Sabtu, 19 April 2014

KHAULAH BINTI TSA'LABAH

 Wanita mulia ini bernama Khaulah bintu Malik bin Tsa'labah.
- Seorang Wanita Yang Aduanya Didengar Allah dan Mendapat Jawaban Langsung dari Allah Swt.
- Suatu hari beliau mendapati suaminya Aus bin Shamit dalam masalah yang membuat Suaminya marah, dan Suaminya berkata, “Bagiku engkau ini seperti punggung ibuku!”
- Kemudian Aus keluar setelah mengatakan kalimat tersebut dan duduk bersama orang-orang beberapa lama lalu dia masuk dan menginginkan diriku. Kukatakan kepadanya," Tidak. Demi Dzat Yang jiwa Ku berada dalam genggamanNya. Janganlah engkau mendekatiku. Engkau telah mengucapkan apa yang telah kau ucapkan, sampai Allah memutuskan hukum-Nya dalam permasalahan kita.
- Kemudian Khaulah Pergi menemui Rasulullah, lalu dia menceritakan peristiwa yang menimpa dirinya dengan suaminya.
- Lalu Rasulullah bersabda, “Kami belum pernah mendapatkan perintah berkenaan urusanmu tersebut aku tidak melihat melainkan engkau sudah haram baginya.”
- Kemudian itu wanita mukminah ini mengangkat kedua tangannya ke langit sedangakan dihatinya tersimpan kesedihan dan kesusahan. Pada kedua matanya nampak meneteskan air mata dan semacam ada penyesalan, maka beliau menghadap Yang tiada akan rugi siapapun yang berdoa kepada-Nya. Beliau berdoa, “Ya Allah sesungguhnya aku mengadu kepada-Mu tentang peristiwa yang menimpa diriku.” Tidak bosan2nya Beliau Memanjatkan doa kepada Allah.
- Hingga Akhirnya Turunlah Wahyu Allah, Rasulullah kemudian berkata kepadaku, : Wahai, Khaulah. Allah telah menurunkan firmanNya tentang permasalahanmu dan suamimu."“Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah. Dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat,...sampai firman Allah: “dan bagi orang-orang kafir ada siksaan yang pedih.” (Al-Mujadillah: 1-4)
- Kemudian Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadaku,"Perintahkan kepadanya, agar ia membebaskan seorang budak".
- Aku berkata,"Demi Allah, wahai Rasulullah. Dia tidak memilki seorang budak".
- Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,"Kalau begitu, hendaklah ia berpuasa selama dua bulan berturut-turut."
- Aku berkata,"Demi Allah, wahai Rasulullah. Dia adalah seorang lelaki tua yang tidak sanggup lagi berpuasa."
- Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam kembali bersabda,"Jika demikian, hendaklah ia memberi makan enam puluh orang miskin dengan satu wasaq kurma."
- Aku berkata,"Demi Allah, wahai Rasulullah. Dia tidak memiliki kurma sebanyak itu."
- Akhirnya beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,"Maka kami akan membantunya dengan sekeranjang kurma."
- Aku berkata,"Aku juga, wahai Rasulullah. Aku akan membantunya dengan sekeranjang lagi."
- Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,"Perbuatanmu benar dan bagus. Pergilah dan bersedekahlah untuk suamimu. Dan berwasiatlah dengan anak pamanmu dengan baik," maka aku pun melakukan perintah Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam
- Begitulah sepenggal kisah Seorang Wanita Mulia yang Perkataanya(aduanya) Di dengar Allah Swt. Para sahabat juga mengakui keutamaan dan keberanian wanita mulia ini dalam kebenaran.
- Suatu hari Umar bin al Khaththab keluar bersama orang-orang. Lalu ia melewati seorang wanita tua. Wanita itu meminta ‘Umar untuk berhenti.
- Wanita itu lalu berkata,"Wahai ‘Umar, dulu aku menemuimu saat engkau masih bernama Umair (nama kecil Umar) di pasar 'Ukazh. Engkau menakut-nakuti anak-anak dengan tongkatmu. Hingga hari berlalu dan namamu berganti ‘Umar. Dan masa terus berlalu hingga engkau menjadi seorang Amirul Mu'minin. Maka bertaqwalah kepada Allah terhadap rakyatmu. Dan ketahuilah, barangsiapa yang takut ancaman Allah, dia akan merasakan bahwa siksa Allah itu amat dekat. Dan barangsiapa yang takut terhadap kematian, maka kematian itu pasti tidak akan luput darinya".
- Sadar akan Kemulaiaan Wanita tersebut Umar (Amirul Mukminin) berdiri sambil menundukkan kepalanya dan mendengar setiap perkataannya.
- Mendengar pembicaraan wanitu itu, al Jarud kemudian menimpalinya : “Sungguh engkau telah memperbanyak ucapan terhadap Amirul Mu'minin, wahai wanita".
- Tetapi ‘Umar justru berkata,"Biarkanlah ia! Tidakkah engkau mengenalinya, Wanita ini adalah Khaulah bintu Hakim, isteri Aus bin ash Shamit yang telah Allah dengar ucapannya dari atas langit yang ke tujuh. Maka saya sangat lebih layak untuk mendengar perkataannya."
- Dalam riwayat lain Umar bin Khathab berkata, “Demi Allah sendainya beliau tidak menyudahi nasehatnya kepadaku hingga malam hari, maka aku tidak akan menyudahinya sehingga beliau menyelesaikan hal yang dikehendakinya, kecuali jika telah datang waktu shalat maka aku akan mengerjakan shalat, kemudian kembali mendengarkan sehingga selesai keperluannya.”
- Masha Allah Seorang Umar yang saat itu Menjadi Amirul Mukmiin Tertunduk Mendengar Perkataan dan Nasehat Wanita Mulia Tersebut.
- Semoga Kita Bisa Mengambil Manfaat Dari Kisah Diatas, Jika ada Kesalahan Mohon dikoreksi. 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan