Rabu, 3 Jun 2020

floyd

๐ŸŽถ⚽️๐Ÿ†ี‚าผีก ีก๏ษพำ€ิบ รี‚ฦ‘๏๐ŸŒŽ๐ŸŒ™๐ŸŒน
*Siapa George Floyd yang 'Buat' AS Dilanda Kerusuhan Besar?*

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
NEWS 03 June 2020
 
Jakarta, CNBC Indonesia- *Amerika Serikat (AS) kini dilanda protes keras dari masyarakat selama delapan hari terakhir. Bahkan protes diwarnai kerusuhan di sejumlah tempat.*

*Setidaknya, dikutip dari CNN International, pada pekan lalu ada tiga negara bagian sudah menyatakan status darurat.* *Sementara itu, 40 kota juga dikabarkan menerapkan jam malam.*

*Bahkan Presiden AS Donald Trump memerintahkan militer turun ke jalan-jalan. Setidaknya 17.000 Garda Nasional, unit militer Pentagon yang termasuk dalam tentara cadangan nasional, sudah diterjunkan di sejumlah titik di negeri itu.*

Lalu mengapa kerusuhan muncul? Siapa George Floyd yang membuat AS membara?

AS Makin Panas, Trump Disebut Gubernur New York Memalukan

Misteri Bungker Tempat Trump Sembunyi saat Demo Gedung Putih

George Floyd adalah seorang pria kulit hitam berusia 46 tahun. Ia tewas karena tindakan oknum polisi Minneapolis yang menahannya.

Ia meninggal saat hendak ditangkap. Kematiannya justru membuat semangat anti rasisme di AS menyebar.

Tragedi ini, tulis AFP, bermula saat Floyd ditangkap karena diduga melakukan transaksi memakai uang palsu. Uang yang ia gunakan senilai US$ 20 (Rp 292 ribu).

*Laporan itu disampaikan pada 25 Mei siang, ketika Floyd membeli sebungkus rokok dari sebuah toko kelontong, Cup Foods. Pegawai toko melapor ke polisi karena meyakini uang tersebut palsu.*

Dalam laporan ke 911 sekitar pukul 20.00 itu, sang pegawai mengaku gerak-gerik Floyd mencurigakan. Dalam transkrip percakapan yang dirilis otoritas setempat, ia meminta Floyd mengembalikan rokok yang dibeli namun ditolak.

Ia bahkan menilai Floyd tengah mabuk dan tidak menguasai diri. Tak lama setelahnya, sekitar pukul 20.08, polisi datang ke tempat kejadian dan menghampiri Floyd yang duduk di ujung luar toko.

Dalam sebuah video yang menjadi viral, saat penangkapan terjadi, sang polisi bernama Derek Chauvin menekan leher Floyd dengan lututnya. Padahal ia dalam keadaan sedang diborgol dan menelungkup di pinggir jalan, selama kurang lebih tujuh menit.

Dalam video itu terlihat floyd berkali-kali merintih kesakitan dan mengaku sulit bernafas. Floyd bahkan sempat menangis dan memanggil ibunya sesaat sebelum tewas.

"Lututmu di leherku. Aku tidak bisa bernapas... Mama. Mama," ujar George diiringi dengan rintihan sebelum tewas.

Beberapa masyarakat yang berada di lokasi kejadian meminta Chauvin untuk melepaskan lututnya dari leher Floyd. Sayangnya permintaan tersebut tidak diindahkan.

Saat Floyd tidak lagi bergerak dan merintih, ia langsung dibawa ke rumah sakit dengan mobil ambulan. Sesampainya di rumah sakit Hennepin County Medical Center, ia dinyatakan meninggal dunia.

Belakangan diketahui, dikutip dari BBC, pemilik toko bernama Mike Abumayyaleh mengatakan sebenarnya Floyd adalah sosok yang ramah. Bahkan termasuk langganan toko tersebut.

"Ia pelanggan yang baik dan tidak pernah membuat masalah," tulis BBC melansir wawancaranya dengan NBC.

Tapi naas, saat itu Abumayyaleh memang tidak berada di toko. Pegawainya yang remaja dan baru, dikatakannya hanya melakukan prosedur ketika melihat sesuatu yang mencurigakan.

Kematian Floyd akibat oknum polisi ini memicu kemarahan publik, khususnya warga kulit hitam. Mereka meminta pertanggungjawaban atas kasus pembunuhan tersebut.

Alhasil Derek Chauvin dipecat. Bukan hanya dirinya, tiga rekannya yang juga ada dalam penangkapan yakni Tou Thao, Thomas Lane, dab J. Alexander Kueng juga diberhentikan dari kepolisian.

Namun, hal ini belum membuat komunitas di sana tenang. Kematian Floyd di tangan polisi, akhirnya membangkitkan problem "rasisme" di AS.
☑️ฤฑ|ฤฑ๐Ÿ”ฅGAK☆๐Ÿ”ฅฤฑ|ฤฑ ﷽
https://www.cnbcindonesia.com/news/20200603064654-4-162593/siapa-george-floyd-yang-buat-as-dilanda-kerusuhan-besar

Tiada ulasan:

Catat Ulasan