BAGAIMANA PARA WALI DAPAT BERJALAN CEPAT??
(Dikisahkan oleh Habib Ali Habsyi/Shohibul Maulid Simtuddhuror)
Ahmad bin Thoha bertanya, "Bagaimana para wali dapat
berjalan cepat, apakah itu bumi yang dilipat bagi mereka, atau
bagaimana?
Habib Ali Habsyi berkata, "Tidak, itu adalah jasad yang mengikuti ruh. Alam jasmani itu terikat oleh sebab-sebab. Jika kau ingin ke Mekah, kau harus menyiapkan kendaraan, bekal, atau perahu dan lain-lain. Kau tidak akan dapat sampai kesana kecuali dengan susah payah. Namun bila jasmani ringan (dari dosa) maka ia akan mengikuti ruh.
Jika terlintas keinginan di hatimu untuk pergi ke Mekah, maka, saat itu juga kau akan sampai ke Mekah: kau akan bertawaf, berziarah ke Nabi Saw dan kembali saat itu juga sebagaimana yang terjadi pada Syeikh Abu Bakar As-Sakran bin Abdurrahman As-Saggaf.
Suatu hari teman-temannya mendengar suara-suara (aneh).
Mereka bertanya: ”Apa itu?”
Syeikh Abu bakar berkata, “Shafra binti Khathlin datang dari India bersama 30 wali wanita ke kota ini. Mereka hendak berziarah makam Nabi Hud, Anaknya yang ditinggalkan di India menangis. Lalu ia menggoyangkan mainan anaknya yang gemerincing, untuk menenangkan anaknya”.
Demikian pula yang terjadi dengan imam Sya’rani, ia berkata:
“Datang kepadaku 7 orang dari India mereka berkata:
“Kami berangkat semalam dari India. Kami umrah,menziarahi Nabi Saw
pergi ke Bait al-Maqdis dan pagi ini kami bersamamu”.
'Abdul Qadir bin Ahmad bin Thahir bercerita bahwa Habib
Abu Bakar berkata; ”Ketahuilah Nak. (dari Huraidhah) aku pergi
ke Syibam ke tempat Habib Ahmad bin Umar bin Smith kemudian ke Masileh, ke rumah syeikh, lalu berziarah kepada Habib Thahir dan Habib Abdullah, kemudian aku kembali lagi ke Huraidhah.Semua ini berlangsung selama bacaan Fatihah”.,
(Dikisahkan oleh Habib Ali Habsyi/Shohibul Maulid Simtuddhuror)
Ahmad bin Thoha bertanya, "Bagaimana para wali dapat
berjalan cepat, apakah itu bumi yang dilipat bagi mereka, atau
bagaimana?
Habib Ali Habsyi berkata, "Tidak, itu adalah jasad yang mengikuti ruh. Alam jasmani itu terikat oleh sebab-sebab. Jika kau ingin ke Mekah, kau harus menyiapkan kendaraan, bekal, atau perahu dan lain-lain. Kau tidak akan dapat sampai kesana kecuali dengan susah payah. Namun bila jasmani ringan (dari dosa) maka ia akan mengikuti ruh.
Jika terlintas keinginan di hatimu untuk pergi ke Mekah, maka, saat itu juga kau akan sampai ke Mekah: kau akan bertawaf, berziarah ke Nabi Saw dan kembali saat itu juga sebagaimana yang terjadi pada Syeikh Abu Bakar As-Sakran bin Abdurrahman As-Saggaf.
Suatu hari teman-temannya mendengar suara-suara (aneh).
Mereka bertanya: ”Apa itu?”
Syeikh Abu bakar berkata, “Shafra binti Khathlin datang dari India bersama 30 wali wanita ke kota ini. Mereka hendak berziarah makam Nabi Hud, Anaknya yang ditinggalkan di India menangis. Lalu ia menggoyangkan mainan anaknya yang gemerincing, untuk menenangkan anaknya”.
Demikian pula yang terjadi dengan imam Sya’rani, ia berkata:
“Datang kepadaku 7 orang dari India mereka berkata:
“Kami berangkat semalam dari India. Kami umrah,menziarahi Nabi Saw
pergi ke Bait al-Maqdis dan pagi ini kami bersamamu”.
'Abdul Qadir bin Ahmad bin Thahir bercerita bahwa Habib
Abu Bakar berkata; ”Ketahuilah Nak. (dari Huraidhah) aku pergi
ke Syibam ke tempat Habib Ahmad bin Umar bin Smith kemudian ke Masileh, ke rumah syeikh, lalu berziarah kepada Habib Thahir dan Habib Abdullah, kemudian aku kembali lagi ke Huraidhah.Semua ini berlangsung selama bacaan Fatihah”.,
Tiada ulasan:
Catat Ulasan