya.
“Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya RUH-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan FUAD; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.” (Q.S. 32:9)
Kelima, apakah yang dimaksud dengan KDQ (Kesadaran Dimensi Qolbu) atau Kesadaran Dimensi Critical Area? Qolbu atau Critical Area atau juga sering disebut sebagai SAR (Sistem Aktivasi Retikular) adalah sebuah pintu masuknya informasi baru dari Dimensi Sadar menuju Dimensi Bawah Sadar, atau dari Shodr ke Fuad, atau juga sebaliknya yakni masuknya informasi lama (kenangan) dari Dimensi Bawah Sadar menuju Dimensi Sadar, yakni dari Fuad ke Shodr.
Jika pintunya terbuka maka akan mudah masuknya, dan jika pintunya tertutup maka akan susah masuknya. Sedangkan terbuka atau tertutupnya pintu SAR sangat tergantung dari rasa keberterimaan atau rasa keberserahan dari jiwa orang yang diamanahi SAR tersebut. Allah Subhaanahuu wa ta’aalaa adalah Zat yang paling berhak membuka dan menutup pintu SAR. Jika seorang hamba berSERAH pada Allah Subhaanahuu wa ta’aalaa sepenuhnya, maka pintu SARnya akan dibuka-tutupkan oleh Allah sesuai dengan kebutuhan. SAR yang selalu tertutup ibarat kita memiliki Qolbu yang mati, dan SAR yang selalu terbuka pun akan membuat hidup kita menjadi tidak memiliki pendirian yang jelas, hilanglah ketegasan.
Itu sebabnya, KDQ ini sangat bergantung dari tingkat keberserahan diri seseorang dan kepada siapa dia menyerahkan dirinya, dengan kata lain, kepada siapakah dia ber-Tuhan.
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan QOLBU mereka manjadi TENANG dengan mengINGAT Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah QOLBU menjadi TENANG.” (Q.S. 13:28)
Keenam, apakah yang dimaksud dengan KDS (Kesadaran Dimensi Sadar)? Kesadaran Dimensi Sadar adalah kesadaran manusia ketika menggunakan otaknya secara lebih utuh dalam keadaan sadar, dan menilai sesutu berdasarkan fakta dan analisa. KDS ini identik dengan kecerdasan logika yang didominasi oleh otak kiri. Namun demikian, Dimensi Sadar ini kadang agak lancang, hampir saja ia mengambil alih semua keputusan dari setiap masalah yang ada.
Kesadaran SHODR atau Dimensi Sadar ini ibarat striker dalam sebuah tim sepak bola. Pikiran sadar mengambil keputusan akhir dari semua informasi yang diterimanya. Namun demikian, sebagai striker, dia sering mengalami stress jika tidak ditopang oleh suplai ‘bola informasi’ yang tepat. Dia seringkali gagal mencetak gol, padahal kesempatannya begitu banyak. Dia bingung harus berada di posisi yang mana agar ia pas positioning-nya tatkala menerima umpan, sehingga ia cukup tinggal bergerak sedikit saja untuk menggolkan bola ke jala gawang lawan.
Dimensi Sadar yang berprofesi sebagai striker tunggal ini, seringkali turun ke belakang untuk menjemput bola. Alih-alih mencetak gol, eh dia malah merecoki pikiran bawah sadar. Wah, tidak mudah ya. Itu sebabnya, kecerdasan pikiran sadar ini sangatlah minimal jika tidak ditopang oleh berbagai kecerdasan yang ada di belakangnya, tapi yang mengherankan adalah ia begitu mudah untuk sombong ketika berhasil mencetak gol, walaupun baru satu gol saja. “Untung ada saya”, begitu katanya.
“Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam SHODR-SHODR manusia.” (Q.S. 114:5)
Ketujuh, apakah yang dimaksud dengan KDJ atau Kesadaran Dimensi Jasad? KDJ adalah Kesadaran Dimensi terendah bahkan bisa lebih rendah dari binatang ternak jika tidak diimbangi oleh kesadaran lainnya. KDJ ini terkait erat dengan Kesadaran yang sifatnya FISIK dan TERLIHAT. Kesadaran ini dekat dengan SYAHWAT yang diambil dari bahasa Al-Quran yaitu SYAHAWAT yang maksudnya adalah “Keinginan atas sesuatu yang terlihat”, sebagaimana dinyatakan di Al-Quran yaitu :
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia SYAHWAT kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (Q.S. 3:14)
"Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak...” (Q.S. 57:20)
Setiap manusia tentunya harus memiliki KDJ ini, namun jika proporsinya berlebihan maka bisa membahayakan kehidupannya dan kehidupan orang-orang di sekitarnya. Kesadaran Dimensi Jasad ini terkait dengan sesuatu yang terlihat indah, seperti : uang banyak, wanita molek, mobil mewah dan lain sebagainya. Dan KJD ini juga terkait dengan hal-hal yang kita dengar, seperti : suara, berita, musik dan lagu. Dalam ayat berikut dijelaskan bagaimana sinergi antara PENGLIHATAN, PENDENGARAN, dan QOLBU yang tidak harmonis, maka akan membuat Kesadaran Dimensi seseorang menjadi sangat dominan sehingga mengabaikan Kesadaran Dimensi lainnya. Dengan demikian, tak heran jika ia memiliki predikat lebih buruk daripada binatang.
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai QOLBU, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai MATA (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai TELINGA (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti BINATANG, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka Itulah orang-orang yang lalai.” (Q.S. 7:179)
Yup, begitulah kebanyakan perilaku dari binatang, hanya mementingkan SYAHWATnya saja. Dan manusia yang hanya mementingkan syahwat adalah manusia yang lebih buruk dari binatang.
Bela musuhmu...
Membela orang yang dicintai adalah 1 tindakan yang mulia. Namun membela musuh yang sedang dizalimi jauh lebih mulia. Mampukah kita? Sikap ini cerminan hati yang telah mampu menundukkan nafsunya kepada ketentuan hukum Allah SWT.
Subhanallah..
Ikuti kisah benar di Mesir beberapa masa dahulu. Ia membabitkan 2 orang tokoh ulama di kota tersebut iaitu Ibn Daqiq al-'Id & Ibn binti al-A'azzi. Kerana sebab-sebab tertentu, hubungan mereka diwarnai dengan konflik yang cukup panas.
Suatu hari, Ibn binti al-A'azzi melakukan kesalahan yang tidak dapat dimaafkan di mata Sultan & Wazir. Mereka lalu berpakat untuk menghukum mati ulama ini dengan mencipta tuduhan palsu bahawa dia telah murtad.
Tuduhan itu ditulis pada selembar surat yang diedar kepada setiap tokoh besar di Mesir. Satu persatu tokoh tersebut menurunkan tandatangan menyetujui kandungan surat tersebut.
Ibn Daqiq al-'Id menjadi tokoh yang terakhir yang menerima surat yang diedarkan itu. Andai beliau turut bersetuju, maka Ibn binti al-A'azzi yang selama ini memusuhinya, tidak akan selamat daripada hukuman mati.
Sejurus menerima surat itu, Ibn Daqiq al-'Id membaca isinya dengan teliti. Semua tokoh yang hadir menggesanya untuk segera menandatanganinya. Namun beliau tidak mengendahkan gesaan tersebut, malah meneruskan bacaannya dengan khusyuk sekali.
Selesai membaca, Ibn Daqiq al-'Id mengangkat kepalanya seraya berkata,
"Tidak halal bagiku menandatangani surat ini."
Kata-kata ini sangat mengejutkan semua orang. Mereka tidak menyangka sama sekali sikap ini yang ditampilkan Ibn Daqiq al-'Id terhadap orang yang membencinya & memusuhinya. Mereka menyangka tokoh ini akan menggunakan kesempatan itu untuk menyingkirkan musuhnya buat selama-lamanya.
Seseorang lalu merayunya dengan berkata,
"Tuan, lakukanlah demi Paduka Sultan & Wazir."
Mendengarnya, Ibn Daqiq al-'Id menjadi marah. Beliau berkata,
"Aku tidak akan ikut serta membunuh seorang Muslim!"
Sikap tegas ini menggagalkan konspirasi jahat itu, menyelamatkan Ibn binti al-A'azzi, sekali gus meninggikan nama Ibn Daqiq al-'Id dalam lembaran sejarah umat Islam sehingga ke hari ini.
ETIKA BERKAWAN & BERLAWAN
Setiap dari kita berada di antara dua macam manusia, iaitu mereka yang saling mencintai & mereka yang saling membenci.
Hati kita terasa lebih dekat kepada golongan pertama & terasa lebih jauh daripada golongan kedua. Namun sebenarnya adakah kita tahu apakah garis panduan cinta & benci yang mesti kita turuti sebagai seorang Muslim?
Islam melarang kita melampau (extreme) dalam mencinta & membenci sehingga membutakan mata kita daripada melihat kebenaran & bertindak secara tidak rasional. Prinsip terpenting adalah, (moderate).
Allah berfirman yang bermaksud:
"Wahai orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang yang selalu menegakkan (kebenaran) kerana Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah kerana adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
(Al-Maidah, 5: 8)
Saiyidina Ali bin Abi Talib pernah berkata,
"Cintailah kekasihmu sekadarnya, siapa tahu ia akan menjadi musuhmu suatu hari nanti.
Dan bencilah musuhmu sekadarnya, siapa tahu ia akan menjadi kekasihmu suatu hari nanti."
Ucapan ini diriwayatkan oleh Hafiz Ibn Abi Syaibah dalam al-Musannaf. Beberapa riwayat yang lain menisbahkan kata-kata ini kepada Nabi s.a.w namun melalui sanad yang sangat lemah.
KEBENCIAN MELAMPAU
Apabila kebencian melampaui garis wasatiyyah (moderate), kita akan hidup dalam deraan psikologi yang sangat menyeksa. Rasa sesak dada dibuatnya. Setiap kali mendengar nama orang yang dibenci disebut, fikiran menjadi keruh. Jika seseorang memujinya, hati seolah-olah terbakar. Ada pengalaman? Kalau takde, bagus! Alhamdulillah =)
Hati dipenuhi pelbagai sangkaan buruk setiap kali melihat orang yang dibenci itu melakukan atau mengucapkan sesuatu. Sukar dipercayai bahawa dia juga mampu berbuat baik, bahkan mampu berniat baik! Maybe, kita ingat kita ni baik sangat agaknya =D
Tdak dapat menerima kenyataan bahawa setiap orang memiliki kelebihan walau sekecil mana pun. Malah tidak boleh menerima jika orang lain mengetahui kelebihan itu. Sibuk membuka aib & keburukan orang itu untuk menutup mata semua orang daripada melihat kebaikannya. Na'uzzubilah. Minta dijauhkan oleh Allah dari tabiat seperti ini. Aamiin..
Tahap yang lebih parah, bukan hanya membenci si musuh, malah turut sekali membenci setiap orang yang ada bersamanya. Ibu bapa, kawan-kawan, jiran-jiran & mungkin haiwan ternakan termasuk ayam belaan & kucing kesayangan si musuh pun turut dibenci sekali agaknya. Aduyai..
Saban hari, semakin bertambah bilangan orang yang dibenci a.k.a musuh. Dan saban hari juga, semakin berkurang bilangan orang yang boleh dipercayai. Akhirnya, hidup berada di tengah-tengah ramai musuh & sedikit kawan. Hati pula selalu berada dalam keresahan.
Kebencian yang berlebihan hanya akan merosakkan diri sendiri. Oleh sebab itu, al-Hassan al-Basri berkata,
"Bersederhanalah dalam mencintai & moderatelah dalam membenci. Sungguh ramai orang yang binasa kerena berlebihan dalam mencintai. Dan sungguh ramai orang binasa kerana berlebihan dalam membenci."
(Riwayat al-Baihaqi dalam Syu'ab al-Iman)
IBN DAQIQ AL-'ID
Batasan wasatiyyah dalam mencinta & membenci seseorang tidak terlihat oleh semua orang. Ia hanya terbuka apabila emosi & ego telah tunduk kepada al-Quran & Sunnah seperti yang terjadi pada diri Ibn Daqiq al-'Id yang diceritakan pada awal tadi.
Siapakah dia?
Beliah adalah Taqiyuddin Ali bin Wahb al-Qusyairi. Beliau dilahirkan pada tahun 625H di Hijaz, lalu menghabiskan usianya dengan menuntut ilmu agama dengan bersungguh-sungguh. Beliau terkenal sebagai ulama yang sedikit berbicara namun banyak beribadah. Beliau sangat zuhud, warak & penuh taqwa kepada Allah SWT.
Semua sifat mulia ini terserlah pada kisah yang diceritakan tadi.
Apabila menceritakan kisah ini, al-Hafiz al-Sakhawi berkata:
"Betapa tidak?
Beliau pernah berkata,
"Tidaklah aku mengucapkan atau melakukan sesuatu melainkan setelah aku siapkan jawapanku dihadapan Allah SWT kelak."
Beliau wafat pada tahun 695H.
Ya Allah,
kami meminta & memohon agar kami dapat menjaga keadilan dalam cinta & benci kami.
Dan bantulah kami dalam menjaga mata hati kami daripada dibutakan oleh kedua-duanya. Benar, buta mata hati adalah seburuk-buruk musibah yang Engkau timpakan kepada Hamba-Mu di atas muka bumi-Mu ini.
Amiin Ya Rabbal 'Alamiin..
Penulis asal: Umar Muhammad Noor (Imam Assyafaah Darul Hadith, Singapore)
Bacalah Yasin
Assalamualaikum, ini adalah cerita benar yang telah diceritakan oleh pelajar-pelajar Malaysia di Arab Saudi. Peristiwa ini baru saja berlaku dan disahkan benar oleh Ustaz Halim Naser, penceramah bebas yang amat terkemuka di Malaysia. Dipetik dari Edisikini
Ceritanya begini.. Pada suatu hari di musim haji yang lepas, pelajar Malaysia yang sama-sama menunaikan haji telah mengikut seorang Arab untuk mengebumikan mayat seorang yang meninggal dunia pada musim haji. Makam tersebut terletak di Ma’la, tempat pengebumian para jemaah haji yang meninggal dunia di Mekah.
Cara yang mereka kebumikan mayat ialah dengan cara meninggalkan mayat dalam lubang yang disediakan dan menutupnya untuk kira-kira lapan bulan. Selepas lapan bulan, lubang itu akan dibuka semula untuk mengebumikan mayat yang baru.
Pada hari tersebut, apabila satu lubang dibuka untuk mengebumikan mayat yang baru, orang Arab tersebut bertempiaran lari kerana dia nampak mayat sedang bersila, bukan tidur seperti kebiasaannya.
Penuntut Malaysia ini memberanikan diri merangkak ke dalam kubur tersebut untuk melihat dengan lebih jelas. Hasilnya dia mendapati memang mayat tersebut sedang bersila dan mayat tersebut sedang membaca Al Quran, dan Al Quran tersebut memang yang asli.
Selepas dilihat seterusnya. Ayat Quran yang terbuka ialah Surah Yasin. Satu lagi perkara ialah mayat tersebut tidak reput dan kain yang membalutinya juga tidak reput. Yang reput hanyalah kapas yang diletakkan di antara mayat dengan kain kapan (kain ehram).
Setelah dibuat kajian, rupa-rupanya mayat tersebut ialah mayat seorang lelaki berkulit hitam yang kerjanya ialah membersihkan Baitullah daripada tumpahan air zam-zam. Kerjanya tiada lain selain daripada membersihkan Baitullah jika ada tumpahan air zam-zam. Jika tiada tumpahan , dia kan duduk di satu sudut Baitullah dan membaca Surah Yasin.
Itulah kelebihannya bagi orang yang berbakti ke jalan Allah. Inilah yang membuatkan kita semakin berkobar-kobar untuk mengunjungi Baitullah.
Selepas peristiwa itu, lubang kubur itu pun di patri (disimen) dan ditandakan agar tiada mayat lagi yang akan dikebumikan di situ….. sebagai renungan kita. Inilah bukti akan janji-janji Allah pada hambaNya yang taat dan ikhlas bekerja keranaNya.
P/s: Jangan lupa kongsikan bersama kawan-kawan lain sebagai renungan dan manfaat bersama :)
BL
Dr. Rosli Yaakop, | 31 Mei 2012 |
Siapakah Rakan Kongsi Strategik FGVHB?
Dalam satu siaran akhbar bertarikh 12 Disember 2011 di St. Louis, Missouri, Amerika Syarikat, diumumkan bahawa syarikat Bunge North America (BNA), anak syarikat Bunge Limited (BL) yang menguasai operasi syarikat Bunge Limited bagi Amerika Utara telah menubuhkan sebuah syarikat usahasama dengan TRT ETGO di Kanada.
Syarikat usahasama itu dinamakan Bunge ETGO L.P. yang akan menyatukan aktiviti komersial kedua-dua syarikat berkaitan operasi penglumatan (crushing) dan penafisan (refining) di Kanada, iaitu, kilang milik Bunge Limited di Hamilton, Ontario dan TRT-ETGO di Becancour di Quebec. Kilang ini boleh digunakan untuk melumatkan biji canola atau kacang soya.
Kombinasi kedua-dua kilang ini menghasilkan kapasiti penglumatan sebanyak 2 juta ton se tahun. Tidak diumumkan struktur pemilikan saham di dalam syarikat usahasama yang baru ditubuhkan itu. Juga, terma-terma kewangan berkaitan dengan penubuhan syarikat usaha berkenaan masih dirahsiakan.
Oleh kerana FGVHB telah pun memulakan usaha sama di Amerika Utara, maka bolehlah dianggap bahawa yang akan menjadi “rakan kongsi strategik” bagi FGVHB apabila ia disenaraikan di Bursa Malaysia nanti ialah Syarikat Bunge Limited ini yang bakal diberi milikan saham sebesar 20% di dalam syarikat tersenarai FGVHB. Usahasama di antara FGVHB dan Bunge Limited di Amerika Utara telah dimetrai dalam bulan Disember 2011.
Siapakah Dia Bunge Limited (BL) Ini?
Bunge Limited (BL) adalah sebuah syarikat terkemuka di dunia dalam perniagaan agrobusiness dan makanan dengan kakitangan berjumlah 32,000 orang di lebih dari 30 buah negara. BL menjual, membeli, mensetor dan mengangkut pelbagai jenis oilseed dan bijirin gandum di seluruh dunia. Ia juga memproses oilseed untuk menghasilkan protin untuk makanan ternakan dan pelbagai produk edible oil untuk pelanggan komersial dan pasaran pengguna (melalui rangkaian pasar raya), menghasilkan gula dan ethanol dari tebu (sugarcane) dan mengisar dan mengilang gandum dan jagong (corn) sebagai ramuan (ingredient) yang digunakan oleh syarikat-syarikat pemprosesan dan pengeluaran makanan dan menjual baja di Amerika Utara dan Amerika Selatan. Pada masa ini, BL beribu pejabat di White Plains, New York.
BL adalah pengisar (miller) jagong kering (dried corn) Nombor 1 di Amerika Syarikat (melalui anak syarikatnya, Lauhoff Grain) menguasai 18% pasaran, pengeksport gandum (grain) Nombor 1 di Brazil, pengeksport produk-produk kacang soya Nombor 2 di Amerika Syarikat (soymeal dan soyoil), pengeksport gandum Nombor 3 di Amerika Syarikat, pemeproses kacang soya Nombor 3 di Amerika Syarikat., pengeksport gandum Nombor 4 terbesar didunia, pemiliki grain elevator capacity yang ke 4 terbesar di Amerika Syarikat dan pengeksport gandum Nombor 7 di Argentina.
BL memiliki 50 buah grain elevator di Amerika Syarikat kebanyakannya di kawasan sepanjang Sungai Mississipi dari St. Louis ke New Orleans. Ia memiliki sebuah grain export elevator yang amat besar di Quebec City, Kanada.
BL ini adalah sebuah syarikat milik orang Yahudi yang di mana sahaja ia beroperasi dan menjalankan perniagaan matlamatnya ialah “ia mahu menguasai dan memonopoli.” Ia adalah sebahagian daripada rangkaian syarikat-syarikat “food cartel” dunia. Setakat ini, food cartel ini belum lagi berjaya mendominasi pengeluaran dan pasaran sawit dan produk sawit. Apabila ianya kelak menjadi “rakan kongsi strategik” kepada FGVHB, maka Felda akan menyumbang ke arah penyempurnaan pengawalan oleh food cartel ini ke atas makanan-makanan utama dunia.
Dari segi sejarahnya, BL bermula di Amsterdam pada tahun 1750 di asaskan oleh keluarga Bunge. Ia bermula dengan berniaga kulit, rempahratus dan getah dari tanah jajahan Belanda. Selepas satu abad menguasai perdagangan yang amat lucrative ini, pada tahun 1850, Charles Bunge memindahkan perniagaan keluarga ini ke Antwerp, Belgium.
Di sini, dua anak lelaki beliau menubuhkan syarikat perkapalan yang menguasai pelayaran komersial di Lautan Atlantik. Edouard Bunge menetap di Antwerp sementara Ernest Bunge berpindah ke Argentina pada tahun 1876. Bersama abang iparnya, George Born, beliau menubuhkan syarikat Bunge and Born di Buenos Aires, Argentina. Pada tahun 1897, seorang pedagang gandum berbangsa Yahudi bernama Alfred Hirsch menjadi rakan kongsi mereka. Pada tahun 1927, Hirsch menjadi presiden syarikat Bunge and Born dan kekal selama 30 tahun.
Hirsch dan lain-lain ahli keluarga Bunge and Born melaksanakan strategi “menguasai dan memonopoli” dengan cara menyalahi etika perniagaan termasuk melalui korupsi dan konspirasi. Di Argentina, mereka berjaya membolot estancias - tanah perladangan yang keluasan beratus-ratus ribu malah berjuta-juta ekar di kawasan tanah subur di Pampas Plains. Mereka berjaya menguasai ekonomi Argentina. Parahnya penguasaan syarikat Bunge and Born ke atas ekonomi Argentiana terdedah pada tahun 1974 apabila kumpulan Pemberontak Argentina (Montoneros Terrorists) berjaya mencolek Jorge Born dan Juan Born. Dari mereka diketahui bukan sahaja syarikat Bunge and Born ini menguasai dan memonopoli sektor pertanian Argentina tetapi syarikat-syarikat milik Bunge and Born menguasai 40% pengeluaran cat (paint), 67% pengeluaran bekas tin (can), 20% pengeluaran tektil dan senarainya terlalu panjang untuk diturun semuanya di sini.
Bila Juan Peron menjadi Presiden Argentina pada tahun 1946, beliau cuba untuk mengurangkan dominasi Bunge and Born ke atas ekonomi Argentina, khasnya di sektor pertanian yang mengakibatkan petani-petani hidup dalam keadaan tertindas dan melarat. Beliau telah cuba mengurangkan dominasi dan kuasa grain cartel (yang dikuasai oleh Bunge and Born dan beberapa buah lagi syarikat lain) dengan kerajaan sendiri, melalui penubuhan “Institute for the Promotion of Trade (IAPI),” membeli gandum terus dari petani dan mengeksportnya. Mendapati kuasa mereka mula terhakis, ahli-ahli “grain cartel” lalu mengatur konspirasi menjatuhkan kerajaan Peron.
Dalam tahun 1955, Peron dijatuhkan dan IAPI yang beliau tubuhkan ditutup. Juan Peron kembali berkuasa pada tahun 1973 lalu menubuhkan National Grain Board untuk membebaskan petani gandum dari penindasan oleh “grain cartel.” Sekali lagi Peron mendapat tentangan kuat dari syarikat-syarikat “grain cartel.” Bila Juan Peron meninggal dunia pada tahun 1974, isteri beliau, Evita Peron mengantikan beliau dan meneruskan perperangan ke atas grain cartel. Beliau kemudian digulingkan (1976) dan NGB dibubarkan dan syarikat-syarikat cartel kembali menguasai pengeksportan gandum dan daging Argentina. Petani-petani Argentina sehingga kini terus hidup tertindas.
Parahnya dominasi syarikat Bunge dan Born ke atas Argentina terbukti apabila dua orang eksekutifnya berjaya menyelinap masuk ke dalam kerajaan Carlos Menim dengan memegang jawatan Menteri Ekonomi, iaitu, mula-mula Mor Roig diikuti Nestor Rapanelli.
Bagi rakyat Argentina, “nasi telah menjadi bubur.” Dominasi Bangsa Yahudi di dalam kehidupan mereka sudah parah, bukan sahaja mereka menguasai ekonomi Argentina tetapi juga politik dan kerajaan Argentina.
Persoalannya: Akan beruntungkah peneroka-peneroka Felda dan akan selamatkah anak-anak peneroka Felda dan jenarasi mereka yang akan datang apabila satu bangsa yang tidak pernah ada belas kasihan, yang ketamakan dan kerakusannya tiada tolok bandingan dan yang matlamatnya tidak lain untuk “menguasai dan memonopoli” sudah berada di ambang pintu? Mahukah dan bersediakan peneroka Felda untuk berkongsi tanah dna kilang-kilang minyak sawit yang mereka miliki dengan Yahudi?
*Penulis adalah bekas Timbalan Pengarah Bank Negara merangkap Penasihat Ekonomi Persatuan Anak Peneroka Felda Kebangsaan.
Langgan:
Catatan (Atom)