Siang itu tampak 4 org sahabat lama berkumpul Udin, joko, hasby & sugeng. Mereka adalah teman2 semasa kecil.
Mereka berbincang2 dg seru tentang kesuksesan mereka.
Joko , berkata, “Alhamdulillah, Allah tlah memberikanku rezeki yg berlimpah ruah. Hidupku sangat bahagia, punya 3 rumah mewah, 6 bh mbl mewah dan 12 prsh yg dikelola anak2ku.”
Hasby berkata, “Sy juga sangat bersyukur, ke 4 anak sy bergelar doktor. Mereka jadi rebutan para pengusaha terkenal, gaji mereka di atas 50 jt per bulan. Sy sbgai orang tuanya hidup sangat bahagia.”
Sugeng berkata, “Alhamdulillah, sy ini punya istri 3 & 6 anak. Semua anak sy sdh mapan, 3 org menjadi asisten menteri, 3 org menjadi direktur di prsh asing. Mereka semuanya sangat baik, jadi sy bisa bermain ke mana saja dengan fasilitas anak2.”
Mendengar celoteh ketiga temannya itu, Udin hanya diam. Hingga joko menegur,
"Hai, Udin. Bagaimana dg keadaanmu sekarang? Kenapa kau diam saja?"
Udin tampak tenang, diam sejenak sambil menyeruput kopi kemudian menimpali teman2nya,
“Wah, Alhamdulillah semua yg sy dengar dari teman2 sangat hebat.
Kalau sy jujur saja, di dunia ini blm ada yg bisa saya banggakan. Ibadah sy msh bolong2, amal saya sangat sedikit.
Bagaimana sy bisa merasa hidup nyaman dan enak seperti teman2 semua kalau apa yg saya lakukan selama ini masih jauh dari taat kepada-NYA, bermanfaat buat keluarga maupun sesama. Saya ingin hidup di dunia ini bisa punya arti banyak buat orang lain.
Mudah2an, teman2 nanti bisa melihat kabar dan kondisi saya yg sebenarnya setelah kita sama di akhirat nanti aja.
Sebab saya baru bisa melihat sukses atau tidak hidup saya, miskin atau kaya, hanya diakhirat kelak tempat abadi kita semua akan kembali.
Ketiga teman Udin pun hanya bs tersenyum kecut agak malu karena merasa sedikit tersindir.
(Tidak ada memang yg bisa dibanggakan di dunia, Semua hanya titipan. Kita lahir tdk bawa apa2 dan matipun tdk ada yg dibawa, selain kain kafan dan amal ibadah kita)
Semoga bermanfaat.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan