Rabu, 11 Mei 2016

Doa ibu

Pada suatu hari, saya sedang membersihkan rumah. Tiba-tiba anak lelaki saya yg masih kecil berlari ke arah saya, ia tidak sengaja terlanggar satu pasu bunga yang dibuat daripada kaca.. pecah hancur berderai...
Saya benar-benar marah ketika itu. Kerana pasu itu amat mahal harganya. Hadiah dari Ibu saya yg amat saya sayangi, maka saya menjaganya bagai menatang minyak yang penuh.
Saya amat marah tanpa disedari saya telah melontarkan kata-kata :
" Semoga kamu ditimpa dinding bangunan dan tulang-belulangmu hancur...! ”
Tahun demi tahun berlalu, anak lelaki saya dah membesar, saya dah lupa akan doa itu, saya pun tak anggapnya penting, dan saya tidak tahu bahwa doa itu telah naik ke atas langit…
Anak lelakiku dan adik-adiknya yang lain sedang membesar, dia anak sulong yang paling aku sayangi dari anak-anakku yang lain. Dialah anak yang rajin dan pandai menghormati aku dan berbakti kepadaku dibandingkan adik2nya yang lain.
Kini dia telah bekerja, menjadi seorang Jurutera yg Berjaya, tak lama lagi dia akan berkahwin. Tak sabar rasanya aku nak menimang cucu.
Ayahnya ada sebuah bangunan yang dah uzur dan ingin dibuat baik pulih.
Maka pergilah anakku bersama ayahnya ke gudang itu. Para pekerja sudah bersiap-siap untuk merobohkan satu dinding yang sudah usang.
Sedang mereka melakukan kerja penyediaan renovation, anakku pergi kebelakang bangunan tersebut tanpa pengetahuan sesiapa pun.
Oleh itu kerja2 utk meruntuhkan dinding itu akan dilakukan oleh para pekerja suamiku tanpa mengetahui bahwa anakku ada di belakang dinding tersebut, dgn tidak semena mena dinding bangunan itu terjatuh menimpanya.
Kendengaran suara berteriak didalam runtuhan tersebut sehinggalah suaranya tak kerdengaaran lagi.
Semua pekerja berhenti. Hairan suara siapa..? Mereka berlari ke arah runtuhan itu...
Mereka mengangkat dinding yang menghimpit anakku itu dengan susah payah dan segera memanggil Bomba dan ambulans.
Mereka tidak boleh mengangkat badan anakku. Ia remuk, Seperti kaca yang jatuh, pecah berkeping-keping.
Mereka mengangkat badannya yang hancur dengan berhati hati dan segera membawanya ke Hospital Unit Kecemasan untuk pertolongan lebih lanjut.
Ketika ayahnya menghubungi aku untuk mengkhabarkan hal itu, seakan akan Allah menghadirkan kembali apa yang telah aku doakan untuknya semasa ia kecil dahulu..
Aku menangis hingga jatuh pengsan. Ketika sedar, aku berada di Hospital dan aku meminta untuk melihat keadaan anakku.
Ketika melihatnya, seakan-akan aku mendengar suara Tuhan berkata: INI DOA MU KAN?
Sudah AKU kabulkan setelah sekian lama, engkau berdoa dan sekarang Aku akan mengambilnya.
Ketika itu, jantung aku seakan berhenti berdetik.
Anak aku menghembuskan nafasnya yg terakhir.
Aku berteriak dan menangis sambil berkata:
" Jangan pergi nak...!!
Andai kata ia masih hidup... Tidak mengapalah jika dia nak hancurkan semua perabot didalam rumah aku....."
Asalkan saya tidak kehilangan ia… YA ALLAH....
Seandainya lidah ini idak mendoakannya 25 tahun yang lalu.....
Andaikan… Andaikan… Andaikan… Tetapi, kalimat ‘andaikan’ ini tidak berguna lagi… waktu ini..
SEKIAN
# satukisahbenar
Pesanan kepada para ibu: Jangan terburu-buru mendoakan anakmu ketika kamu sedang marah.
Berlindunglah kepada Allah dari godaan setan,… Jika kamu ingin memukulnya, pukul saja, tapi jangan mendoakannya macam-macam, sehingga kalian akan menyesal seperti saya!
Saya menuliskan ini dengan airmata yang membanjir…
Aku rela rohku pun turut bersamamu, Hingga aku bisa beristirahat dari kepedihan yang aku rasakan sepeninggalanmu.
Kisah benar ini...Tolong sebarkan keseluruh wanita, Doa itu akan terjawab, walau sekian lama... tunggu la.. Allah pasti akan mengkabulkanya...!!
OLEH ITU BERDOALAH YANG BAIK-BAIK UNTUK SEMUA ANAK2MU

#credittointanshuhaieda
#copypaste

Tiada ulasan:

Catat Ulasan