Jumaat, 23 Mei 2014

kuciwa

Obat kecewa karena dizalimi seseorang

Sebagian Manusia begitu mudah merasa terzalimi, tapi cuex aja kalau menzalimi, cuex saja buang puntung rokok sembarangan, cuex saja buang bungkus permen atau bungkus snack dari dalam mobil ke jalan raya, cuex saja menyerobot lampu merah, cuex saja menyerobot antrian, cuex saja markirin mobil sembarangan, cuex saja nyontek, cuex saja nyogok polisi, gak. Ngerasa dosa bikin sim nembak, cuex saja mengotori pikiran dengan berbagai info/gambar/film negatif, cuex saja buka aib orang, aib ustadz, aib politikus, cuex saja tidak menunaikan hak-hak Allah atasnya.
 
Yup, begitulah, sebagian manusia begitu mudah merasa dizalimi, tapi tak sadar kalau sering menzalimi. Begitu mudah berteriak ketika haknya tidak ditunaikan, tapi "ndablek" ketika melanggar hak Allah dan hak orang lain. 
Itu sebabnya ketika kita "merasa" dizalimi maka berdo'alah sepenuh hati kepada Allah :
"Ya Allah, Engkau Maha Adil Bijaksana, Maha Pengasih lagi Penyayang, saya terima ketetapan-Mu ini, saya terima diri saya apa adanya, saya ridho dengan keadaan saya yang telah Engkau gariskan. Ya Allah, walau ini tak mudah, walau saya sangat kecewa dengan kelakuan orang itu, saya kini sadar bahwa ada kehendak-Mu yang Agung dibalik kejadian ini, saya yakin maksud baik-Mu atas peristiwa ini, karena saya memang banyak salah dan dosa, semoga kejadian ini menggugurkan banyak dosa-dosa saya,  maka ampunilah saya, sayangilah saya, peluklah saya dalam rahmat-Mu. Ya Allah, dengan rahmat-Mu, maka saya maafkan orang itu, maafkanlah dia, ampunilah dia, sayangilah dia, berilah kami ampunan dan kasih sayang-Mu, kepada-Mu lah kami kembali, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat. Aamiin"

Tiada ulasan:

Catat Ulasan