Ahad, 20 September 2015

pesanan sufi

( Pesan dari lidah kebenaran )
Jangan kau hanya mengira dengan tak solat itu dosa
Kufur itu dosa...
Mencuri itu dosa...
Membunuh itu dosa..
Syirik itu pun dosa...
Sesungguhnya lalai dari mengingati Allah dalam turun naik nafas dan setiap detak jantung itu pun kesalahan,
Dan setiap kesalahan itu dosa...
Apakah kau mengira ingat akan Allah itu hanya di dalam solat saja?, itu pun kalau ada ingatanmu akan Allah dalam solatmu...bagaiman kalau fikiranmu melayang memikir masalah duniamu..adakah itu ingat namanya?, solat itu untuk mengingati Allah, kalau ingatanmu kepada yang lain dari Allah adakah solat namanya?, melainkan lalai dalam solat itu lebih tepat.
Maka celakalah ( azablah ) bagi orang-orang mengerjakan solat
(laitu) mereka yang berkeadaan lalai dari solatnya;
Quran Al Maun :4-5
Kemana ingatanmu di luar solat?
Dunia....
Dunia....
Dan dunia...
Dalam solat pun ingatkan dunia...
Apalagi di luar solat, dunia saja dalam ingatan tak sudah-sudahnya..
Apakah itu tidak dinamakan kelalaian?
Dari pohon kelalaian itulah terbit berjuta cabang kesalahan dan dosa, kerana saat engkau lalai iblislah yang merajai hatimu dan memandu nafsumu,
Mustahil orang yang ingat akan Allah akan berbuat mungkar dan nista kerana iblis akan tersingkir saat hati menggingati Allah melainkan saat lalai itulah iblis akan menakluki hati dan fikiranmu dengan bisikan was-was dan kekufuran.
Perhatikanlah...
Kelalaianmu mencari pengenalan diri
Kelalaianmu mengenal akan Allah
Kelalaianmu memenuhi syahadahmu
Kelalaianmu menyempurnakan amanah Tuhanmu
Kelalaianmu memperhatikan kebenaran
Kelalaianmu memenuhi tanggungjawab dalam kehambaan.
Kelalaian mencari erti kehidupan
Maka berbagai-bagai kelalaian lagi...
Adakah semua itu tidak menjadi kesalahan pada fikirmu?
Siapa yang pernah memperhatikan ini?
Jangan kau anggap dosa lalai itu kecil...
Kerana kelalaian itulah ibu kepada kesalahan-kesalahan lain yang mendatangkan dosa serta kekufuran.
Perhatikanlah ini....
Sebuah kebenaran yang tersembunyi
Dan jarang orang ambil peduli
Kerna tak melihat dengan mata hati
Hanya seronok melayan nafsu birahi
kepada dunia yang akan ditinggal pergi.
Carilah jalan mengenal Tuhan itu
Ingatlah dan pujilah dan agungkanlah Dia dalam setiap masamu
Jadilah hamba yang sejati kerna itulah sebenar takdirmu hadir di sini.
Wassalam
Debu Alam.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan