Sabtu, 25 November 2017

Guru

Guru Zaman Now - Mengajar Dengan Hati Menilai Dengan Teliti

Guru Zaman Now membuka kelas dengan Salam, Senyum, Sapa, Santai dan Sabar.

Salam dengan penuh semangat diiringi dengan Senyum yang tulus.

Guru menyapa dengan dengan penuh energik, Siswa menjawab dengan Kompak. "Apa kabar pagi ini anak - anaku? ".

Membuka kelas dengan santai dan bersahabat serta sabar Jika ada diantara Siswa yang belum Move On.

Gairahkan dengan Ice Breaking

Guru memulai pembelajaran dengan yel-yel dengan penuh semangat. Contoh . "Baik anak - anak Jika bapak ucapkan Belajar Matematika, Maka Kalian Jawab Mudah dan Menyenangkan".(Lebih keren diringi dengan gerakan tangan)

Untuk memastikan Siswa sudah konsentrasi pilih Ice Breaking yang melatih konsentrasi.

Lakukan Ice Breaking sesuai kebutuhan, jika Siswa mulai Gaduh maka ini waktu yang tepat untuk menyegarkan kembali suasana pembelajaran.

Buat Kelas Menjadi Rame dan Dinamis

Kelas Bukan kuburan, kelas juga bukan penjara, kelas adalah setiap siswa bisa mengekspresikan dirinya secara bebas dan terarah. Jangan buat kelas menjadi hening tapi buatlah kelas menjadi Dinamis.

Bergerak dan terus bergeraklah, guru Zaman now bergerak bebas untuk menemui setiap ke unikan siswanya. Menjadikan siswa berani bertanya dan siap menjawab.

Jangan menakuti Siswa dengan hukuman, tapi tegaskan Siswa dengan kontrak belajar. Jangan diamkan Siswa dengan Gebrakan meja, tapi diamkan Siswa dengan gerakan.

Guru Zaman Now Cerdas Medsos dan Teknologi

Laptop bukan untuk Copy Paste, tapi untuk menghasilkan Karya,  Handphone bukan sekedar untuk Selfie tapi juga untuk pembelajaran diri.

Medsos untuk menebar Inspirasi bukan untuk mengeluhkan isi hati, apalagi nagih janji sertifikasi yang tak pernah tervalidasi 😀

Dulu konsumen digital sekarang produsen digital, dulu baca artikel di blog orang lain, sekarang artikel dibaca orang lain.

Mengajar dengan Hati menilai dengan Teliti

Jika kita mau marah, maka pikirlah bagaimana jika yang dimarahi adalah kita atau anak kita.

Jika mau memukul maka bayangkan jika yang dipukul anak kita.

Disiplin siswa dengan Teladan dan aturan, disiplinkan Siswa dengan ketegasan, disiplinkan Siswa dengan reward and punishment.

Menilailah dengan teliti bukan sekedar menghitung kancing, menilailah dengan objektif bukan karena dia anak les kita.

Mengajarlah dengan hati dan penuh teliti karena setiap siswa kita punya potensi.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan