Jumaat, 18 April 2014

Gred A

5 gred solat

Gred E 
Bila azan,buat tidak Tahu,Tengah memasak terus memasak,tengah berfb terus berfb,sedang tengok TV,terus tengok tv dan seumpamanya

Gred D 
Bila azan berkumandang,dia perlahankan tv,perlahankan radio,tetapi tetap meneruskan aktiviti,tidak bersedia untuk solat

Gred C 
Bila azan berkumandang,terus mengambil wuduk dan solat

Gred B
Bila azan,terusberwudhu' dan Menuju ke masjid mahupun surau

Gred A
Bila azan,sudah berada di masjid dlm keadaan berwudhu',dan bersedia untuk solat

Apakah gred solat Kita
Kalau exam kita nak gred A sokmo..

Solat macam mana? Ingatlah.!solat adalah perkara no. 1 yang akan ditanya oleh Allah di hari perhitungan nanti bknnya result exam !
Solat terjaga 💯 insyaAllah benda lain pn ✅✅ Sama2lah kta balannce kan hal dunia & hal akhirat.

Khamis, 17 April 2014

outside

Think Outside the Box.

Moment of thinking… These are few questions asked in HR interview! The answers are really stunning and inspiring. Thinking out of the box! A must read…

Question 1:

You are driving along in your car on a wild, stormy night, it’s raining heavily, when suddenly you pass by a bus stop, and you see three people waiting for a bus:

* An old lady who looks as if she is about to die.

* An old friend who once saved your life.

* The perfect partner you have been dreaming about.

Which one would you choose to offer a ride to, knowing very well that there could only be one passenger in your car?

This is a moral/ethical dilemma that was once actually used as part of a job application.

He simply answered:

“I would give the car keys to my Old friend and let him take the lady to the hospital. I would stay behind and wait for the bus with the partner of my dreams.”

Sometimes, we gain more if we are able to give up our stubborn thought limitations. Never forget to “Think Outside of the Box.”

Question 2:

What will you do if I run away with your sister?

The candidate who was selected answered ” I will not get a better match for my sister than you sir”

Question 3:

Interviewer (to a student girl candidate) – What is one morning you woke up & found that you were pregnant.

Girl – I will be very excited and take an off, to celebrate with my husband.

Normally an unmarried girl will be shocked to hear this, but she managed it well. Why I should think it in the wrong way, she said later when asked.

Question 4:

Interviewer: He ordered a cup of coffee for the candidate. Coffee arrived kept before the candidate, then he asked what is before you?

Candidate: Instantly replied “Tea”

He got selected.

You know how and why did he say “TEA” when he knows very well that coffee was kept before.

(Answer: The question was “What is before you (U – alphabet) Reply was “TEA” ( T – alphabet)

Alphabet “T” was before Alphabet “U”

Question5;

Interviewer said “I shall either ask you ten easy questions or one really difficult question.

Think well before you make up your mind!” The boy thought for a while and said, “my choice is one really difficult question.”

“Well, good luck to you, you have made your own choice! Now tell me this. “What comes first, Day or Night?”

The boy was jolted into reality as his admission depends on the correctness of his answer, but he thought for a while and said, “It’s the DAY sir!”

“How” the interviewer asked,

“Sorry sir, you promised me that you will not ask me a SECOND difficult question!”
___

Sometimes just thinking out of the box is all it takes!

Share with your friend and give them a special moment of thinking…!!

Rabu, 16 April 2014

Zakat

Alkisah ada seorang bernama al-Habib Agil bin Hasan al-Jufri, seorang shalihin dan juga seorang pedagang. Beliau menunaikan hak-hak orang lain sebagaimana mestinya. Suatu kali beliau meminta dari wakilnya yang ada di India untuk dikirimi gula, wakilnya menulis surat: "Gulanya sudah kami kirim melalui sebuah kapal dan akan sampai dalam beberapa hari ini.".

Beberapa hari kemudian terdengar kabar bahwa kapalnya tenggelam beserta barang-barang bawaannya termasuk gula yang sudah beliau pesan bersama surat di dalamnya.

Orang-orang memberi kabar: "Wahai habib gula-gulamu beserta kapal yang membawanya telah tenggelam."

Beliau menjawab: "Kalau gula milik saya pasti tidak bakal tenggelam." Orang-orang mengatakan: 'Apa engkau sudah
tidak waras! Ini kapalnya tenggelam bersama barang-barang muatannya."

Beliau menjawab: 'Apapun yang terjadi, Nabi Muhammad saw sudah berjanji dalam sebuah hadisnya:
“MAA TALIFA MAALUN FII BARRUN WALA BAHRIN ILLA BIHABSIZZAKAATI”

Artinya: TIDAK AKAN RUSAK HARTA DI LAUTAN MAUPUN DI DARATAN, KECUALI KARENA TIDAK DIZAKATI

Memang benar, setelah beberapa hari datanglah surat lain dari wakilnya: "Kami minta maaf karena terlalu cepat mengirim surat kepadamu, sebenarnya gulanya belum kami kirim, karena waktu kami bawa ke kapal, kaptennya mengatakan barangnya sudah penuh jadi nanti beberapa hari lagi akan sampai kepadamu dengan kapal lain”

kemudian habib Agil bin Hasan Al-Jufri berkata kepada orang-orang yang telah mengabari tentang kapal yang karam itu:
“Apa kiranya Nabi Muhammad Saw pernah berbohong kepada seseorang? Tentulah tidak." Inilah kemantapan hati, memang sabda Nabi Muhammad Saw benar dan tanpa ada keraguan sedikitpun.

Selasa, 15 April 2014

Pir

Ambil hikmah dari setiap kisah.
Suatu hari seorang ayah menyuruh anak2nya ke hutan melihat sebuah pohon pir di waktu yang berbeza.
anak pertama disuruh pergi pada musim DINGIN. 
anak kedua pada musim SEMI.
anak ketiga pada musim PANAS.
anak keempat pada musim GUGUR.
anak pertama : Pohon pir itu nampak sangat jelek dan batangnya bengkok.
anak kedua : Pohon itu dipenuhi kuncup-kuncup hijau yang menjanjikan.
anak ketiga : Pohon itu dipenuhi dengan bunga-bunga yang menebarkan bau yang harum.
anak keempat : Ia tidak setuju dengan saudaranya,ia berkata bahwa pohon itu penuh dengan buah yang matang dan ranum.
Kemudian sang ayah berkata bahwa kalian semua benar,hanya saja kalian melihat di waktu yang berbeda.
Ayahnya berpesan : "Mulai sekarang jangan pernah menilai kehidupan hanya berdasarkan satu masa yang sulit."
Ketika kamu sedang mengalami masa-masa sulit,segalanya terlihat tidak menjanjikan banyak kegagalan dan kekecewaan,jangan cepat menyalahkan diri sendiri dan orang lain bahkan berkata bahwa kamu tidak mampu, bodoh dan bernasib sial...
Ingatlah,tidak ada istilah "nasib sial" bagi orang yang percaya Allah...!
Yang ada hanya waktu yang belum tepat...
Kerjakan apa yang menjadi bahagianmu dan percayalah Allah akan mengerjakan bahagian-Nya...
Jika kamu tidak bersabar ketika berada di musim dingin,maka kamu akan kehilangan musim semi dan musim panas yang menjanjikan harapan, dan kamu tidak akan menuai hasil di musim gugur.
"Gelapnya malam tak seterusnya bertahan, esok akan datang fajar yang mengusir kegelapan."
Selalu ada pengharapan yang baru....YAKINLAH BAHAWA JANJI ALLAH ITU PASTI!!!!

RPP Morib
















Isnin, 14 April 2014

Imam Hanafi

Soalan Pertama
Atheis: “Pada zaman bilakah Tuhan kamu dilahirkan?”
Pemuda tersebut tersenyum lalu menjawab: “Allah Taala tidaklah sesuatu yang dilahirkan. Jika Dia dilahirkan sudah tentu Dia punya bapa, Allah juga tidak melahirkan. Jika Dia melahirkan maka sudah tentu Dia punya anak.”


Soalan Kedua
Atheis: “Kalau begitu, bilakah pula Tuhan kamu wujud?”
Pemuda itu seraya menjawab: “Allah Taala itu wujud sebelum adanya zaman, sedangkan zaman itu sendiri adalah ciptaanNya, mana mungkin pencipta wujud selepas makhluk ciptaanNya.”


Soalan Ketiga
Atheis: “Cuba kamu berikan kepada kami sedikit gambaran tentang kewujudan Tuhan kamu yang tiada permulaan ini. Bagaimana mungkin sesuatu itu ada tanpa ada permulaannya?”
Pemuda itu menjawab: “Kamu pandai mengira?”
Kelompok Atheis itu menjawab: “Tentu sekali kami pandai mengira.”
Pemuda itu meneruskan ucapannya: “Bolehkah kamu beritahu aku apakah nombor sebelum nombor empat (4)?”
Atheis: “Nombor 3″
Pemuda: “Nombor sebelum 3?”
Atheis: “Nombor 2″
Pemuda: “Nombor sebelum 2?”
Atheis: “Nombor 1″
Pemuda: “Nombor sebelum 1?”
Atheis: “Tiada”
Pemuda itu tersenyum lalu memberikan penerangan: “Nah, kamu sendiri mengakui bahawa nombor 1 sebelumnya tiada mulanya. Nombor yang merupakan ciptaan Allah ini sendiri kamu akui bahawa tiada permulaan baginya. Apatah lagi pencipta kepada nombor itu sendiri?”
Terpinga-pinga kelompok Atheis tersebut dengan jawapan yang padat dan bernas daripada pemuda itu. Ternyata mereka silap perkiraan bila mana berhadapan dengan anak muda ini. Pada mulanya mereka merasakan bahawa anak muda ini mudah dikalahkan, namun telahan mereka ternyata menyeleweng. Mereka perlu lebih berhati-hati.


Soalan Keempat
Atheis: “Tahniah anak muda di atas jawapanmu sebentar tadi. Jangan sangka kamu berada di dalam keadaan yang selesa. Baik, tolong kamu terangkan kepada kami, pada bahagian manakah Tuhan kamu mengadap?”
Pemuda itu menjawab: “Jika aku bawa sebuah pelita yang dicucuh dengan api ke sebuah tempat yang gelap, pada arah manakah cahaya pada api tersebut mengadap?”
Kelompok Atheis menjawab: “Cahaya itu tentulah akan menerangi keseluruhan arah.”
Pemuda itu berkata: “Jika cahaya yang diciptakanNya itu pun kamu semua tidak mampu menerangkan pada arah manakah ia mengadap, inikan pula Sang Pemilik Cahaya langit dan bumi ini sendiri?”
Kesemua hadirin yang mendengar jawapan daripada pemuda itu bersorak kegembiraan. Kagum mereka dengan kepetahan anak muda itu.


Soalan Kelima
Atheis: “Bolehkah kamu terangkan kepada kami, bagaimana zat Tuhan kamu? Adakah ianya keras seperti besi? Atau jenis yang mengalir lembut seperti air? Atau ianya jenis seperti debu dan asap?”
Pemuda itu sekali lagi tersenyum. Beliau menarik nafas panjang lalu menghelanya perlahan-lahan. Lucu sekali mendengar persoalan kelompok Atheis ini. Orang ramai tertunggu-tunggu penuh debaran apakah jawapan yang akan diberikan oleh pemuda itu.
Pemuda itu menjawab: “Kamu semua tentu pernah duduk disebelah orang yang sakit hampir mati bukan?”
Atheis menjawab: “Tentu sekali.”
Pemuda itu meneruskan: “Bila mana orang sakit tadi mati, bolehkah kamu bercakap dengannya?”
Atheis menjawab: “Bagaimana mungkin kami bercakap dengan seseorang yang telah mati?”
Pemuda itu meneruskan: “Sebelum dia mati kamu boleh bercakap-cakap dengannya, namun selepas dia mati, terus jasadnya tidak bergerak dan tidak boleh bercakap lagi. Apa yang terjadi sebenarnya?”
Kelompok Atheis tertawa lalu memberikan jawapan: “Adakah soalan seperti ini kamu tanyakan kepada kami wahai anak muda? Tentu sekali seseorang yang mati itu tidak boleh bercakap dan bergerak . Ini kerana rohnya telah terpisah daripada jasadnya.”
Pemuda itu tersenyum mendengar jawapan mereka lalu berkata: “Baik, kamu mengatakan bahawa rohnya telah terpisah daripada jasadnya bukan? Bolehkah kamu sifatkan kepada aku sekarang, bagaimanakah bentuk roh tersebut. Adakah ianya keras seperti besi, atau ianya mengalir lembut seperti air atau ianya seperti asap dan debu yang berterbangan?”
Tertunduk kesemua Atheis tersebut bila mana mendengar persoalan pemuda bijak tersebut. Ternyata olokan mereka sebentar tadi kembali tertimpa ke atas mereka.
Kelompok Atheis menjawab dengan keadaan penuh malu: “Maaf, tentu sekali kami tidak dapat mengetahui bagaimana bentuknya.”
Pemuda itu lalu meneruskan bicaranya: “Jika makhluknya seperti roh itu pun kamu tidak mampu untuk menerangkannya kepada aku, bagaimana mungkin kamu ingin menyuruh aku menerangkan bagaimana bentuk Tuhan Pemilik Roh serta sekalian alam ini?”


Soalan Keenam
Atheis: “Di manakah Tuhan kamu duduk sekarang?”
Pemuda itu kembali bertanyakan soalan kepada mereka: “Jika kamu membancuh susu, tentu sekali kamu mengetahui bahawa di dalam susu tersebut ada terdapat lemak bukan? Bolehkah kamu terangkan kepada saya, dimanakah tempatnya lemak tersebut berada?”
Kelompok Atheis menjawab: “Kami tidak dapat menerangkan kepadamu dengan tepat kedudukan lemak di dalam susu tersebut. Ini kerana lemak itu mengambil keseluruhan bahagian susu tersebut.”
Pemuda itu seraya berkata: “Kamu sendiri lemah di dalam memberikan jawapan terhadap persoalan aku sebentar tadi. Jika lemak di dalam susu pun tiada tempat yang khusus baginya, masakan pula kamu ingin mengatakan bahawa Tuhan Pemilik Arasy itu ada tempat duduk khusus bagiNya? Sungguh aku pelik dengan persoalan-persoalan kamu ini.”


Soalan Ketujuh
Atheis: “Kami pelik bagaimana jika masuk ke dalam syurga ada permulaannya (iaitu selepas dihisab oleh Allah Taala di padang Mahsyar) namun bila mana sudah berada di dalamnya maka tiada lagi pengakhirannya (maksudnya tiada kesudahannya dan akan selama-lamanya di dalam syurga)?”
Pemuda itu tersenyum lagi lalu menjawab: “Mengapa kamu pelik dengan perkara tersebut. Cuba kamu lihat pada nombor. Ianya bermula dengan nombor satu bukan? Namun bolehkah kamu terangkan kepada aku apakah nombor yang terakhir di dalam senarai nombor?”
Terkelu kelompok Atheis ini untuk memberikan jawapan. Tentu sekali nombor tiada kesudahannya. Pemuda itu tersenyum melihat kelompok Atheis ini terkebil-kebil tidak mampu memberikan jawapan.
Kemudian beliau menyambung bicaranya: “Nah, kamu sendiri tidak mampu untuk menerangkan kepadaku apakah nombor terakhir bukan? Jawapannya sudah tersedia di hadapan mata kepala kamu.”


Soalan Kelapan
Atheis: “Kami ingin bertanya lagi, bagaimana mungkin seseorang di dalam syurga menurut Nabi kamu tidak akan kencing dan berak. Sedangkan mereka juga makan dan minum? Ini adalah perkara yang tidak masuk akal.”
Pemuda itu tenang membetulkan kedudukannya. Lalu beliau menjawab: “Aku dan kamu sebelumnya pernah berada di dalam perut ibu sebelum dilahirkan bukan? Sembilan bulan di dalam perut ibu, kita juga makan daripada hasil darah ibu kita. Persoalanku, adakah kamu buang air kecil dan besar di dalam perut ibumu? Sedangkan kamu juga makan di dalamnya?”
Sekali lagi kelompok ini terdiam membisu seribu bahasa. Padat sekali jawapan anak muda ini.


Soalan Kesembilan
Ia soalan terakhir yang ditanyakan oleh kelompok Atheis tersebut kepada pemuda itu bila mana mereka telah mati kutu dan sudah terlampau malu ialah berkenaan: “Jika kamu terlalu bijak , apakah yang dilakukan oleh Tuhanmu sekarang?”
Maka pemuda itu menjawab dengan tenang: “Sebelum aku memberikan jawapan kepadamu, eloklah kiranya kita bertukar tempat. Ini kerana kamu berada pada tempat yang tinggi sedang aku berada di bawah. Jawapan hanya boleh diberikan bila mana aku berada di atas mengambil alih tempatmu.”
Kelompok Athies itu lalu bersetuju dengan cadangan pemuda tersebut, lalu mereka bertukar tempat. Pemuda itu naik ke atas, manakala sang Atheis turun ke bawah.


Bila mana pemuda itu sudah berada di atas, terus beliau menjawab: “Kamu bertanya sebentar tadi apakah yang Tuhanku lakukan sekarang bukan? Jawapannya ialah, Tuhanku sedang meninggikan yang Haq (dengan menaikkan pemuda itu ke atas) dan menurunkan yang Batil (dengan menurunkan kelompok Atheis tersebut ke bawah).”


Akhirnya mereka mengakui bahawa tiada lagi persoalan yang ingin ditanyakan malah kesemuanya telah dipatahkan oleh pemuda itu dengan penuh hikmah.
Walau sudah hampir ribuan tahun pemuda itu meninggalkan kita, namun namanya disebut orang seolah-olah beliau masih hidup di sisi kita.
Al-Fatihah buat al-Imam al-A’dzam Abu Hanifah Nu’man bin Thaabit r.a (Imam Hanafi) serta kepada seluruh gurunya dan kesemua muslimin dan muslimat sama ada yang masih hidup atau yang telah wafat. SEBARKAN UNTUK MANFAAT UMAT.

Ahad, 13 April 2014

cukai

“Ada tiga jenis cukai yang kerajaan boleh laksanakan untuk menambah pendapatan kerajaan.

“Windfall tax atau cukai durian runtuh merupakan cukai yang dikenakan kepada syarikat-syarikat yang memonopoli sesuatu bidang perniagaan.
“Malaysia ada industri yang dimonopoli, Astro contohnya. cukai durian runtuh dikenakan kepada syarikat dalam sesuatu industri yang untungnya berlipat kali ganda.

`Cukai maha kaya’
“Superich tax atau cukai maha kaya pula dikenakan kepada individu-individu yang sangat kaya yang bertaraf jutawan.

“Sekarang rakyat biasa seperti saya dan tuan-tuan membayar cukai pendapatan sebanyak 24 peratus. Tetapi jutawan juga membayar cukai pendapatan sebanyak 24 peratus.

“Di negara-negara luar mereka yang tersangat kaya dikenakan kadar cukai pendapatan yang lebih tinggi berbanding rakyat biasa, supaya mereka ini dibezakan dengan rakyat kebiasaan atau golongan kelas menengah.
“Yang ketiga ialah capital gain tax iaitu cukai yang dikenakan kepada individu yang menambah kekayaan. 

Contohnya individu-individu yang buat duit dengan membeli saham dan membeli tanah. Apabila nilai saham dan tanah yang mereka labur meningkat, kekayaan dan aset mereka juga meningkat.