Selasa, 4 Oktober 2011

telaga kautsar


Assalamua'laikum WB... Semoga sentiasa dalam perlindungan Allah SWT... Bacalah untuk renungan kita bersama...

Telaga itu luas, sebentang Ailah di Syam hingga Sanaa' di Yaman.di tepi telaga itu berdiri seorang lelaki. Rambutnya hitam, disisir rapi sepapak daun telinga.Dia menoleh dengan segenap tubuhnya, menghadap hadirin dengan sepenuh dirinya. Dia memanggil-manggil. Seruannya merindu dan merdu. "Marhaban ayyuhalinsaan! Silakan mendekat, silakan minum!"
Senyumannya lebar, hingga otot di hujung matanya berkerut dan gigi putihnya tampak. Dari sela gigi itu terpancar cahaya. Mata hitamnya yang bercelak dan berbulu lentik mengerjap bahagia tiap kali menyambut pria dan wanita yang bersinar bekas-bekas wudhunya. Tapi di antara alisnya yang tebal dan nyaris bertaut itu ada rona merah dan urat yang membiru tiap kali ada beberapa manusia dihalau dari telaganya. Dia akan diam sejenak. Wibawa dan akhlaqnya terasa semerbak. Lalu dia bicara penuh cinta, dengan mata berkaca-kaca. "Ya Rabbi", suaranya sendu, "Mereka bagian dariku! Mereka ummatku!" Ada suara menjawab, " Engkau tidak tahu apa yang mereka lakukan sepeninggalanmu!" Air telaga itu menebar wangi yang lebih harum dari kasturi. Rasanya lebih lembut dari susu, lebih manis dari madu dan lebih sejuk dari salju. Di telaga itu, bertebar cangkir kemilau sebanyak bilangan gemintang. Dengan itulah si lelaki memberi minum mereka yang kahausan, menyejukkan mereka yang kegerahan. Wajahnya berseri tiap kali ummatnya menghampiri. Dia berduka jika dari telaganya ada yang dihalau pergi. Telaga itu sebentang Ailah di Syam hingga Sanaa' di Yaman. Tapi ia TAK TERLETAK DI DUNIA INI. Telaga itu AL-KAUTSAR. Lelaki itu NABI MUHAMMAD S.A.W. Namanya terpuji di langit dan bumi.

Diambil dari : Buku 'Dalam Dakapan Ukhuwah' oleh Salim A. Fillah, Terbitan Pro-U Media Jogjakarta, INDONESIA  
Selamat membaca dan menghayati... Semoga bermanfaat...
Assalamua'laikum WB...

Tiada ulasan:

Catat Ulasan